Ketika Anda ditugaskan merekrut karyawan baru, bayangan setumpuk berkas lamaran langsung menghantui. Anda pun harus menyortir dan menyeleksi satu per satu para kandidat. Jika perekrutan hanya untuk mengisi satu atau dua posisi, pekerjaan rutin ini terasa ringan. Namun, hal itu tidak berlaku pada perekrutan besar.
Lupakan tumpukan berkas dari puluhan atau ratusan pelamar kerja. Sekarang Anda bisa mengandalkan rekrutmen online sebagai solusi pencarian kandidat karyawan. Mari simak ulasan berikut.
Pengertian Rekrutmen Online
Rekrutmen online atau dikenal juga dengan istilah e-recruitment memungkinkan perusahaan memberdayakan berbagai solusi berbasis internet untuk merekrut kandidat. Contoh, Anda bisa memanfaatkan iklan lowongan kerja secara online, baik di portal pencarian kerja, media sosial, maupun web perusahaan.
Penggunaan internet pun tidak terbatas pada pemasangan iklan lowongan kerja saja. Anda juga bisa menyelenggarakan seleksi kandidat secara online, seperti tes, wawancara, pelatihan, dan onboarding. Selain itu, Anda dapat melakukan pengecekan latar belakang, portofolio, serta rekam jejak kandidat lewat internet.
Namun, jantung perekrutan online ini adalah penggunaan perangkat lunak yang membantu pemrosesan aplikasi para kandidat sejak lowongan kerja dibuka hingga posisi tersebut terisi.
Kelebihan dan Kekurangan Rekrutmen Online
Popularitas perekrutan online kian meningkat sejak pandemi melanda dunia. Bahkan, setelah puncak pandemi berlalu, banyak perusahaan dan instansi melanjutkan rekrutmen secara online karena dianggap memiliki sejumlah keuntungan. Meski begitu, e-recruitment pun mempunyai beberapa kekurangan yang bisa jadi bahan pertimbangan Anda.
Kelebihan
Beberapa kelebihan merekrut kandidat secara online adalah:
-
Hemat biaya
Seluruh proses penyaringan dan analisis digantikan oleh sistem dengan menyeleksi kandidat yang tidak memenuhi syarat. Sistem pun dirancang untuk bekerja sistematis sehingga menciptakan proses rekrutmen yang terukur dan terekam baik.
-
Menjaring lebih banyak kandidat
Lewat beberapa klik, Anda bisa menjaring lebih banyak kandidat potensial tanpa terbatas geografis. Mereka yang berada di kota lain pun bisa mengikuti seleksi yang diselenggarakan secara online.
-
Mudah
Ya, proses rekrutmen online terbilang mudah, cepat, dan praktis. Siapa saja bisa melamar pekerjaan melalui portal pencari kerja atau web perusahaan yang dirancang ramah pengguna serta langkah melamar pekerjaan yang runtut dan jelas.
-
Fleksibel
Anda punya fleksibilitas dalam mengendalikan lowongan kerja yang diiklankan secara online. Jika ada informasi yang perlu diubah, Anda bisa segera menggantinya. Bahkan, begitu posisi terisi, Anda dapat menghapusnya untuk memastikan tidak ada lagi kandidat yang melamar.
Kekurangan
Namun, perekrutan online juga memiliki kekurangan, antara lain:
-
Terkesan informal
Untuk beberapa posisi, lowongan kerja yang diunggah online bisa menunjukkan kesan informal. Hal demikian kerap terjadi pada posisi eksekutif di industri yang memiliki budaya profesional atau korporat yang kuat. Maka, posisi eksekutif biasanya tidak menggunakan perekrutan online guna mencari sosok yang tepat.
-
Tingkat persaingan tinggi
Semua perusahaan berlomba merekrut karyawan secara online. Akibatnya, iklan lowongan kerja Anda bisa tertumpuk begitu saja dan butuh waktu agak lama sampai menemukan kandidat terbaik. Mau tak mau, Anda perlu menambah biaya agar iklan tersebut lebih sering muncul guna menjangkau kandidat potensial.
-
Bisa mempengaruhi cara berkomunikasi
Cara berkomunikasi perekrutan online sebagian besar berlangsung melalui media tulisan. Kadang hal ini bisa menimbulkan miskomunikasi atau asumsi tertentu yang membuat pelamar salah menangkap informasi. Sebaiknya, Anda tetap berusaha cermat saat berinteraksi, merespons pertanyaan dengan tepat, dan tetap membuka ruang komunikasi dengan kandidat.
Agar Rekrutmen Online Lebih Optimal
Lantas, apa yang bisa Anda lakukan supaya rekrutmen online berjalan lebih optimal?
-
Buat rencana strategi perekrutan yang jelas
Tulis secara rinci strategi apa saja yang perlu Anda lakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut.
-
Di mana saya bisa menemukan kandidat yang tepat?
-
Bagaimana kandidat potensial bisa mengetahui lowongan kerja ini?
-
Hal apa saja yang akan menjadi bahan seleksi awal? Misalnya, resume, hasil tes, dan portofolio.
-
Setelah aplikasi pelamar masuk, apa langkah selanjutnya?
-
Tentukan saluran perekrutan yang akan digunakan
Ini bergantung pada lowongan kerja yang tersedia di perusahaan Anda. Untuk level staf pemula dengan kandidat berusia muda, merekrut secara online lewat portal pencarian kerja atau media sosial cukup efektif. Namun, saat Anda harus mengisi posisi eksekutif, perekrutan internal justru lebih tepat dan menghemat waktu.
-
Bangun reputasi perusahaan secara online
Sama seperti Anda mencari tahu latar belakang kandidat melalui media sosial, para pelamar pun ingin mengenal perusahaan lewat web, media sosial, hingga pemberitaan yang tersebar di internet. Oleh karena itu, perusahaan perlu membangun reputasi secara positif lewat konten yang merefleksikan budaya dan nilai-nilai organisasi.
Rekrutmen online bisa berjalan efektif ketika dibarengi dengan strategi perencanaan untuk mengisi posisi yang lowong. Lengkapi sistem perekrutan online Anda dengan Talentics, platform online assessment dan rekrutmen yang membuat pengukuran kompetensi lewat alat ukur lebih akurat, cepat, dan valid. Kunjungi Talentics sekarang dan temukan lebih banyak informasi tentang HR dan People Analytics di sini!