Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Menerapkan Emotional Intelligence di Perusahaan

Pengidentifikasian apa itu emotional intelligence, komponen, dan cara meningkatkan, dilengkapi dengan pentingnya emotional intelligence di dunia.

Kecerdasan emosional merupakan soft-skill bagi para karyawan dan pemimpin yang dirasa cukup penting di tempat kerja. Soft-skill  ini memungkinkan karyawan untuk memahami dan mengatur emosi mereka ketika berinteraksi dengan rekan kerja. Karena terkadang, lingkungan kerja bisa sangat dinamis dan penuh tekanan, namun bisa juga menjadi tempat yang penuh semangat dan energi positif.

Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi keadaan emosional seseorang, dan kemampuan untuk mengelola perasaan dapat menunjukkan tingkat kecerdasan emosional mereka untuk tetap dalam mode bekerja secara profesional. Artikel ini akan membahas definisi dan pentingnya emotional intelligence di dunia.

Apa itu Emotional Intelligence?

Emotional intelligence merupakan kemampuan untuk memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan terorganisir. Individu yang memiliki emotional intelligence yang tinggi biasanya dapat mengenali keadaan emosional mereka dan orang lain dengan tepat serta mampu mengatasi tekanan dan tantangan dengan lebih cekatan.

Emotional intelligence sangat penting dalam dunia kerja karena dapat membantu karyawan mengelola emosi mereka di sekitar rekan kerja. Lingkungan kerja dapat menjadi sangat demanding dan kompleks, sehingga memiliki emotional intelligence yang kuat dapat membantu karyawan untuk tetap tenang dan berpikir jernih dalam mengambil keputusan.

Baca juga: Pentingnya Decision-Making Skill di Dunia Kerja

Selain itu, emotional intelligence juga membantu karyawan dalam membangun hubungan kerja yang sehat dan produktif dengan rekan kerja, klien, dan atasan. Hal ini pada akhirnya dapat berkontribusi pada kesuksesan karyawan secara individu maupun perusahaan secara keseluruhan.

5 Komponen Emotional Intelligence dalam Dunia Kerja

Menurut buku yang ditulis oleh Goleman pada 1995 dan telah terjual lebih dari lima juta eksemplar, Emotional Intelligence memiliki lima komponen yaitu:

  • Self-awareness: Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, kekuatan, kelemahan, dan nilai-nilai diri sendiri. Dalam konteks profesional, self-awareness yang baik dapat membantu seseorang dalam memahami bagaimana emosinya mempengaruhi tindakan dan keputusan mereka di tempat kerja. Hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih efektif dalam bekerja dalam tim, menyelesaikan tugas dengan lebih baik, dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana.
  • Self-regulation: Kemampuan untuk mengelola dan mengendalikan emosi dan impuls diri sendiri, serta beradaptasi dengan situasi yang berubah. Di tempat kerja, self-regulation yang baik dapat membantu seseorang dalam menghindari konflik dan menangani masalah dengan lebih baik. Hal ini juga dapat membantu seseorang dalam mengatasi tekanan dan stres, sehingga dapat bekerja dengan lebih produktif dan efektif.
    Baca juga: Produktivitas Karyawan: Definisi, Metrik, dan Strategi Peningkatan
  • Motivasi: Dorongan untuk mencapai tujuan dan keinginan pribadi, serta terus meningkatkan diri sendiri. Dalam lingkungan kerja, motivasi yang kuat dapat membantu seseorang untuk mencapai sasaran dan target, serta mempertahankan semangat dalam bekerja. Hal ini juga dapat membantu seseorang untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif, serta menciptakan kemungkinan untuk memajukan karir.
  • Empathy: Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi serta pengalaman orang lain. Di tempat kerja, empati yang baik dapat membantu seseorang untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja dan klien. Hal ini dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kualitas interaksi sosial, menyelesaikan konflik dengan lebih efektif, dan memperluas perspektif dalam pekerjaan mereka.
  • Social skills: Kemampuan untuk berkomunikasi efektif, membangun dan mempertahankan hubungan, mempengaruhi orang lain, dan bekerja sama secara kolaboratif. Dalam lingkungan kerja, social skills yang kuat dapat membantu seseorang untuk bekerja dalam tim dengan lebih baik, menyelesaikan masalah dengan lebih efektif, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif. Hal ini juga dapat membantu seseorang dalam mempengaruhi orang lain dengan cara yang positif dan menciptakan peluang untuk memajukan karir.

