Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Related Posts

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

High-Performance Work System dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Karyawan serta Kinerja Organisasi

High-Performance Work System (HPWS) adalah serangkaian praktik Human Resource (HR) yang diterapkan untuk menciptakan dampak positif sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan serta kinerja organisasi. Penerapan HPWS biasanya mengikuti Model AMO yang terdiri dari tiga elemen utama, yaitu:

  1. Ability (Kemampuan): Praktik-praktik HR yang berfokus pada perekrutan dan pelatihan untuk memastikan karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan.
  2. Motivation (Motivasi): Praktik-praktik HR yang dirancang untuk memotivasi karyawan, seperti penghargaan berbasis kinerja dan umpan balik berkala.
  3. Opportunity (Kesempatan): Praktik-praktik HR yang memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan menyumbangkan ide mereka, seperti program pemberdayaan dan berbagi informasi.

Perusahaan yang menerapkan HPWS secara total tidak hanya akan merekrut pekerja yang berkualitas, tetapi juga akan memberikan pelatihan berkelanjutan, menetapkan tujuan kinerja yang jelas, memberikan penghargaan yang sesuai, serta memberi karyawan kesempatan untuk berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan. Hasilnya adalah tenaga kerja yang lebih terampil, termotivasi, dan produktif, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja organisasi.

Productive & Motivated Workforce

HPWS menghasilkan efek sinergis yang berarti bahwa ketika praktik-praktik HR diterapkan bersamaan, mereka saling memperkuat dan menciptakan efek sistem yang lebih kuat dibandingkan dengan praktik-praktik tersebut diterapkan secara terpisah. Contohnya, menggabungkan pelatihan karyawan (untuk meningkatkan kemampuan) dengan sistem penghargaan yang jelas (untuk meningkatkan motivasi) menghasilkan peningkatan produktivitas yang lebih besar ketimbang hanya menerapkan salah satunya saja.

Analisis terbaru yang dilakukan sekelompok peneliti dari Amerika Serikat dan Korea Selatan membuktikan klaim efek sinergis tersebut. Saehee Kang dan rekan-rekannya (2024) menggunakan data dari Human Capital Corporate Panel Korea Selatan yang dikumpulkan setiap dua tahun sekali dari tahun 2007 hingga 2017. Data yang digunakan untuk analisis terdiri atas respons dari 640 perusahaan dan 50.220 karyawan individual. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketika HPWS diterapkan bersamaan, efek positifnya menjadi berlipat terhadap produktivitas karyawan dan kinerja organisasi ketimbang ketika terpisah. Secara konkret, para peneliti mengestimasi return on assets (ROA) yang diperoleh oleh perusahaan sebagai indikator kinerja organisasi. Ketika menerapkan HPWS bersamaan, maka kenaikan satu standar deviasi dapat meningkatkan ROA kurang-lebih US$ 1.061.912 per perusahaan rata-rata. Sedangkan peningkatan ROA dari menerapkan praktik-praktik perekrutan dan pelatihan saja adalah kurang lebih US$ 385.149 per perusahaan rata-rata.

Kesimpulannya, HPWS adalah sistem terpadu yang menggabungkan berbagai praktik HR dengan tujuan menciptakan tenaga kerja yang berproduktivitas tinggi dan berkontribusi pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Penerapan HPWS secara total akan memberikan efek sinergis yang lebih besar ketimbang penerapan yang setengah-setengah. Oleh karena itu, praktisi HR sangat disarankan untuk meninjau penerapan praktik-praktik yang saat ini sedang dilakukan dan mempertimbangkan untuk menerapkan HPWS secara total.

Referensi utama:

Kang, S., Han, J. H., Oh, I.-S., Van Iddekinge, C., & Li, J. (2024). Do human resource systems indeed have “system” effects? The dual internal fit model of a high-performance work system. Journal of Applied Psychology. Advance online publication. https://doi.org/10.1037/apl0001241

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Scroll to Top

2024

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.