Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Teamwork: Definisi, Manfaat, Peran, dan Data

Pembahasan apa itu teamwork dilengkapi dengan manfaat, hasil pengolahan data bagaimana setiap generasi menjalani role nya dalam sebuah tim

© Campus Production via Pexels

kembalinya kecenderungan perusahaan untuk mengaplikasikan regulasi work from office atau hybrid dengan tujuan meningkatkan teamwork yang lebih baik dengan mengedepankan komunikasi secara tatap muka langsung, terdapat peran-peran unik yang dimiliki setiap individu dalam berinteraksi dalam sebuah tim yang dapat diidentifikasi melalui pendekatan tes psikologi. Artikel ini akan membahas apa itu teamwork dilengkapi dengan hasil pengolahan data bagaimana setiap generasi menjalani role nya dalam sebuah tim.

Apa Itu Teamwork?

Teamwork adalah kerjasama tim yang berfokus pada pencapaian tujuan bersama. Tim yang efektif adalah tim yang mampu bekerja secara kooperatif, saling berbagi informasi dan gagasan, serta saling mendukung untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan meskipun memiliki background dan kompetensi yang berbeda-beda dan tentunya kecenderungan cara berkomunikasi yang beragam.

Dalam pelaksanaan kolaborasinya, setiap individu yang tergabung dalam tim perlu menyesuaikan perannya masing-masing untuk mencapai tujuan bersama. Proses kolaborasi ini terkadang diiringi dengan sedikit penurunan idealisme.

Manfaat Teamwork

Teamwork atau kerja sama tim adalah hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan berikut:

  • Meningkatkan produktivitas: Saat anggota tim bekerja bersama, mereka dapat membagi tugas dan mengerjakannya secara terstruktur sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam menyelesaikan proyek.
  • Memperkuat bonding antar karyawan: Kerja sama tim memungkinkan karyawan untuk saling mengenal, membangun kepercayaan, dan memperkuat hubungan antara satu sama lain. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan kerja dan meningkatkan tingkat retensi karyawan.
  • Meningkatkan inovasi: Saat anggota tim bekerja bersama, mereka dapat saling berbagi ide dan pengalaman, yang dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan tugas dan proyek.
  • Mengurangi tekanan kerja: Saat tugas dan tanggung jawab dibagi di antara anggota tim, ini dapat mengurangi tekanan dan beban kerja pada satu individu sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
  • Memperkuat branding perusahaan: Perusahaan yang memiliki tim yang efektif dan solid cenderung memiliki citra yang lebih baik di mata karyawan, pelanggan, dan masyarakat umum. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas terhadap perusahaan.

Dalam rangka mencapai kerja sama tim yang efektif, perusahaan harus memastikan bahwa anggota tim memiliki keterampilan interpersonal yang baik, membangun komunikasi yang jelas dan terbuka, dan membangun lingkungan kerja yang terbuka dan inklusif.

9 Jenis Peran Karyawan dalam Teamwork

Menurut  R. Meredith Belbin dan Victoria Brown dalam bukunya yang berjudul Team Roles at Work, ada 9 pengkategorian peran karyawan ketika berinteraksi dalam sebuah tim, tanpa terlalu memandang posisinya sebagai anggota maupun manajer.

