Kupas Tuntas Budaya Perusahaan dalam Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi
Ketidakpastian ekonomi makro dan isu-isu tentang resesi pada tahun memang sulit untuk diprediksi secara akurat, Terlepas dari terjadinya resesi besar-besaran atau bounce-back nya ekonomi pada tahun 2023, semua pihak harus bersiap-siap melakukan pencegahan dan rencana mitigasi. Sebagai seorang profesional dibidang HR, upatya yang dapat dilakukan adalah memperkuat budaya perusahaan. Artikel ini akan membahas secara lengkap definisi, konsep, manfaat, cara memperkuat budaya perusahaan, hingga contoh nyata dari perusahaan terbaik dunia.
Definisi Budaya Perusahaan
Secara etimologis budaya menurut KBBI adalah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah. Perusahaan memiliki definisi sebagai kegiatan pekerjaan yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan. Dengan demikian budaya perusahaan dapat didefinisikan sebagai kebiasaan yang teratur dalam sikap, keyakinan, pola pikir, dan perasaan sebagai panduan, dasar, dan arah dalam bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
3 Konsep Budaya Perusahaan
Konsep budaya perusahaan dapat disesuaikan dengan industri dan tujuan utama dari dibentuknya sebuah perusahaan, berikut 3 konsep yang dapat dijadikan sebagai referensi.
1. Budaya perusahaan Menurut Harvard Business Review
Dilansir dari Harvard Business Review, budaya perusahaan dipercaya sebagai fondasi sebuah gedung tinggi. Kokohnya budaya perusahaan sebagai fondasi akan menopang ketika perusahaan tumbuh secara eksponensial maupun saat badai layoff menerjang.
2. Budaya Perusahaan Menurut Co-Founder dan CEO AirBnB
Dilansir dari GroveHR, Co-Founder dan CEO AirBnB Brian Chesky menyatakan bahwa budaya perusahaan merupakan pengikat kepercayaan antara perusahaan dan karyawan. Ketika budaya yang kuat telah terstruktur dan diaplikasikan oleh semua divisi, kita akan percaya bahwa semua karyawan dapat menyelesaikan semua tanggung jawabnya secara profesional.
3. Konsep Budaya Perusahaan Menurut CEO HubSpot
CEO HubSpot Brian Halligan menyatakan pada GroveHR bahwa “The number one muscle to flex in hiring is culture”. Beliau percaya bahwa memiliki budaya perusahaan yang kokoh adalah branding yang positif pada proses pencarian kandidat terbaik.
Manfaat Budaya Perusahaan
Terdapat dua manfaat utama yang menguntungkan perusahaan dari pengaplikasian dan berjalannya budaya perusahaan yakni bertambahnya produktifitas dan menurunnya persentase turn-over.
Baca juga: 4 Cara Menghindari Turnover Karyawan yang Tinggi
Karyawan yang cocok dengan budaya perusahaan akan senantiasa merasa senang dalam setiap melakukan pekerjaannya. Hal yang terlihat cukup sederhana ini berdampak cukup signifikan karena karyawan yang berbahagia akan senantiasa bekerja lebih giat dan melakukan hal-hal extra mile. Jika etos kerja seperti ini dijalankan oleh semua karyawan, tentunya produktifitas perusahaan secara keseluruhan akan lebih produktif. Eager Hill Consulting menyatakan bahwa 76% karyawan di Amerika Serikat merasa lebih produktif dengan adanya budaya perusahaan.
Berpindah-pindah perusahaan setiap beberapa tahun merupakan hal yang mulai lazim saat ini. Dipercaya menjadi hal yang cukup menguras tenaga pagi para praktisi HR karena perlu mengulang pekerjaan yang sama, hal ini dapat diminimalisir dengan memperkuat budaya perusahaan. Harvard Business Review menyatakan adanya korelasi antara budaya perusahaan dengan core values yang dimiliki seorang karyawan sebagai sarana untuk meminimalisir karyawan yang pengunduran diri.
3 Cara Memperkuat Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan tidak selalu dibentuk pada saat awal perusahaan didirikan, kami paham bahwa masih lebih banyak hal-hal operasional lain yang penting, namun ketika jumlah karyawan sudah semakin banyak dan pendapat setiap kepala bisa saja berbeda, memiliki budaya yang kuat akan membawa perusahaan bertumbuh secara lebih eksponensial. Berikut adalah 3 cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat budaya perusahaan.
