Kecocokan seorang pemimpin dengan timnya akan sedikit banyak dapat mempermudah interaksi dan meminimalisir terjadinya konflik internal. Namun setiap karyawan tentu memiliki tipe pemimpin idealnya yang mungkin saja berbeda satu sama lain. Artikel ini akan membahas 5 gaya kepemimpinan disertai dengan penjabaran hasil analisis tes yang diambil oleh para manajer yang datanya dihimpun langsung oleh praktisi talentics.
Penjelasan 5 Gaya Kepemimpinan
Menurut Bernard M. Bass, cendekiawan asal Amerika Serikat di bidang kepemimpinan, terdapat 5 tipe kepemimpinan yang membedakan setiap individu dalam memimpin anggotanya. Tipe kepemimpinan tersebut terbagi menjadi The Commander, The Delegator, The Integrator, The Determinator, dan The Persuader.
1. The Commander
The Commander adalah salah satu tipe pemimpin yang dikenal sangat tegas dan menempatkan pencapaian tujuan dan peningkatan hasil kerja sebagai prioritas utama.
Karakteristik pemimpin jenis ini cenderung dominan dan menginginkan kontrol penuh terhadap alur kerja anggota kelompoknya.
Efektivitas pemimpin ini terlihat pada lingkungan kerja yang terstruktur dengan batasan yang sangat jelas antara peran atasan dan bawahan. Namun, mereka kurang tertarik untuk berinteraksi dengan anggota tim dan kurang terbuka pada pendapat dan usulan dari anggota tim.
|
Kelebihan |
Tantangan |
|
Fokus pada tujuan dan hasil |
Minim kolaborasi anggota |
|
Struktur dan hirarki yang jelas |
Tidak adaptif terhadap perubahan |
|
Pengambilan keputusan yang terpusat |
Anggota kelompok tidak bisa membuat keputusan sendiri |
Dengan kelebihan dan tantangan tipe pemimpin the commander, mereka cocok untuk ditempatkan di bidang:
- Militer
- Keamanan
- Produksi
- Bisnis atau bidang yang memiliki sistem kerja yang jelas dan terstruktur.
2. The Delegator
The Delegator dapat digambarkan sebagai pemimpin dengan ekspertise dalam merencanakan dan mendelegasikan tugas kepada setiap anggotanya. Dengan kecenderungan untuk membangun hubungan harmonis dengan anggota kelompok dan pemahaman bagaimana tugas terbaik dapat didelegasikan. Secara umum, gaya kepemimpinan The Delegator membantu meningkatkan kemandirian anggota.
|
Kelebihan |
Tantangan |
|
Memberikan independensi |
Melacak akuntabilitas |
|
Komunikasi yang terbuka |
Proses monitoring |
|
Anggota belajar problem solving mandiri |
Kerjasama yang kohesif |
Dengan kelebihan dan tantangan dari gaya kepemimpinan The Delegator, mereka cocok untuk ditempatkan di bidang:
- Desain
- Edukasi
- Human Resources
- Bisnis atau bidang yang memberikan independensi dan cara bekerja masing-masing pada setiap karyawan.
3. The Integrator
Gaya kepemimpinan the Integrator dapat diidentifikasi sebagai pemimpin yang mengintegrasi dan melibatkan semua anggota tim dalam proses kerja. Mereka bersikap sangat terbuka untuk menerima ide dan pendapat dari setiap anggota kelompok dan memastikan semua orang mempunyai pendapat yang diperhitungkan.
Kepemimpinan Integrator ditandai dengan proses diskusi dimana semua anggota memperoleh kesempatan yang sama untuk berbicara dan terlibat aktif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Buka tanpa tantangan, seringkali proses pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang lebih lama.
|
Kelebihan |
Tantangan |
|
Karyawan merasa dihargai |
Proses diskusi panjang |
|
Terbuka atas ide dan inovasi terbaik |
Hak prerogatif pemimpin tidak signifikan |
|
Kantor lebih demokratis |
Sulit mengambil keputusan saat kondisi kritis |
Dengan kelebihan dan tantangan dari gaya kepemimpinan the integrator, mereka cocok untuk ditempatkan di bidang:
- Kesehatan
- Organisasi Non Profit
- Riset dan Development
- Bisnis atau bidang yang melibatkan setiap anggota untuk mencapai keputusan atau penemuan terbaik.
