Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Related Posts

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Apakah Passion at Work Menular?

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, ada dua jenis passion, yaitu harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah ketertarikan kuat terhadap suatu aktivitas yang secara sukarela diintegrasikan ke dalam identitas dan kehidupan individu. Dari hasil penelitian-penelitian yang ada, jenis passion ini secara empirik tebukti memiliki dampak-dampak positif. Sementara itu, obsessive passion, ketertarikan yang kuat terhadap suatu aktivitas yang membuat individu merasa terdorong untuk terlibat di dalamnya dan merasa terkontrol olehnya, cenderung berdampak negatif.

Tentunya seorang individu tidak sendirian dalam bekerja dan dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali individu bekerja dalam tim dan memiliki rekan kerja serta atasan dengan passion kerja masing-masing. Ada juga pasangan yang sama-sama bekerja alias dual-earner couples yang memiliki passion kerja masing-masing. Maka wajar jika passion kerja baik antar rekan kerja maupun antar pasangan dual-earner saling berinteraksi. Lalu apakah passion kerja tersebut menular?

Dua penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Vocational Behavior menyelidiki bagaimana hubungan dengan rekan kerja di tempat kerja dan pasangan di rumah, dapat memengaruhi passion kerja. Pertama, studi pada 70 karyawan organisasi nirlaba (Ho et al., 2021) menemukan bahwa harmonious passion seseorang cenderung mirip dengan rekan kerja yang dipercayainya atau yang memiliki hubungan informal di tempat kerja, sementara obsessive passion justru sebaliknya. Selain itu, tidak ditemukan kemiripan harmonious passion maupun obsessive passion dengan atasan, menandakan hubungan kerja formal tidak menularkan passion ini. Temuan ini menyoroti peran penting hubungan informal berdasarkan kepercayaan dalam menularkan passion kerja karyawan dibandingkan hubungan formal.

Kedua, penelitian pada 129 pasangan pekerja di Amerika Serikat (Wan et al., 2023) mengonfirmasi adanya efek spillover-crossover dari harmonious passion dan obsessive passion pada pasangan. Harmonious passion seseorang secara tidak langsung dapat memprediksi work engagement yang lebih tinggi dan work burnout yang lebih rendah pada pasangannya melalui penularan emosi positif. Sebaliknya, obsessive passion secara tidak langsung dapat memprediksi rendahnya work engagement dan tingginya work burnout pasangan melalui penularan emosi negatif. Selain itu, perspective taking, yaitu kemampuan untuk memahami dan mengadopsi sudut pandang pasangan, dapat memperkuat penularan emosi positif dari harmonious passion dan memperlemah penularan emosi negatif dari obsessive passion. Secara keseluruhan, kedua studi ini menekankan pentingnya mengembangkan harmonious passion dan mencegah obsessive passion yang berlebihan untuk meningkatkan kesehatan mental dan hubungan interpersonal karyawan serta pasangan mereka.

Oleh karena harmonious passion berdampak positif dan obsessive passion cenderung berdampak negatif, praktisi HR perlu memerhatikan penularan kedua jenis passion tersebut. Beberapa saran yang bisa dilakukan oleh praktisi HR untuk mengoptimalkan penularan harmonious passion dan meminimalisasi dampak penularan obsessive passion berdasarkan temuan-temuan dari kedua penelitian tersebut adalah:

  1. Lakukan pemetaan jaringan informal organisasi, terutama hubungan kepercayaan antar karyawan. Identifikasi karyawan yang dapat menjadi agen penyebar harmonious passion melalui jaringan ini. Kemudian ciptakan peluang bagi mereka untuk mengembangkan lebih banyak hubungan kepercayaan, misalnya melalui penugasan proyek tim lintas fungsi atau proyek kolaborasi lintas departemen.
  2. Berikan pelatihan kepemimpinan transformasional kepada para atasan agar dapat membangun kepercayaan dan menyebarkan harmonious passion kepada bawahannya. Selain itu, sediakan juga pelatihan untuk meningkatkan empati dan kemampuan pengambilan sudut pandang bagi seluruh karyawan dan pasangan mereka. Hal ini dapat mengoptimalkan efek positif dari harmonious passion dan memitigasi efek negatif dari obsessive passion.
  3. Lakukan upaya untuk mendorong pengembangan harmonious passion karyawan melalui berbagai inisiatif dan intervensi yang relevan, seperti misalnya mengevaluasi desain pekerjaan. Di sisi lain, waspadalah terhadap obsessive passion yang berlebihan dan berikan dukungan terkait keseimbangan kerja-keluarga untuk mencegah efek merugikan pada karyawan itu sendiri maupun pada pasangan mereka yang pada akhirnya dapat saling menular.

Referensi utama:

Ho, V. T., Garg, S., & Rogelberg, S. G. (2021). Passion contagion at work: Investigating formal and informal social influences on work passion. Journal of Vocational Behavior, 131, 103642.

Wan, M. M., Zhang, Y. J., & Shaffer, M. A. (2023). Your work passion travels a long way home: Testing a spillover and crossover model of work passion among dual-earner couples. Journal of Vocational Behavior, 147, 103940.

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Scroll to Top

2024

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.