Ketika membeli produk, Anda pasti berharap kegunaannya dan kualitas produknya akan sesuai dengan yang ditawarkan di iklan. Jika tidak, kekecewaan pasti akan Anda rasakan. Sama halnya saat melakukan perekrutan tim di perusahaan. Kalau kinerja karyawan yang terpilih ternyata tidak sesuai harapan, rasa kecewa tentu akan dirasakan tidak hanya untuk Anda, tim HR, tetapi juga perusahaan. Karena itulah, pre-employment testing dan assessment menjadi sesuatu yang sangat krusial dalam proses rekrutmen.
Anda mungkin tidak jarang mengalami kegagalan rekrut saat menjalani proses rekrutmen. Kesalahan rekrut disini biasanya terjadi mulai dari saat proses screening kandidat di awal proses rekrutmen berlangsung. Hal ini kerap terjadi karena ketika hanya melihat dari segi Curriculum Vitae (CV) maupun wawancara langsung, Anda mungkin merasa talenta yang diproses memiliki kualifikasi yang mumpuni dan sesuai untuk mengisi posisi yang sedang terbuka. Tetapi nyatanya, saat talenta tersebut sudah mulai bekerja, kenyataan di lapangan justru berbeda dengan apa yang didapatkan pada saat proses rekrutmen. Kualitas kandidat di lapangan ternyata tidak sesuai dengan harapan perusahaan Anda.
Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat People Analytics
Memang banyak faktor-faktor lain yang akhirnya memengaruhi. Namun, proses screening talenta di awal yang lebih baik dapat meminimalisir resiko mengalami kekecewaan dalam merekrut talenta seperti itu. Di sinilah peran pre-employment testing dan assessment terbukti vital untuk Anda. Sebagai tim HR, tentu Anda harus melakukannya untuk meminimalisir kesalahan dalam mengidentifikasi kompetensi seseorang. Dengan demikian, hanya kandidat terbaiklah yang berhasil Anda rekrut.
Apa itu Pre-employment Testing dan Assessment?
Pre-employment testing dan assessment merupakan cara paling objektif dalam memprediksi kemampuan kerja dan kecocokan talenta dengan satu posisi di perusahaan. Di dalamnya terdapat sejumlah tes dan pertanyaan untuk menilai seorang kandidat. Biasanya aspek yang dinilai cukup luas mulai dari kemampuan kognitif, berpikir kritis, kepribadian, motivasi, hingga preferensi pribadi.
Jenis pre-employment testing dan assessment pun bermacam-macam. Ragamnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Katakanlah ketika Anda ingin merekrut posisi manajerial, assessment bisa ditekankan ke kemampuan kognitif dan sifat kepribadian. Sementara itu, dalam menyeleksi kandidat untuk posisi lain, penekanannya juga pasti berbeda.
Belakangan popularitas pre-employment testing dan assessment semakin tinggi. Menurut The Myers & Briggs Foundation, 89 perusahaan dalam Fortune 100 sudah melakukannya dalam proses rekrutmen.
Apa Manfaatnya?
Jika banyak pihak melakukan pre-employment testing dan assessment, tentu ada manfaat besar yang bisa diperoleh. Inilah beberapa di antaranya:
1. Penilaian Lebih Objektif
Dalam rekrutmen, objektivitas penilaian sangat krusial. Ketika Anda sebagai recruiter mampu menghadirkannya, keputusan perekrutan akan menjadi lebih tepat dengan tidak adanya bias yang dapat mempengaruhi proses penilaian. Pada akhirnya, hal itu akan bermanfaat bagi perusahaan Anda karena mendapatkan talenta terbaik.
Pre-employment testing dan assessment bisa menghadirkan hasil perekrutan yang lebih optimal. Berbeda dengan wawancara tatap muka, kemungkinan bias dan subjektivitas penilaian menjadi lebih minim, karena pre-employment testing dan assessment sudah lebih advance dan dapat dilakukan tanpa perlu bertemu langsung sehingga penilaian Anda terhadap kandidat akan sepenuhnya mengacu pada hasil data yang diperoleh.
Baca Juga : Menciptakan Budaya Perusahaan yang Positif dengan Memanfaatkan Assessment
2. Meningkatkan Employee Retention
Employee turnover yang tinggi bisa berdampak buruk ke perusahaan Anda. Selain mengurangi produktivitas, biaya untuk rekrutmen terbilang tinggi. Belum lagi terbuka kemungkinan salah merekrut kandidat yang kinerjanya kurang memuaskan.
Anda tentu harus mulai beralih dan memanfaatkan kegunaan pre-employment testing dan assessment untuk bisa meminimalisir hal tersebut. Dari awal, tes bisa dirancang untuk melihat seberapa cocok seorang kandidat di satu posisi. Berangkat dari itu, dapat dipilah kandidat mana yang paling cocok dan ingin berkembang di perusahaan Anda. Berkat itulah, employee retention akan terus terjaga.
3. Memperkuat Legalitas Rekrutmen
Pre-employment testing dan assessment merupakan sebuah proses objektif dan berbasis sains. Hal ini memperkuat legalitas rekrutmen karena terlepas dari subjektivitas maupun bias. Faktor tersebut sangat bermanfaat ketika ada masalah legal terkait rekrutmen. Perusahaan Anda bisa mengajukan hasil pre-employment testing dan assessment sebagai bukti konkret hasil penilaian.
Selain beberapa manfaat yang disebutkan di atas, memanfaatkan pre-employment testing dan assessment juga dapat membantu Anda untuk dapat menemuka hidden talent dengan lebih mudah! Temukan penjelasan lengkapnya di Temukan 'Hidden Talents' dengan Menggunakan Assessment!
Manfaat pre-employment testing dan assessment terbukti besar. Namun, meramunya agar sesuai dengan tujuan perusahaan Anda bukan perkara mudah. Butuh pihak profesional yang sanggup menjalankannya dengan baik.
Talentics mampu menghadirkan pre-employment testing dan assessment yang berkualitas. Sebagai platform Data-driven Talent Solution terdepan di Indonesia, kami sanggup memastikan proses rekrutmen Anda untuk menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan menawarkan teknologi dan alat ukur terbaik, untuk membantu meningkatkan kinerja bisnis melalui analisa mendalam terkait kinerja talenta dan calon talenta Anda.
Bersama kami, proses pencarian kandidat akan terasa lebih efektif dan efisien dibandingkan sebelumnya. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan talenta-talenta terbaik untuk mendukung kemajuan perusahaan dengan lebih optimal lagi.
