Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Related Posts

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Mengidentifikasi Fenomena Resign Setelah THR

Pembahasan definisi resign, alasan yang biasa digunakan karyawan saat resign, hal-hal yang perlu dipersiapkan perusahaan, dan cara menanggulangi fenomena seperti ini agar tidak menjadi cycle yang sama setiap tahunnya

© Shutterstock
Pergantian tahun dan menjelang hari raya merupakan periode yang cukup hectic bagi para praktisi HR karena pada periode ini merupakan waktu dimana bursa transfer karyawan antar perusahaan terjadi dalam intensitas yang tinggi. Artikel ini akan membahas definisi resign, alasan-alasan yang biasa digunakan karyawan saat resign, hal-hal yang perlu dipersiapkan perusahaan, dan cara menanggulangi fenomena seperti ini agar tidak menjadi cycle yang sama setiap tahunnya dengan sudut pandang praktisi HR dan perusahaan.

Apa itu Resign?

Resign adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti melepas jabatan atau mengundurkan diri dari pekerjaan. Dalam konteks dunia profesional dan HR, resign sering kali merujuk pada tindakan karyawan yang secara sukarela mengakhiri hubungan kerja dengan perusahaan tempatnya bekerja.

Periode paling umum untuk karyawan mengambil keputusan resign, meskipun tidak dalam persentase 100%, adalah ketika pergantian tahun atau periode libur panjang hari raya dimana karyawan mendapat gaji ke-13 atau bonus tahunan, dapat pula setelah menghabiskan periode kontrak.

Baca juga: Mengenal Employee Retention, Manfaat, Metrik, dan Cara Memperbaiki

Alasan Karyawan Resign

Terdapat berbagai alasan mengapa karyawan melakukan resign dari pekerjaannya. Beberapa alasan umumnya meliputi:

  • Kurangnya kesempatan pengembangan
  • Tidak cocok dengan lingkungan kerja atau gaya manajemen di perusahaan saat ini.
  • Kurangnya apresiasi atau pengakuan atas kinerja karyawan.
  • Work-life-balance yang buruk
  • Perubahan prioritas kondisi kehidupan pribadi seperti relokasi, pernikahan, atau anggota keluarga yang membutuhkan perhatian lebih.
  • Kesempatan yang lebih baik di tempat lain dengan gaji atau tunjangan yang lebih tinggi, lebih banyak tanggung jawab, atau lingkungan kerja yang lebih baik.
  • Faktor ekonomi seperti perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau melakukan restrukturisasi sehingga menyebabkan ketidakpastian karir.

Berapa Banyak Karyawan yang Resign?

Tinggi rendahnya karyawan yang resign pada periode-periode khusus ini memiliki tingkat yang berbeda-beda bagi setiap industri dan fungsi pekerjaan. Namun secara umum, persentase yang rendah dianggap sebagai indikator keberhasilan dalam mempertahankan karyawan yang berpengalaman dan berkinerja tinggi. 

Dilansir dari AI HR, persentase karyawan yang resign berdasarkan fungsi divisinya berada pada kisaran 16-31%. Dengan detail divisi Sales dan Marketing 31%, Teknologi 18%, Media dan Kreatif 17%, HR 17%, Riset dan Development 16%, dan Pendidikan 16%.

Apabila dilihat dari data sudut pandang industri, terdapat persentase yang lebih tinggi. Award Co menyatakan bahwa terdapat resignation rate dalam kisaran 18-85% selama tahun 2021. Dengan detail bidang pemerintahan 18%, Perbankan 28%, Pendidikan 37%, Media Informasi 38%, Manufaktur 39%, Retail dan Transportasi 54%, Konstruksi 57%, Konsultasi Bisnis 64%, dan persentase tertinggi mencapai 85% terjadi pada bidang Pariwisata dan Perhotelan.

Namun, apapun industri yang ditekuni, penting untuk menganalisis data karyawan yang resign  dari beberapa sudut pandang. Beberapa hal yang dapat diidentifikasi ketika proses melepas karyawan dalam proses offboarding antara lain: siapa karyawan yang mengundurkan diri, mengapa mereka meninggalkan perusahaan, dan apakah ada pola khusus yang berulang dalam resignnya karyawan.

Dengan menganalisis data dengan seksama, perusahaan dapat mengambil tindakan untuk mengurangi  karyawan yang resign terutama pada periode-periode setelah mendapatkan bonus sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Baca juga: Mengolah Data Hasil Exit Interview

Apa yang Perlu Dipersiapkan Perusahaan?

Cara Menanggulangi Fenomena Resign setelah Menerima THR cukup beragam dan dapat dimulai dengan memiliki company culture yang kuat, beberapa strategi yang dapat dilakukan apabila persentase karyawan yang resign setelah menerima bonus, gaji ke-13 atau selama pergantian tahun antara lain:

  • Menjalankan exit interview untuk mengidentifikasi alasan di balik karyawan yang resign
  • Meninjau kembali sistem kompensasi dan benefit untuk memastikan bahwa gaji dan bonus yang ditawarkan sesuai dengan standar industri dan kompetitif
  • Menerapkan program kesejahteraan karyawan yang menyediakan karyawan dengan manfaat tambahan seperti cuti tambahan, asuransi kesehatan, atau program kesehatan.
  • Memberikan kesempatan pengembangan karir dan pelatihan agar karyawan merasa dihargai dan memiliki ruang untuk tumbuh secara berkesinambungan.
  • Membangun lingkungan kerja yang sehat, positif, dan inklusif untuk meningkatkan keterikatan dan motivasi karyawan.
  • Mempertahankan hubungan yang baik dengan karyawan dan mempertimbangkan permintaan karyawan untuk perubahan lingkungan kerja atau kebijakan internal.

Baca juga: Trik Sederhana Dalam Membuat Strategi Talent Management

Kesimpulan

Perusahaan dapat mengurangi persentase karyawan yang  resign dengan berbagai cara, seperti meningkatkan komunikasi dan transparansi antara karyawan dan manajemen, memberikan insentif atau bonus yang lebih baik, serta meningkatkan program kesejahteraan karyawan.

Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan data hasil exit interview untuk menganalisis penyebab resign dan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam hal ini, program kesejahteraan karyawan yang berfokus pada keseimbangan hidup kerja, kesehatan fisik dan mental, serta pengembangan karir dapat membantu meningkatkan loyalitas karyawan dan mengurangi tingkat resign.

Sumber:

AI HR – What does high turnover mean? Turnover rates, jobs, and causes

Award Co – Employee Turnover Rates & Statistics: Your 2022 Guide 

Indeed Hongkong – How to Explain Your Reason for Resignation (With Examples)

 

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

Scroll to Top

2024

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.