Efektivitas Emotional Intelligence dalam Meningkatkan Employee Performance

Sebuah Jurnal yang dimuat oleh Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) menyatakan bahwa tingkat kecerdasan emosional mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan sampai dengan 46%.

Penemuan ini menguatkan premis bahwa emotional intelligence merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan ketika merekrut karyawan baru. Karena tingkat emotional intelligence yang tinggi akan meningkatkan employee performance, yang pada akhirnya akan meningkatkan performa perusahaan secara keseluruhan.

Baca juga: Memaksimalkan Potensi Talent Management dalam 5 Strategi

5 Langkah Meningkatkan Emotional Intelligence Karyawan

Setelah mengetahui komponen emotional intelligence dan manfaatnya terhadap perkembangan karyawan, berikut adalah 5 langkah yang dapat dilakukan HR Practitioner agar SDM yang ada terus berkembang kearah yang lebih positif:

1.   Ciptakan Lingkungan yang Mendukung

Ciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman untuk berbicara tentang emosi mereka dan mengungkapkan ketidakpastian atau kekhawatiran yang mereka rasakan. Ini bisa dilakukan dengan memberikan ruang aman bagi karyawan untuk berbicara tanpa takut dihakimi atau dinilai.

Baca juga: 7 Strategi untuk Meningkatkan Kebahagiaan di Tempat Bekerja

2.   Berikan Feedback secara Berkala

Berikan feedback  secara teratur untuk membantu karyawan mengidentifikasi emosi mereka dan memahami bagaimana emosi tersebut mempengaruhi kinerja mereka dan hubungan mereka dengan rekan kerja. Feedback ini perlu diberikan dengan cara yang terbuka dan jujur, serta disertai dengan saran konstruktif untuk perbaikan.

3.   Berikan Dukungan dan Pelatihan

Karyawan yang sedang mengalami kesulitan emosional mungkin membutuhkan dukungan tambahan dari manajemen. Ini bisa berupa dukungan emosional dari rekan kerja atau konseling dari profesional yang berkualitas. Pastikan karyawan tahu bahwa mereka bisa mencari bantuan jika mereka membutuhkannya.

Tambahkan juga sesi pelatihan untuk meningkatkan keterampilan emosional karyawan, seperti keterampilan manajemen stres, keterampilan komunikasi, dan keterampilan manajemen konflik. Pelatihan ini harus terstruktur dan bertujuan untuk membantu karyawan mengembangkan kecerdasan emosional mereka.

4.   Apresiasi Setiap Usaha

Jangan lupa untuk memberikan pengakuan dan apresiasi kepada karyawan yang berusaha meningkatkan kecerdasan emosional mereka. Ini akan memberikan motivasi tambahan bagi mereka untuk terus mengembangkan keterampilan emosional mereka dan meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja.

5.   Perbaiki Secara Berkelanjutan

Perlu dipahami bahwa kecerdasan emosional merupakan rangkaian keterampilan yang memerlukan latihan secara terus-menerus. Oleh karena itu, untuk benar-benar mengembangkan kecerdasan emosional dan mempersiapkan karyawan dengan keterampilan untuk mengelola perasaan secara profesional. Perusahaan perlu memberi support dan melakukan 4 langkah di atas secara kontinu.

Baca juga: Produktivitas Karyawan: Definisi, Metrik, dan Strategi Peningkatan

References:

BIRCI Journal –  The Effect Analysis of Emotional Intelligence and Work Environment on Employee Performance
Indeed – The Importance of Emotional Intelligence in the Workplace
Valamis – Emotional Intelligence in the Workplace

Image Copyright – Andrea Picquadio via Pexels

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.