Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Lima Potensi Penggunaan Generative AI dalam HR dan Talent Analytics

Generative AI seperti ChatGPT, Claude, Llama, Gemini, dan lainnya telah merevolusi berbagai bidang, termasuk Talent Analytics. Sebagai profesional di bidang Talent Analytics, pemanfaatan Generative AI bisa menjadi game-changer dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi analisis. Berikut lima cara bagaimana Generative AI dapat digunakan dalam Talent Analytics.

  1. Meminta penjelasan tentang konsep data dan statistik
Illustration for AI, Data & Statistics

Salah satu tantangan dalam Talent Analytics adalah memahami konsep statistik yang kompleks. Selain itu, kadang kita membutuhkan update atau refreshment mengenai konsep-konsep dalam bidang Talent Analytics. Generative AI dapat digunakan untuk memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami.

Contoh: Anda bingung dengan konsep “regresi logistik.” Anda bisa bertanya ke Generative AI seperti berikut, “Bertindaklah sebagai seorang pakar statistik dan jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti, apa itu regresi logistik dan bagaimana cara kerjanya dalam analisis data.”

  1. Menemukan teori saintifik yang kredibel sebagai panduan pengambilan kesimpulan

Penggunaan teori saintifik yang kredibel dan sudah teruji sangat berguna untuk menghindari kesalahan pengambilan kesimpulan dari hasil analisis. Generative AI dapat digunakan untuk mencari teori ilmiah yang mendukung pengambilan kesimpulan lebih tepat dari hasil analisis data Anda. Ini penting untuk memastikan analisis Anda memiliki landasan saintifik yang kuat dan bukan sekedar penemuan random atau spurious.

Contoh: Anda mencari teori saintifik tentang “employee engagement.” Anda bisa menggunakan Generative AI untuk menemukan referensi: “Bertindaklah sebagai seorang ahli atau profesor dalam bidang Psikologi Kerja dan Organisasi dan ceritakan tentang teori employee engagement dari sudut pandang ilmiah dan bagaimana cara mengukurnya. Berikan juga referensi-referensi ilmiah yang kredibel dan dapat dicek kebenarannya.”

Catatan: Generative AI memiliki kecenderungan untuk berhalusinasi, yaitu memberikan informasi fiktif yang tidak tepat. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan Generative AI yang terhubung dengan internet dan meminta referensi yang dapat dicek langsung kredibilitasnya.

  1. Eksplorasi data (Exploratory Data Analysis)

Eksplorasi data adalah langkah penting dalam analisis data. Generative AI dapat membantu dalam mengidentifikasi pola dan tren dalam data.

Contoh: Anda ingin memperoleh insights awal dari dataset karyawan yang ada. Anda bisa meminta bantuan Generative AI untuk mengeksplorasinya dengan cara mengunggah data Anda dan memberikan prompt seperti ini: “Bertindaklah sebagai seorang data analis. Berikan insights mengenai distribusi variabel-variabel numerik pada dataset ini. Identifikasi skewness atau outliers yang signifikan.”

Catatan: Pastikan bahwa Anda melanggan Generative AI yang terpercaya dan dapat memberikan perlindungan privasi jika ingin mengunggah data Anda. Langkah yang lebih aman adalah menggunakan Generative AI dalam mesin lokal (bukan online) atau tidak mengunggah data sama sekali melainkan hanya menanyakan kode program saja untuk eksplorasi data.

  1. Programming dan debugging
Illustration for Programming

Menulis program dan debugging kode, baik R, Python, maupun bahasa pemrograman lain adalah bagian integral dari Talent Analytics. Generative AI bisa membantu menulis kode yang efisien atau menemukan kesalahan dalam kode Anda.

Contoh: Anda ingin melakukan moderation analysis dengan menggunakan bahasa pemrograman R. Anda dapat mengunggah data fiktif dengan nama-nama variabel yang komparabel dengan dataset Anda lalu memberikan prompt sebagai berikut, “Terlampir adalah dataset karyawan dengan variabel A, B, C, D, E. Variabel A merupakan nama karyawan, variabel B merupakan departemen, variabel C merupakan variabel usia, variabel D adalah skor engagement karyawan, dan variabel E adalah skor kepuasan kerja karyawan. Tuliskan kode dalam bahasa pemrograman R untuk melakukan moderation analysis, di mana variabel D merupakan variabel independen, variabel E merupakan variabel dependen, dan variabel C merupakan moderator.”

Contoh lain: Anda ingin melakukan organizational network analysis sehingga dataset Anda perlu dikonversi menjadi berbentuk adjacency matrix. Anda dapat mengunggah data fiktif dengan nama-nama variabel yang komparabel dengan dataset Anda lalu memberikan prompt sebagai berikut, “Terlampir adalah dataset komunikasi email antar karyawan dengan variabel A, B, dan C. Variabel A merupakan nama pengirim pesan, variabel B merupakan nama penerima pesan, dan variabel C merupakan waktu pesan dikirim. Ambil informasi dari variabel C dan gunakan komunikasi email yang terjadi hanya pada bulan Mei 2024. Kemudian tuliskan kode dalam bahasa pemrograman R untuk mengubah dataset tersebut menjadi adjacency matrix supaya dapat dianalisis dengan network analysis. Jadikan gabungan seluruh nama-nama dalam variabel A dan B sebagai kolom dan baris pertama matrix. Terakhir, tuliskan kode untuk mengekstrak network density dan components.”

Generative AI tidak bebas dari kesalahan ketika memberikan kode. Jika terjadi kesalahan, Anda juga bisa meminta Generative AI untuk membantu debugging dengan cara menyalin error code, meminta penjelasan mengapa hal itu terjadi, lalu meminta perbaikan kode yang benar.

  1. Membuat rencana komunikasi dan visualisasi

Temuan dari analisis Anda perlu dikomunikasikan kepada stakeholders supaya dapat ditindaklanjuti. Generative AI dapat membantu dalam merancang rencana komunikasi dan visualisasi data yang efektif. Ini penting supaya temuan analisis dapat tersampaikan dengan jelas.

Contoh: Anda ingin membuat laporan visual tentang turnover karyawan. Anda bisa meminta Generative AI untuk memberikan saran visualisasi sebagai berikut, “Bertindaklah sebagai seorang ahli komunikasi dan visualisasi data. Berikan saya saran apa saja yang perlu saya laporkan dalam pembuatan laporan turnover karyawan untuk top management. Berikan juga saya saran jenis visualisasi terbaik untuk menunjukkan tingkat turnover karyawan beserta saran warna yang menonjol, ramah dilihat, dan inklusif bagi yang memiliki color vision deficiency.”

Demikian lima potensi penggunaan Generative AI dalam Talent Analytics. Dengan memanfaatkan Generative AI, praktisi Talent Analytics dapat menghemat waktu, meningkatkan akurasi, dan memberikan wawasan yang lebih mendalam dalam analisis data. Integrasi teknologi ini ke dalam proses kerja dapat menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan di dunia HR modern.

AI is not going to replace humans, but humans with AI are going to replace humans without AI.” – Karim Lakhani, Harvard Business School Professor.

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.