Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

5 Jenis Asesmen Saat Rekrutmen, Mana yang Pas untuk Anda?

Metode asesmen yang tepat akan membuat proses rekrutmen lebih efektif. Berikut lima jenis asesmen rekrutmen karyawan yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan.

Setiap proses rekrutmen memerlukan asesmen untuk memperoleh kandidat terbaik. Namun, jenis asesmen tiap perusahaan dan bahkan tiap divisi boleh jadi berbeda. Hal ini disesuaikan tujuan dari masing-masing rekrutmen.

Oleh sebab itu, sebagai tim rekrutmen, Anda harus benar-benar memahami apa yang Anda butuhkan dan metode apa yang paling tepat. Selain itu, hanya gunakan tipe asesmen yang cocok dengan kebutuhan—hindari menambahkan proses atau asesmen yang tidak diperlukan hanya untuk memenuhi “formalitas”.

Lantas, apa saja jenis asesmen yang biasa digunakan dalam rekrutmen?

Tes Kognitif

Ini adalah jenis asesmen yang paling umum digunakan dalam rekrutmen dan berbagai seleksi lainnya. Tes kognitif bahkan menjadi bagian dari tes yang dilakukan saat masuk sekolah sejak TK dan SD sehingga umumnya kandidat telah terbiasa mengerjakan soal-soal pada jenis tes ini.

Tujuan dari tes kognitif adalah untuk mengukur kecerdasan individu secara umum. Selain itu, tes kognitif juga dapat dilakukan untuk mengetahui kemampuan kandidat, seperti kemampuan dalam memecahkan masalah, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan dalam mempelajari hal baru.

Tes kognitif berbeda dengan tes IQ meski hasilnya dapat memprediksi potensi kandidat secara signifikan. Tes kognitif lebih menitikberatkan pada kualitas hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dengan bentuk tesnya yakni tes verbal, numeral, dan silogisme.

Baca Juga: Talentics Insight: IQ, Gender, dan Pengaruhnya terhadap Performa Individu Di Dunia Kerja

Jenis Asesmen

Tes Keterampilan

Seperti namanya, asesmen ini bertujuan mengidentifikasi apakah seorang kandidat mempunyai wawasan yang cukup sesuai pekerjaan yang akan dilakukannya nanti. Bentuk tes keterampilan pun sangat beragam dan biasanya disesuaikan dengan requirement yang telah disebutkan dalam iklan lowongan pekerjaan.

Seperti contoh, seorang copywriter akan diminta untuk membuat sebuah copy dengan berbagai objektif di berbagai bentuk media. Sementara itu, seorang UI designer akan diminta untuk membuat tampilan user interface yang intuitif untuk halaman sebuah produk di aplikasi.

Tes ini pun sangat rentan menggugurkan banyak kandidat. Pasalnya, tak sedikit pelamar yang mempercantik resume atau CV-nya dengan maksud untuk mengimpresi tim rekrutmen, tetapi nyatanya tidak memiliki keterampilan tersebut.

Tes Kepribadian

Keterampilan yang apik tidak cukup untuk menjadikan seseorang begitu saja lolos menjadi bagian dari sebuah perusahaan. Faktanya, tidak sedikit turnover yang terjadi karena perbedaan nilai dan budaya antara perusahaan dan karyawan.

Selain budaya dan nilai, tes kepribadian juga akan membantu tim rekrutmen untuk melihat apakah memang job desc yang ditawarkan cocok dengan kepribadian kandidat. Walau tak selalu mutlak dan tiap individu memiliki kemampuan untuk beradaptasi, hasil metode asesmen ini dapat menjadi acuan.

Ada banyak bentuk tes kepribadian. Beberapa di antaranya yang umum digunakan antara lain 16 personalities, Big Five, dan DISC.

Baca Juga: Tes Kepribadian DISC dan Fungsinya di Proses Rekrutmen dan Dunia Kerja

Tes Kecerdasan Emosional

Bekerja dalam sebuah perusahaan, bahkan saat menjadi individual contributor sekalipun, akan selalu dihadapkan pada momen untuk bekerja sama dengan orang lain. Maka dari itu, memiliki kemampuan teamwork yang baik adalah sebuah modal tersendiri.

Salah satu faktor untuk mendukung teamwork yang baik adalah memiliki emotional intelligence yang baik pula. Emotional intelligence akan terlihat dari bagaimana seseorang dapat berempati, meredam konflik, hingga beradaptasi dalam lingkungan yang kurang nyaman.

Jenis asesmen ini termasuk dalam tes psikologi. Bentuk tes emotional intelligence yang umum dilakukan adalah menginterpretasikan sebuah gambar.

Tes Fisik

Beberapa jenis pekerjaan memang memerlukan tes fisik. Tak hanya kesehatan, tes fisik juga dapat digunakan untuk mengetahui ketahanan fisik seorang kandidat. Biasanya, tes fisik menjadi tes paling akhir dan penentu meski tak menutup kemungkinan beberapa perusahaan melakukannya di tahap awal.

Seleksi untuk tes fisik pun cukup ketat mengingat mereka yang akan terpilih benar-benar memerlukan kebugaran untuk melakukan tugas-tugasnya nanti. Di sisi lain, ketatnya proses ini juga berlaku untuk prosedur pelaksanaannya karena tidak menutup kemungkinan menyebabkan cedera pada kandidat jika salah prosedur.

Nah, itulah beberapa jenis asesmen yang umum kerap digunakan dalam proses rekrutmen karyawan. Tentunya, Anda sebagai tim rekrutmen juga harus benar-benar menyiapkan kualitas asesmen yang baik agar memperoleh kandidat terbaik.

Talentics adalah platform rekrutmen dan asesmen online berbasis data dengan alat ukur yang akurat. Dengan lebih dari 45 kompetensi yang tersedia, Anda bisa merekrut karyawan dengan lebih cepat dan tepat sesuai kebutuhan, setiap saat.

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.