Sebagai praktisi HR, menjaga kesehatan mental karyawan menjadi salah satu aspek penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan sehat. Oleh karena itu, penting sebagai bagi kita untuk memiliki tool yang dapat membantu dalam memantau kondisi kesehatan mental karyawan secara efektif.
Moodboard dapat menjadi jawaban atas kebutuhan pemantauan kondisi para karyawan ini agar tim HR dapat melakukan rencana pencegahan, penanggulangan, dan perbaikan. Dalami pemahaman atas apa itu moodboard, apa saja manfaatnya, contoh penggunaan data, dan referensi moodboard yang bisa diaplikasikan di perusahaan.
Apa itu Moodboard?
Moodboard adalah alat yang digunakan untuk melacak dan memantau perubahan suasana hati seseorang dari waktu ke waktu. Alat ini memungkinkan karyawan untuk secara periodik mencatat dan menilai tingkat emosi mereka, mulai dari suasana hati yang positif hingga yang negatif. Moodboard dapat berupa formulir atau aplikasi digital yang mudah diakses.
Baca juga: Cara Membuat Application Form
Manfaat Penggunaan Moodboard
Penggunaan moodboard sangat bermanfaat bagi karyawan, termasuk praktisi HR. Pertama, karena data yang dikumpulkan dan dapat dicek secara berkala dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan emosional yang dialami karyawan. Dengan memantau Moodboard secara rutin, karyawan dan praktisi HR dapat melihat pola perubahan emosi dari waktu ke waktu.
Kedua, moodboard juga dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan mental. Misalnya, jika seorang karyawan secara konsisten mencatat perasaan stres atau sedih dalam Moodboard mereka, praktisi HR dapat mengambil tindakan untuk mengeksplorasi penyebabnya dan menyediakan dukungan yang sesuai.
Ketiga, moodboard dapat menjadi dasar acuan dalam pengambilan keputusan perusahaan terkait program kesejahteraan karyawan. Dengan melihat data moodboard secara keseluruhan baik dalam level tim maupun perusahaan, praktisi HR dapat mengidentifikasi area di mana karyawan mungkin membutuhkan dukungan tambahan atau perubahan kebijakan yang lebih baik. Data in dapat membantu HR dalam merancang program-program kesejahteraan yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan karyawan.
Contoh Penggunaan Data Moodboard
Sebelum membaca data, praktisi HR perlu membuat sistem dimana para karyawan dapat memberitahu kondisi emosional mereka secara aman dan tanpa judgement. Contohnya bersamaan ketika absen clock in – clock out. Dengan menggunakan Moodboard sebagai bagian dari sistem absensi karyawan, HR dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi emosional mereka.
Baca juga Talentics Insight: Analisis Tingkat Emosi Generasi Z di Dunia Kerja
Selain melacak waktu absensi secara presisi, karyawan juga diminta untuk memberikan penilaian tentang mood mereka pada hari tersebut. Misalnya, mereka dapat memberikan penilaian dari skala 1 hingga 5 tentang seberapa baik mereka merasa atau menggambarkan emosi yang mereka alami ketika memulai kerja dan mengakhiri pekerjaan di hari yang sama.
1. Melihat Tren Keadaan Emosional
Ketika data sudah didapatkan, praktisi HR dapat mengidentifikasi tren dan pola yang muncul dari absen clock in – clock out tersebut. Misalnya, jika ada penurunan signifikan dalam penilaian mood pada hari-hari tertentu seperti setelah liburan panjang, atau Senin pagi, HR dapat melakukan tindakan lanjutan, seperti mengadakan pertemuan individu dengan karyawan untuk memahami penyebabnya atau memberikan sumber daya kesejahteraan yang dapat meningkatkan kebahagiaan karyawan.
2. Mendeteksi Potensi Masalah Tim
Moodboard juga memungkinkan praktisi HR untuk mendeteksi potensi masalah dalam tim tertentu yang cenderung memiliki mood yang negatif. Dengan melihat data kolektif dari anggota tim, HR dapat mengidentifikasi pola perubahan mood yang serupa di antara mereka.