  1. The Enactor adalah peran yang bekerja sistematis dan fokus pada tugas. Bertanggung jawab dan konsisten, mereka mengubah ide menjadi rencana terperinci dan menjaga fokus kelompok. Namun, kurang fleksibel dan terbuka pada perubahan.
  2. The Formatter adalah peran yang berfokus pada prestasi yang tinggi. Individu ini dapat memotivasi kelompoknya dalam mencapai tujuan dengan caranya sendiri, termasuk membentuk diskusi dan aktivitas kelompok. Namun, mereka rentan terhadap kecemasan yang bisa memicu konflik di dalam kelompok.
  3. The Accomplisher berperan mendorong kelompok mencapai standar kerja yang sama dengan memastikan tugas terselesaikan tepat waktu tanpa melewatkan detail atau prosedur. Namun, kecemasan akan kesempurnaan dan ketidakpercayaan terhadap orang lain sering membuat mereka enggan menerima tanggung jawab baru dan mendelegasikan tanggung jawab kepada anggota tim lainnya.
  4. The Conceptor berperan dalam memberikan ide kreatif dan imajinatif untuk menyelesaikan masalah, lebih suka bekerja sendiri, dan cenderung sulit berkomunikasi dengan anggota tim. Mereka tertarik dengan inovasi dan ide yang tidak biasa, dan dapat menyelesaikan masalah kompleks dalam kelompok.
  5. The Evaluator sangat berperan dalam menggunakan pemikiran logis, kritis, dan objektif. Mereka tenang dan bijaksana saat mengambil keputusan namun, kekritisan dan keobjektifannya sering membuat mereka terkesan pesimis dan membosankan bagi anggota tim lainnya.
  6. The Expert mendalami peran khusus khusus bidangnya dan lebih suka fokus pada bidang keahliannya. Keahlian khusus ini sangat berguna dalam menyelesaikan masalah teknis di dalam kelompok. Namun, mereka  cenderung kurang tertarik dalam eksplorasi  di luar bidang keahliannya dan sulit untuk mengambil risiko baru serta eksplorasi ilmu baru.
  7. The Explorer berperan dalam membantu kelompok memperoleh informasi dan sumber daya dari luar, aktif, bersifat antusias, dan komunikatif. Mereka senang berinteraksi dengan banyak orang, memiliki banyak teman, mudah berbaur dan membangun jejaring kerja. Meskipun terkadang terlalu optimis dan mudah kehilangan ketertarikan setelah mencapai tujuan
  8. The Tranquilizer berperan sebagai penengah dan perekat tim, bersikap kooperatif dan luwes. Mereka memahami kebutuhan tim dan menjadi mediator saat terjadi konflik. Namun, cenderung ragu dan sulit membuat keputusan karena ingin menghindari konfrontasi. Kehadirannya penting untuk menjaga keretakan tim, namun kedekatannya dengan anggota tim membuat mereka sulit dalam menentukan keputusan.
  9. The Director berperan fokus pada pencapaian tujuan kelompok dan terampil menggerakkan anggota kelompok untuk melaksanakan tugas. Mereka dapat memetakan penugasan dengan kejelian dalam melihat bakat anggota kelompok lainnya. Namun, perannya yang mendelegasikan dan memberikan tugas membuatnya terlihat manipulatif dan memberikan beban kerja pada anggota tim lainnya.

Hasil Analisis Peran Generasi dalam Teamwork

1.   The Enactor Paling Populer di Gen-Z

Meskipun banyak informasi yang mengemukakan bahwa Gen Z memiliki etos kerja yang kurang sesuai dengan apa yang diharapkan generasi di atasnya seperti terlalu mudah menyerah atau memiliki pendirian yang sulit untuk dirubah. Justru data yang didapat menyatakan hasil yang tidak sepenuhnya sama.

Ketika berperan sebagai anggota tim, mayoritas gen Z akan memiliki tanggung jawab dan konsistensi yang tinggi. Mereka dapat mengubah sebuah gagasan  menjadi rencana terperinci. Namun bukan tanpa kekurangan, para Gen Z dengan peran The Enactor cenderung kurang fleksibel dan terbuka pada perubahan mendadak.

5 peran yang paling sering muncul dalam Gen Z adalah: The Enactor, The Expert

The Director, The Conceptor, The Explorer. Perlu diingat bahwa para Gen-Z melaksanakan tes ini pada kurun waktu yang cukup singkat setelah kelulusannya mengingat umur mereka yang masih muda. Pengetesan ulang setelah bekerja untuk melihat perbedaan dan kematangan pola pikir akan dibutuhkan.

2.   The Explorer Paling Populer bagi Generasi X dan Millennials

Meskipun memiliki rentang umur yang cukup panjang, generasi X dan MIlenial memiliki peran The Explorer sebagai peran yang paling sering ditemukan. Secara umum, dua generasi ini berperan dalam membantu kelompok memperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Mereka bersifat aktif, berantusias, dan komunikatif meskipun terkadang terlalu optimis dan mudah kehilangan ketertarikan setelah mencapai tujuan

5 peran yang paling sering muncul dalam Generasi Y (Millennial)  adalah: The Explorer, The Director, The Enactor, The Tranquilizer, The Conceptor

5 peran yang paling sering muncul dalam Generasi X  adalah: The Explorer, The Enactor, The Formatter, The Expert, The Tranquilizer

Kerja sama tim atau teamwork adalah kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan bersama. Hal ini diperlukan dalam sebuah perusahaan karena dapat meningkatkan produktivitas, memperkuat bonding antar karyawan, meningkatkan inovasi, mengurangi tekanan kerja, dan memperkuat branding perusahaan.

Perlu dipahami bahwa hasil pengolahan data yang dipaparkan merupakan generalisasi dari setiap generasi yang melakukan tes pada sejak Agustus 2022 dengan jumlah data n=747. Disarankan untuk melakukan pengetesan secara komprehensif terhadap peran setiap anggota tim dalam perusahaan untuk mendapatkan hasil yang lebih personal, detail, dan akurat.

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.