4. The Determinator
Manajer dengan gaya kepemimpinan The Determinator adalah sosok yang dapat menerima masukan dan pendapat dari anggota tim, namun memiliki otoritas untuk membuat keputusan akhir. Mereka memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan setiap alternatif dan membuat keputusan yang terbaik.
Tipe pemimpin ini juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi anggota tim untuk menerima keputusan yang dibuat. Namun, proses pengambilan keputusan yang melibatkan berbagai pendapat dan masukan dapat membuat proses menjadi lebih lama dan kurang efektif saat harus mengatasi masalah yang mendesak.
|
Kelebihan |
Tantangan |
|
Pengambilan keputusan cepat |
Minim kolaborasi antar karyawan |
|
Aspirasi karyawan didengar |
Berpotensi menjadi konflik |
|
Komunikasi jelas dan terarah |
Inovasi yang terbatas pada pilihan manajer |
Dengan kelebihan dan tantangan dari gaya kepemimpinan the determinator, mereka cocok untuk ditempatkan di bidang:
- Teknologi
- Sales dan Marketing
- Manufaktur dan konstruksi
- Bisnis atau bidang yang membutuhkan komunikasi yang jelas dan on-time diperlukan.
5. The Persuader
Gaya kepemimpinan The Persuader diidentifikasi sebagai tipe pemimpin yang memanfaatkan kemampuannya dalam memotivasi anggotanya dengan memahami apa yang memotivasi mereka. Sosok ini sangat senang dalam bernegosiasi dan memastikan bahwa anggotanya merasa terlibat dan berpartisipasi aktif dalam tugas mereka. The Persuader memiliki kemampuan untuk mempengaruhi anggotanya dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil terbaik.
|
Kelebihan |
Tantangan |
|
Negosiasi untuk semua anggota tim |
Objektivitas |
|
Memotivasi |
Prioritas yang tidak begitu jelas |
|
Cara pendekatan yang personal |
Tendensi manipulatif |
Dengan kelebihan dan tantangan dari gaya kepemimpinan the persuader, mereka cocok untuk ditempatkan di bidang:
- Politik
- Consulting
- Public Relations
Perbedaan Gaya Kepemimpinan Gen X, Millennial, dan Gen-Z
Data gaya kepemimpinan ini diperoleh dari hasil tes Talentics Team Dynamic Mapping yang ditujukan untuk mengidentifikasi pola berperilaku, partisipasi, dan komunikasi antara manajer dan karyawan dalam sebuah tim, namun dapat juga untuk melihat interaksi antara karyawan dengan karyawan lainnya.
Persentase peserta yang mengambil tes ini beragam dengan dominasi terbanyak dari Generasi Y atau Millennial sebanyak 76%, 14% berasal dari Generasi X, dan sisanya dari Gen-Z. Hasil identifikasi dari hasil test tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gen Z dan Millennial: Pendapat Tim Penting, Pengambilan Keputusan Tetap dari Manager
Apabila diperhatikan, terdapat kemiripan dari gaya kepemimpinan yang populer dari para pemimpin Millennial dan Gen-Z dimana gaya kepemimpinan The Determinator paling unggul. Manajer dengan gaya kepemimpinan seperti ini akan memberikan waktu kepada semua anggota tim untuk menyampaikan aspirasi secara baik secara individu maupun dalam meeting terbuka, namun pengambilan keputusan akhir tetap berdasarkan keputusan manajer dengan pertimbangan informasi yang telah disampaikan anggota lain.
2. Gen X: Mendelegasikan Tugas itu Penting
Manajer yang tergabung dalam Generasi X atau berumur 43-59 pada tahun 2023 mayoritas memiliki gaya kepemimpinan the delegator, atau tipe pemimpin yang senang dan kompeten dalam mendelegasikan tugas kepada semua anggota timnya.
3. Gaya Kepemimpinan Semi-Militer Masih Kental di Semua Generasi
Satu hal yang menjadi poin penting adalah gaya kepemimpinan yang lebih condong ke semi militer atau biasa dikenal dengan the commander masih berada pada posisi kedua bagi para millennial dan Gen-Z, namun hanya bertempat pada posisi ketiga bagi Generasi X.