Misalnya, jika ada tim yang secara konsisten memberikan penilaian mood yang rendah, hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah dalam tim tersebut. Praktisi HR dapat mengambil tindakan yang tepat, seperti mengadakan pertemuan tim untuk mendiskusikan isu-isu yang mungkin mempengaruhi mood mereka, menyediakan pelatihan pengembangan pribadi, atau mengadakan program kegiatan yang dapat meningkatkan kolaborasi dan kebersamaan dalam tim.
Dengan memanfaatkan data dari moodboard, HR dapat mengambil langkah proaktif untuk mencegah masalah yang lebih besar muncul dalam tim, dan membantu meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas mereka.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan
Data keseluruhan dari Moodboard dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan program-program kesejahteraan yang lebih efektif. HR dapat mengidentifikasi area di mana karyawan seringkali mengalami perubahan mood yang signifikan dan merancang inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka.
Dengan menggunakan data secara menyeluruh dari Moodboard, praktisi HR dapat mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan secara keseluruhan dalam perusahaan.
Baca juga: Mengolah Data Hasil Exit Interview
Referensi Penggunaan Moodboard
Berikut adalah 2 contoh yang dapat digunakan sebagai referensi via formulir yang datanya dapat diolah oleh tim HR sebagai waktu presensi masuk atau clock in dan clock out.
1. Versi 1: Clock In – Penggunaan Skala
Tolong berikan penilaian untuk tingkat mood Anda pada saat clock-in hari ini:
Sangat Baik
Baik
Netral
Buruk
Sangat Buruk
2. Versi 2: Clock Out – Pertanyaan Penilaian Mood Harian
Silakan berikan jawaban dengan angka dari 1 hingga 10 untuk setiap pertanyaan berikut:
Seberapa bahagia Anda hari ini sejak clock–in?
Seberapa streskah Anda hari ini sejak clock-in?
Seberapa termotivasikah Anda hari ini sejak clock-in?
Seberapa fokus Anda hari ini sejak clock-in?
Seberapa cemaskah Anda hari ini sejak clock-in?
Dalam versi pertama saat clock-in, karyawan diminta untuk memberikan penilaian terhadap tingkat mood mereka secara umum pada saat memulai hari kerja. Sedangkan dalam versi kedua saat clock-out, karyawan diminta untuk menilai tingkat mood mereka sepanjang hari setelah clock-in. Data yang terkumpul dari kedua versi ini dapat memberikan informasi yang berharga dalam memahami perubahan mood selama jam kerja dan memungkinkan praktisi HR untuk mengambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Baca juga Talentics Insight: 3 Sifat yang Berubah setelah Melepas Status Fresh Graduate
Kesimpulan
Moodboard menjadi alat yang sangat berharga bagi praktisi HR dalam memantau dan memahami kondisi kesehatan mental karyawan. Dengan menggunakan Moodboard, tim HR dapat mengumpulkan data yang relevan dan mengidentifikasi tren serta pola perubahan emosi yang terjadi dari waktu ke waktu. Hal ini memungkinkan praktisi HR untuk mengambil tindakan pencegahan dan penanggulangan yang tepat guna memastikan kesejahteraan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Dengan memanfaatkan data yang terkumpul melalui Moodboard, praktisi HR dapat mengembangkan program kesejahteraan yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan karyawan. Data moodboard dapat menjadi dasar acuan dalam merancang kebijakan perusahaan yang berfokus pada kesejahteraan dan produktivitas karyawan. Dengan demikian, Moodboard memberikan manfaat nyata dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan mendorong keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.
Baca juga: 12 Cara Menyelesaikan Komplain Karyawan
References:
AI HR – 9 Trends in Employee Mood Measurement
Workable – The 6 best tools for tracking employee morale