Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Passion at Work

Apakah Passion at Work Menular?

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, ada dua jenis passion, yaitu harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah

4 Faktor Suksesnya Employee Engagement

Dalam lingkungan kerja yang semakin kompetitif, keberadaan talenta unggul, atau yang sering disebut sebagai “star talent,” menjadi aspek berharga bagi sebuah perusahaan. Para profesional ini merupakan individu yang memiliki keterampilan dan kapabilitas yang luar diatas rata-rata dengan motivasi yang tinggi untuk mencapai kesuksesan.

Artikel ini akan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi employee engagement dengan dasar karyawan yang terlibat secara aktif memiliki potensi untuk menjadi star employee. Bagian ini merupakan bagian ketiga dari serangkaian artikel tentang star talent, dimana bagian pertama membahas inisiatif dalam dunia kerja dan bagian kedua tentang Potensi Karyawan

Apa itu Employee Engagement?

Employee Engagement merujuk pada tingkat keterlibatan karyawan terhadap pekerjaan, perusahaan, dan tujuan organisasi. Hal ini menjadi ukuran seberapa erat karyawan terhubung dengan tugas mereka, nilai-nilai perusahaan, dan visi bersama.

Pentingnya employee engagement tak dapat dipandang sebelah mata karena karyawan yang merasa terlibat secara positif dengan perusahaan cenderung lebih produktif, bersemangat, dan memiliki potensi tinggi untuk tetap setia berkontribusi dalam jangka waktu yang lebih panjang.

4 Faktor Penentu Kesuksesan Employee Engagement

Karyawan yang terlibat secara aktif dengan pekerjaan mereka memiliki potensi untuk menjadi aset berharga bagi perusahaan. Dalam konteks ini, kelima faktor berikut berperan penting:

  1. Kebahagiaan karyawan

Kebahagiaan merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Karyawan yang merasa bahagia di tempat kerja cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi, lebih bersemangat, dan lebih termotivasi untuk memberikan kontribusi yang maksimal.

Menurut penelitian oleh Social Market Foundation karyawan yang merasa bahagia di tempat kerja memiliki tingkat produktivitas yang 12% lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang tidak merasa bahagia. Penelitian juga menunjukkan bahwa karyawan yang merasa bahagia memiliki tingkat presensi yang lebih tinggi, tingkat retensi yang lebih tinggi, dan rata-rata kinerja yang lebih baik.

Untuk meningkatkan kebahagiaan karyawan, perusahaan dapat menyediakan berbagai program dan sumber daya, seperti program kesehatan dan kebugaran, kegiatan rekreasi dan sosial, dan dukungan untuk work-life balance. Selain itu, perusahaan juga dapat menciptakan budaya kerja yang positif dan mendukung dengan mendorong kolaborasi, komunikasi terbuka, dan penghargaan atas prestasi karyawan.

  1. Kepuasan Karyawan

Kepuasan karyawan menjadi kunci dalam menjaga produktivitas dan retensi di tempat kerja. Contoh kepuasan karyawan juga dapat mencakup tercapainya target KPI yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Misalnya, seorang karyawan yang mencapai atau bahkan melebihi target KPI yang ditetapkan untuknya mungkin merasa puas dengan pencapaian tersebut dan merasa dihargai oleh perusahaan. 

Hal ini tidak hanya mempengaruhi kepuasan karyawan secara individual, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada motivasi dan kinerja keseluruhan tim. Gallup menyatakan Perusahaan dengan tingkat kepuasan karyawan yang tinggi mengalami peningkatan produktivitas hingga 18% dan profitabilitas 23% lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat kepuasan karyawan rendah. 

Beberapa langkah lain yang dapat dilakukan adalah meningkatkan komunikasi antara manajemen dan karyawan, memberikan umpan balik yang konstruktif, menyediakan kesempatan untuk pengembangan karier, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung.

  1. Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan karyawan merupakan landasan fundamental bagi terciptanya kinerja karyawan yang optimal disertai loyalitas yang tinggi. Kesejahteraan tidak hanya terbatas pada kesehatan finansial, tetapi juga mencakup kesehatan mental dan fisik. Karyawan yang sejahtera secara holistik akan lebih termotivasi, produktif, dan terikat dengan perusahaan.

Perusahaan perlu memastikan bahwa paket kompensasi yang diberikan kepada karyawan minimal sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) daerah tempat beroperasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa karyawan mendapatkan penghidupan yang layak dan memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Namun, idealnya, perusahaan tidak hanya berhenti pada UMR. Perusahaan perlu mempertimbangkan market range atau rata-rata gaji pasar untuk posisi dan industri yang sama agar dapat memberikan gaji yang kompetitif dan menarik talenta terbaik.

Selain gaji, perusahaan dapat menawarkan berbagai manfaat finansial lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, seperti:

  • Tunjangan kesehatan
  • Tunjangan pensiun
  • Asuransi jiwa
  • Bantuan pendidikan anak
  • Program tabungan dan investasi
  • Bonus dan insentif

Selain memperhatikan kesejahteraan secan, mendukung kesehatan fisik karyawan dengan menyediakan program kesehatan dan kebugaran juga penting, seperti:

  • Pemeriksaan kesehatan rutin
  • Kelas olahraga dan yoga
  • Akses ke pusat kebugaran
  • Subsidi makanan sehat
  • Kampanye kesehatan dan edukasi

Kesehatan mental yang baik sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Perusahaan dapat membantu karyawan menjaga kesehatan mentalnya dengan menyediakan:

  • Program konseling dan terapi
  • Pelatihan mindfulness dan stress management
  • Akses ke psikolog dan profesional kesehatan mental
  • Ruang kerja yang nyaman, kolaboratif namun kondusif
  • Budaya kerja yang positif dan suportif
  1. Skor NPS (Net Promoter Score) 

Net Promoter Score (NPS) adalah metrik penting untuk mengukur loyalitas dan tingkat rekomendasi karyawan terhadap suatu perusahaan. NPS dapat menjadi sinyal pertama naik atau turunnya engagement karyawan. Karyawan yang loyal dan engaged lebih mungkin merekomendasikan perusahaan mereka kepada kolega atau teman.

Frekuensi survei NPS dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Survey NPS yang dilakukan setiap kuartal cocok untuk perusahaan yang ingin memantau engagement karyawan secara berkala dan melacak perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi potensi masalah engagement karyawan sedini mungkin dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.

Opsi lain adalah tahunan dimana frekuensi ini dapat diaplikasikan untuk perusahaan yang ingin mendapatkan gambaran menyeluruh tentang engagement karyawan dan melacak kemajuan dari tahun ke tahun. Survei NPS tahunan dapat membantu perusahaan untuk melihat bagaimana engagement karyawan telah berubah dari waktu ke waktu secara bird eye view dan mengukur efektivitas program kerja dan kebijakan yang diimplementasikan untuk meningkatkan engagement.

Kesimpulan

Kebahagiaan, kepuasan, dan kesejahteraan karyawan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan employee engagement. Perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan suportif, menyediakan program dan sumber daya yang bermanfaat bagi karyawan, serta memberikan penghargaan atas prestasi mereka.

Skor NPS dapat digunakan untuk mengukur loyalitas dan tingkat rekomendasi karyawan terhadap perusahaan. Frekuensi survei NPS dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, baik secara triwulanan, semesteran, atau tahunan.

Dengan memahami faktor-faktor ini dan menerapkan strategi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan employee engagement dan menuai manfaatnya, seperti peningkatan produktivitas, retensi karyawan, dan profitabilitas.

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.