Bukan suatu hal yang baru ketika sebuah perusahaan ingin mempekerjakan karyawan baru, calon karyawan tersebut harus melewati satu proses yang dinamakan employee background checks atau pemeriksaan latar belakang. Proses ini dilakukan untuk menyaring kandidat yang mendaftar dan mencari kandidat yang paling cocok dengan perusahaan.
Recruiter biasanya mengacu pada beberapa hal saat melakukan background checks seperti, riwayat pekerjaan, pendidikan, catatan kriminal, catatan mengemudi, dan lainnya. Menurut penelitian Hireright, 57% employers mengatakan manfaat utama dari employee background checks adalah mampu meningkatkan Quality of Hire menjadi lebih baik.
Baca Juga : Inilah Beberapa Cara untuk Mengukur Employee Experience
Namun, sebelum melakukan employee background checks, ada beberapa hal penting yang perlu dipastikan dan dilakukan terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa hal penting tersebut:
Membuat kebijakan yang konsisten
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat kebijakan yang konsisten. Cara ini paling baik dilakukan dengan membuat to-do-list mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan, sehingga step by step-nya tidak akan terlewatkan. Melakukan proses background checking yang sembarangan akan menyebabkan ketidakadilan kepada kandidat. Contohnya, jika Anda hanya menerapkan beberapa langkah pengecekan pada beberapa kandidat yang memiliki background profile tertentu, hal itu akan menimbulkan ketidakadilan untuk kandidat lain yang tidak memiliki background profile yang sama. Maka dari itu, Anda harus menetapkan kebijakan yang konsisten agar setiap kandidat memiliki kesempatan yang sama.
Mendapatkan legal advice terlebih dahulu
Melakukan background checks dimaksudkan untuk dapat menggali informasi-informasi yang lebih mendalam mengenai kandidat. Beberapa informasi tersebut mungkin sifatnya sangat sensitif dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan baik secara pribadi maupun secara hukum. Maka dari itu, perlu adanya konsultasi dengan lawyer perusahaan mengenai informasi seperti apa yang mendapatkan authority untuk diproses dan informasi seperti apa yang sebaiknya tidak. Dengan demikian, baik kandidat maupun perusahaan Anda akan merasa lebih nyaman dan aman dalam melakukan background checks.
Memberikan kesempatan pada kandidat
Ketika melakukan background checks, informasi yang diperoleh mungkin dapat salah atau ada beberapa informasi yang sudah tidak valid lagi. Memberi kandidat kesempatan untuk meninjau dan mengklarifikasi informasi-informasi mengenai dirinya dapat membantu Anda mendapatkan informasi yang lebih konkret dari si kandidat, serta dapat membantu Anda menemukan kandidat berkualitas yang kemungkinan sering mendapatkan kesalahpahaman karena informasi background checks yang tidak valid.
Jangan terlalu terpaku dengan background checks saja
Walaupun melakukan background checks dengan memberikan beberapa pertanyaan yang sifatnya formal kepada kandidat merupakan salah satu cara yang tepat dilakukan dalam proses rekrutmen, tetapi coba untuk tidak hanya terpaku pada proses ini saja. Biasanya, informasi-informasi paling kritis tentang kandidat justru didapatkan saat kandidat merasa nyaman berbincang dengan recruiter dalam proses interview. Pastikan untuk memilih hiring manager yang jeli akan hal-hal seperti ini, sehingga background checks dapat dilakukan ketika melakukan proses interview santai dengan kandidat.
Pastikan untuk mendapatkan persetujuan kandidat
Melakukan background checks memang perlu dilakukan, namun tetap pastikan bahwa informasi yang ingin dikumpulkan telah mendapatkan persetujuan dari kandidat, sehingga kandidat akan merasa nyaman menjalani proses background checks dan mendapatkan candidate experience yang baik. Jangan sampai kandidat merasa terbebani dengan proses ini hingga mendapatkan experience yang buruk. Candidate experience yang buruk dapat mempengaruhi Employer Brand ke arah yang negatif, jadi sebaiknya jangan sampai Anda mengabaikan persetujuan dari kandidat.