1. Ukur Budaya Perusahaan
Hal pertama untuk mengetahui budaya perusahaan telah berjalan atau tidak adalah melakukan tolak ukur sebarapa jauh para karyawan mengetahui dan menjalankan budaya tersebut.Melakukan survey ini akan menampilkan data yang actionable. Contoh Survey yang dilakukan oleh Eagle Hill Consulting dapat menjadi pedoman sebagai panduan untuk mengukur budaya perusahaan. Aspek yang diperhatikan ada 5 yakni nilai-nilai luhur atau core values, kepemimpinan, hubungan antara karyawan, nilai autentik seorang karyawan atau authenticity, dan kepuasan dalam bekerja.
2. Temukan Kandidat yang Sesuai
Survey yang telah dilakukan pada poin sebelumnya akan membeberkan data yang akan mempermudah pencarian kandidat. Hal ini terjadi karena sekarang divisi HR mengetahui apa yang terjadi pada setiap tim dan figur seperti apa yang akan cocok untuk bekerja pada tim tersebut.
3. Lakukan Perubahan yang Dibutuhkan
Hasil survey tidak akan selalu apa yang dibayangkan, namun perubahan untuk menjadi lebih baik akan terbuka lebih lebar. Apabila masih ada hal-hal yang belum sesuai antara budaya perusahaan yang telah dibentuk oleh para founders dan apa yang terjadi pada perusahaan. Lakukanlah hal-hal strategis untuk mencapai budaya perusahaan yang telah dibentuk. Tentunya perubahan ini harus dilakukan dari atas kebawah, dimulai dari pimpinan, kepala divisi, manajer, sampai akhirnya semua karyawan.
Contoh Budaya di Perusahaan Terbaik Dunia
Acapkali kita mendengar bahwa perusahaan tertentu adalah perusahaan terbaik dunia dan menjadi impian banyak orang. Hal ini tentu tidak terbatas pada budaya perusahaan semata. Banyak hal-hal lain yang mempengaruhi seperti gaji, tunjangan, work-life balance, kesempatan untuk bereskplorasi, rekan kerja, sampai para bos yang memimpin. Mari kita intip 3 perusahaan terbaik dunia dan budaya perusahaan yang dijalankan didalamnya.
1. Google
Sebagai salah satu mesin pencarian terkuat di dunia dengan sederet ekosistem yang menggandrunginya, Google memliki 5 budaya yang menjadi fondasi kuat untuk semua karyawannya. Pertama kreatifitas, kedua kejujuran, ketiga core values yang terstandarisasi, keempat memberikan support pengelolaan keuangan secara profesional, dan kelima memberikan mobilitas karyawan untuk berpindah divisi.
2. Apple
Sukses mengeluarkan teknologi terbaru setiap tahun, Apple memiliki lima budaya perusahaan yang selalu dijunjung tinggi semua karyawannya. Pertama inovasi dan kreatifitas yang tak berbatas, kedua kompetisi yang sehat, ketiga standar kerja yang tinggi, keempat kolaborasi, dan kelima menjunjung integritas.
3. Tesla
Menjadi salah satu pionir pabrikan mobil listrik, Tesla memiliki budaya yang cukup unik dibanding perusahaan lainnya. Pertama, hanya libatkan orang yang sangat berkepentingan dalam meeting dan setiap orang boleh meninggalkan meeting yang tengah berlangsung apabila dirasa tidak dibutuhkan. Kedua, setiap karyawan memiliki otoritas untuk melakukan inisiatif dan eskperimen demi menambah efisiensi pekerjaan. Terakhir, kepercayaan dan tanggung jawab yang selalu dijunjung tinggi.
Membenahi budaya perusahaan bukan satu-satunya jalan untuk memperkuat posisi perusahaan dalam ketidakpastian ekonomi yang tengah berlangsung pada saat ini, namun dapat menjadi salah satu upaya untuk memperkuat branding dan menarik kandidat-kanidat terbaik untuk bekerja dan berkolaborasi. Perkuat branding perusahaan memperbaiki sistem rekrutmetn menggunakan assesment dari Talentics.id yang mudah dan akurat.
Sumber: