Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Related Posts

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

4 Cara Menghindari Turnover Karyawan yang Tinggi

Turnover karyawan yang tinggi akan mengganggu aktivitas dan stabilitas perusahaan. Berikut cara untuk menghindari turnover dengan efektif.

Pergantian karyawan atau yang biasa disebut dengan istilah turnover karyawan adalah kondisi yang sangat wajar terjadi di perusahaan mana pun. Namun, tingkat turnover menjadi hal yang patut diperhatikan terutama turnover yang terjadi karena karyawan yang berhenti bekerja.

Turnover yang tinggi akan mengganggu aktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, minimalkan tingkat turnover karyawan dengan melakukan beberapa cara berikut

Rekrut Kandidat yang Tepat

Seperti pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dalam konteks ini, mencegah rekrutmen karyawan yang kurang tepat akan lebih baik dibandingkan merekrut karyawan yang kurang tepat hanya untuk beberapa waktu, kemudian harus kembali melakukan rekrutmen untuk posisi yang sama.

Ada beberapa kriteria yang harus betul-betul dimiliki oleh seorang kandidat. Lakukan background check dengan saksama. Hindari terpaku dengan nama-nama besar (misal kandidat yang pernah berpengalaman kerja di perusahaan multinasional kredibel tertentu) atau menerima mentah-mentah rekomendasi dari pihak tertentu.

Lakukan tes seleksi sebagaimana mestinya untuk menemukan kesesuaian antara keterampilan dan kemampuan yang diperlukan user pada kandidat untuk memenuhi tugas-tugasnya nanti. Selain itu, jangan abaikan culture fit assessment agar dapat melihat apakah kandidat—terlepas dari tingginya kualitas keterampilan dan kemampuan yang dimiliki—sesuai dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan.

Baca Juga: Collaborative Hiring: Strategi Perusahaan Menemukan Talenta yang Tepat

Penuhi Hak Karyawan dengan Adil

Mempertahankan lebih sulit daripada menentukan—kalimat ini juga berlaku dalam mengelola sumber daya manusia. Mengelola manusia tidak pernah mudah apalagi jika kamu harus mengelola puluhan, ratusan, hingga ribuan orang dengan berbagai kebutuhan, keinginan, pola pikir, dan latar belakang lainnya.

Salah satu kunci yang paling krusial dalam mengelola SDM di perusahaan adalah memenuhi hak-hak dasar mereka. Buatlah kebijakan mengenai gaji dan tunjangan yang adil berikut dan pastikan proses implementasi juga dilakukan dengan sebenar-benarnya. Bersikaplah transparan dan aturan yang jelas, termasuk seperti pembagian komisi, bonus, dan sebagainya agar tak menjadi bom waktu.

Di samping itu, perhatikan pula hak-hak pekerja lainnya sebagaimana yang telah ditentukan Undang-Undang. Selain berpotensi menyebabkan turnover karyawan tinggi, masalah terkait hak pekerja juga berisiko membuat perusahaan Anda berurusan dengan pemerintah dan menurunkan citra perusahaan.

Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman

Work-life balance jadi salah satu istilah yang marak digunakan selama beberapa tahun, seiring dengan bertambahnya milenial dan generasi Z menjadi pengisi kelompok usia produktif. Tuntutan tempat kerja yang tidak membuat mereka kerap stres sehingga memiliki keseimbangan antara urusan profesional dan personal makin tinggi.

Work-life balance akan mendukung kenyamanan seorang karyawan dan mendorong kepuasan mereka berada di perusahaan tersebut. Hal ini pun dapat tercipta jika setiap orang dalam perusahaan juga memiliki pandangan yang sama dan benar-benar untuk mewujudkannya. 

Walau begitu, kenyamanan juga bukan soal work-life balance. Perusahaan juga perlu memiliki budaya yang mendukung kenyamanan lainnya, seperti mengadakan program untuk meningkatkan kemampuan karyawan, fasilitas yang memadai, dan lain-lain.

Baca Juga: Peran Penting Divisi Human Resources di Perusahaan Anda

Tingkatkan Keterlibatan/Interaksi Karyawan

Turnover Karyawan

Komunikasi dalam sebuah perusahaan tidak sebaiknya hanya berjalan satu arah dari level atas ke bawah. Hal ini bukan berarti karyawan berhak dan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, melainkan karyawan memiliki hak untuk berbicara. 

Turnover karyawan juga dapat terjadi karena karyawan tidak memiliki ruang untuk berbicara. Padahal, feedback dari karyawan menjadi bahan konsiderasi dan evaluasi yang baik untuk kemajuan, terutama mengingat mereka adalah orang yang sehari-hari berada di lapangan. Hal-hal dalam praktik yang biasanya luput dari perhatian level manajemen dapat diketahui melalui feedback semacam ini.

Maka dari itu, perusahaan perlu membuka berbagai kanal untuk memfasilitasi kebutuhan ini, mulai dari 1 on 1 dengan atasan, kotak suara, dan lain sebagainya. Agenda seperti town hall dan forum-forum serupa juga bisa jadi alternatif.

Untuk membantu perusahaan memilih kandidat terbaik sehingga dapat menekan turnover karyawan yang tinggi, Talentics hadir dengan berbagai layanan dan fitur assessment. Proses rekrutmen meningkat hingga 70% lebih cepat dengan profil kandidat lebih akurat sesuai kebutuhan perusahaan.

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

Scroll to Top

2024

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.