Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Bagaimana Gen Z Berperan Dalam Mendorong Perubahan Strategi Organisasi

Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini menjadi bagian dari angkatan kerja global. Gen Z, yang dikenal sebagai digital natives, telah membentuk ulang banyak aspek bisnis dan mendorong perubahan signifikan dalam strategi organisasi.  Jumlah Generasi Z di Indonesia cukup signifikan, mengingat populasi Indonesia yang besar dan mayoritasnya berada di usia produktif. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, Generasi Z (yang lahir antara tahun 1997-2012) berjumlah sekitar 27,94% dari total populasi Indonesia, yang diperkirakan mencapai 74,93 juta jiwa. Ini menjadikan Gen Z sebagai angkatan kerja terbesar di Indonesia saat ini dan yang akan datang.

Generasi ini berperan penting dalam perkembangan sosial, ekonomi, dan politik Indonesia, terutama karena mereka tumbuh di era digital dan memiliki karakteristik serta preferensi yang berbeda dari generasi sebelumnya. Organisasi yang ingin tetap kompetitif di era sekarang harus memahami karakteristik, harapan, dan preferensi generasi ini serta dampaknya terhadap model operasional dan manajemen talenta.

Berikut adalah beberapa cara bagaimana Gen Z memengaruhi strategi organisasi dan mendorong transformasi yang berkelanjutan:

1. Akselerasi Transformasi Digital

Gen Z telah tumbuh di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat. Mereka mengharapkan organisasi tempat mereka bekerja untuk sejalan dengan dunia digital yang terhubung. Bagi Gen Z, akses ke teknologi canggih seperti AI, big data, dan cloud computing bukanlah sebuah keistimewaan, melainkan kebutuhan dasar. Organisasi yang lambat dalam mengadopsi teknologi baru berisiko kehilangan talenta dari generasi ini.

Menurut laporan dari McKinsey, perusahaan yang berhasil mendigitalisasi proses kerja mereka memiliki keunggulan kompetitif dalam menarik dan mempertahankan talenta dari Gen Z. Transformasi digital tidak hanya mencakup integrasi teknologi baru, tetapi juga melibatkan cara organisasi beroperasi dan memberikan pengalaman kerja yang sesuai dengan gaya kerja generasi ini.

2. Permintaan Akan Fleksibilitas Kerja

Fleksibilitas adalah faktor utama yang dipertimbangkan oleh Gen Z dalam memilih tempat kerja. Mereka mencari pekerjaan yang memungkinkan mereka bekerja dari jarak jauh atau mengikuti jam kerja yang fleksibel. Hal ini memaksa perusahaan untuk berinovasi dalam kebijakan kerja hybrid dan pengelolaan waktu kerja.

Studi dari PwC menunjukkan bahwa 70% pekerja Gen Z menganggap fleksibilitas kerja sebagai salah satu faktor terpenting dalam memilih pekerjaan. Sebagai respons, banyak perusahaan kini mengadopsi model kerja hybrid untuk memenuhi permintaan ini, sekaligus mempertahankan produktivitas.

3. Keberagaman dan Inklusi Menjadi Prioritas Strategis

Gen Z memiliki kesadaran yang tinggi terhadap isu keberagaman dan inklusi. Mereka mengharapkan organisasi untuk secara aktif mendorong budaya yang inklusif, di mana keberagaman gender, ras, dan latar belakang dihargai. Perusahaan yang tidak memprioritaskan keberagaman di tempat kerja akan kesulitan menarik talenta dari generasi ini.

Menurut data Talentics, 84% pekerja Gen Z melihat keberagaman sebagai salah satu kriteria utama dalam memilih perusahaan. Organisasi yang berhasil membangun tim yang beragam cenderung memiliki kinerja yang lebih baik karena tim yang beragam memicu inovasi dan ide-ide kreatif.

4. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Gen Z cenderung memilih bekerja di perusahaan yang tidak hanya fokus pada keuntungan bisnis semata, namun juga memiliki tanggung jawab dan dampak sosial yang jelas. Mereka menilai perusahaan berdasarkan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan, dan mereka cenderung loyal pada perusahaan yang berkontribusi pada solusi masalah global seperti perubahan iklim, membangun ekonomi yang inklusif dll.

Menurut laporan dari Harvard Business Review, perusahaan yang berkomitmen pada sustainability dan corporate social responsibility (CSR) cenderung lebih sukses dalam menarik talenta-talenta Gen Z. Hal ini memaksa organisasi untuk mempertimbangkan lebih jauh strategi organisasi dan dampak operasional mereka terhadap lingkungan dan masyarakat luas.

5. Fokus pada Pembelajaran Berkelanjutan

Gen Z memiliki harapan tinggi terhadap peluang pengembangan karier dan pembelajaran berkelanjutan. Mereka menginginkan organisasi yang mendukung perkembangan pribadi dan profesional melalui pelatihan, program mentoring, dan jalur karier yang jelas.

Riset Talentics mencatat bahwa Gen Z sangat menghargai pelatihan berkelanjutan dan pengembangan keterampilan sebagai bagian dari pengalaman kerja mereka. 74% Gen Z di Indonesia merasa kesempatan untuk belajar dan berkembang adalah hal yang penting. Hal ini menempatkannya pada 5 prioritas Gen Z dalam memilih perusahaan.  Oleh karena itu, perusahaan yang menyediakan program pengembangan karir yang baik akan lebih sukses dalam mempertahankan karyawan mereka dan meningkatkan produktivitas jangka panjang.

6. Ekspektasi Akan Transparansi dan Keterbukaan

Gen Z menghargai transparansi dan keterbukaan dari manajemen. Mereka ingin terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan merasa didengarkan. Model kepemimpinan yang hierarkis cenderung kurang menarik bagi mereka. Alih-alih, mereka lebih menyukai pemimpin yang terbuka untuk menerima umpan balik dan yang mampu membangun komunikasi dua arah yang sehat.

Hasil riset Talentics menunjukkan, karyawan Gen Z lebih terlibat dan puas di tempat kerja ketika mereka merasa bahwa suara mereka didengar dan dihargai oleh pimpinan. Oleh karena itu, perusahaan harus beradaptasi dengan praktik komunikasi yang lebih transparan dan terbuka.

Gen Z bukan lagi hanya partisipan namun sebagai faktor penentu masa depan perusahaan

Gen Z membawa perubahan mendalam dalam bagaimana perusahaan harus merancang strategi organisasi. Fleksibilitas kerja, keberagaman, tanggung jawab sosial, transformasi digital, dan pengembangan karyawan adalah faktor kunci yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang ingin menarik dan mempertahankan talenta dari generasi ini.

Oleh karena itu, pengukuran Employee Experience (EX) menjadi sangat penting saat ini. Apalagi bagi Generasi Z karena mereka memiliki harapan dan kebutuhan yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Organisasi yang memahami dan memenuhi kebutuhan ini akan memiliki keunggulan dalam menarik dan mempertahankan talenta Gen Z, yang merupakan salah satu generasi kunci di masa depan.

Ketahui bagaimana solusi Talentics Employee Experience dapat membantu Anda mengukur tingkat keterlibatan, kepuasan dan wellbeing perusahaan Anda.

Baca juga: Menyambut Gen Z di Dunia Karir: Employee Experience Sebagai Kunci Utama

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.