Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, talenta bintang atau biasa disebut star talent menjadi aset berharga bagi perusahaan. Star talent adalah para profesional yang memiliki keterampilan dan kemampuan yang mumpuni, serta memiliki inisiatif yang tinggi untuk mencapai kesuksesan.
Apa itu Inisiatif?
Dalam kamus besar bahasa Indonesia versi daring, disebutkan bahwa inisiatif merupakan sinonim dari kata prakarsa yang dapat diartikan sebagai tindakan mula-mula yang dimunculkan oleh seseorang.
Dalam dunia kerja profesional, Inisiatif dapat didefinisikan sebagai kemampuan seorang tenaga kerja profesional untuk mengambil tindakan tanpa harus diinstruksikan.Â
Inisiatif merupakan terjemahan dari kata drive yang dapat juga diterjemahkan sebagai semangat untuk mencapai tujuan. Inisiatif merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan star talent.Â
Tiga Aspek Inisiatif
Inisiatif terdiri dari tiga aspek utama, yaitu motivasi, personal value, dan aspirasi karier.Â
Aspek Motivasi
Motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk bertindak. Motivasi dapat dibagi menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Motivasi intrinsik biasanya didasarkan pada minat, kesenangan, atau kepuasan pribadi. Jenis motivasi ini dipercaya salah satu yang paling kuat dan bertahan lama.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang. Motivasi ekstrinsik biasanya didasarkan pada remunerasi, penghargaan, hukuman, atau imbalan. Motivasi ekstrinsik dapat menjadi motivasi yang kuat dalam jangka pendek, namun akan memudar seiring waktu.
Talenta yang memiliki motivasi intrinsik yang tinggi, cenderung memiliki inisiatif yang lebih tinggi. Hal ini karena mereka memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan mereka, tanpa perlu dipaksa oleh orang lain.
Aspek Personal Value
Personal value adalah nilai-nilai yang diyakini oleh seseorang. Personal value dapat mempengaruhi motivasi dan inisiatif seseorang.
Orang yang memiliki personal value yang kuat, cenderung memiliki motivasi dan inisiatif yang lebih tinggi. Hal ini karena mereka memiliki keyakinan yang kuat tentang apa yang benar dan salah, dan apa yang penting bagi mereka.
Sebagai contoh, seorang karyawan yang memiliki personal value kerja keras dan ingin memberikan performa terbaiknya, kemudian mengambil inisiatif untuk bekerja lembur untuk menyelesaikan proyek yang penting.
Aspek Aspirasi Karier
Aspirasi karier adalah tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang dalam kariernya. Aspirasi karier dapat menjadi motivasi dan inisiatif seseorang untuk bekerja keras dan mencapai kesuksesan.
Orang yang memiliki aspirasi karier yang jelas, cenderung memiliki motivasi dan inisiatif yang lebih tinggi. Hal ini karena mereka memiliki tujuan yang ingin mereka capai, dan mereka tahu apa yang harus mereka lakukan untuk mencapainya.
Aspirasi karier yang dapat mendorong inisiatif antara lain dapat seperti menjadi pemimpin, mengembangkan produk atau layanan baru, atau membuat perubahan positif di tim.Â
Pentingnya Memiliki Karyawan dengan Inisiatif Tinggi
Inisiatif merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan kesuksesan karyawan. Karyawan yang memiliki inisiatif yang tinggi, cenderung memiliki keunggulan seperti:
Kemampuan untuk memecahkan masalahÂ
Karyawan yang memiliki inisiatif yang tinggi, cenderung lebih proaktif dalam mencari solusi untuk masalah yang mereka hadapi. Mereka tidak menunggu instruksi dari orang lain, tetapi mereka mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah.
Kemampuan untuk berinovasi
Karyawan yang memiliki inisiatif yang tinggi, cenderung lebih kreatif dalam menghasilkan ide-ide baru. Mereka tidak takut untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.
Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
Dunia kerja yang semakin kompetitif menuntut karyawan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Karyawan yang memiliki inisiatif yang tinggi, cenderung lebih cepat dalam menyesuaikan diri dengan perubahan.
Kemampuan untuk memimpin
Karyawan yang memiliki inisiatif yang tinggi, cenderung lebih mampu memimpin orang lain. Mereka memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk mengambil keputusan.
Selain itu, inisiatif juga dapat membantu karyawan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan kepuasan kerja. Dengan memiliki inisiatif, karyawan dapat menyelesaikan lebih banyak tugas dalam waktu yang lebih singkat, menghasilkan produk atau layanan yang lebih berkualitas, dan merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka.
Dapat disimpulkan bahwa deengan mengetahui inisiatif karyawan, perusahaan dapat:
- Mengidentifikasi karyawan yang memiliki inisiatif yang tinggi, cenderung memiliki potensi untuk berkembang dan menjadi karyawan yang lebih sukses.
- Memberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan, nilai, dan aspirasi karyawan
- Menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif dan inklusif.
Tantangan Penerapan Motivasi pada Sistem HR dan Rekrutmen
Dengan segala kelebihan dan manfaat yang dimiliki, penerapan motivasi pada sistem HR dan rekrutmen juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:
Menentukan Kriteria Motivasi
Perusahaan perlu menentukan kriteria motivasi yang tepat untuk diterapkan pada sistem HR dan rekrutmennya. Kriteria motivasi ini dapat didasarkan pada nilai-nilai perusahaan, budaya kerja, dan jenis pekerjaan yang dibutuhkan.
Menentukan kriteria motivasi yang tepat merupakan tantangan yang cukup sulit. Hal ini karena motivasi adalah hal yang kompleks dan bersifat individual. Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda, tergantung pada nilai-nilai, pengalaman, dan tujuan hidupnya.
Perusahaan dapat mengatasi tantangan ini dengan melakukan riset dan diskusi dengan berbagai pihak, seperti tim HR, karyawan, dan pakar motivasi. Perusahaan juga dapat menggunakan metode-metode yang canggih, seperti analisis data besar dan machine learning.
Cara Mengukur MotivasiÂ
Mengukur motivasi kandidat merupakan tantangan yang cukup sulit. Hal ini karena motivasi adalah hal yang subjektif dan tidak mudah diukur.
Perusahaan yang diwakili oleh tim HR perlu mengembangkan metode yang tepat untuk mengukur motivasi kandidat yang akan bergabung dengan perusahaan. Metode yang dapat digunakan antara lain tes psikologi, wawancara, dan proyek simulasi.
Hiring manger dapat mengatasi tantangan ini dengan menggunakan metode yang beragam dan komplementer. Perusahaan juga dapat menggunakan metode yang dapat mengukur motivasi kandidat secara komprehensif, seperti tes psikologi yang mengukur motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Menerapkan motivasi secara konsisten
Apabila kedua masalah sebelumnya telah dapat diatasi, perusahaan perlu menerapkan motivasi secara konsisten dalam proses HR dan rekrutmen, mulai dari tahap seleksi hingga tahap onboarding. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi motivasi kandidat dan karyawan tetap berada pada kriteria dan level yang diharapkan.
Perlu dipahami bahwa menerapkan motivasi secara konsisten merupakan tantangan yang cukup sulit. Hal ini karena motivasi adalah hal yang dinamis dan dapat berubah-ubah.
Tim HR dan anggota tim lain yang berkepentingan dapat mengatasi tantangan ini dengan membuat perencanaan yang matang dan melakukan evaluasi secara berkala. Perusahaan juga perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung motivasi karyawan.
Kesimpulan
Inisiatif merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan kesuksesan karyawan. Karyawan yang memiliki inisiatif yang tinggi, cenderung memiliki keunggulan seperti kemampuan memecahkan masalah, berinovasi, beradaptasi, dan memimpin. Inisiatif juga dapat membantu karyawan meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan kepuasan kerja.
Perusahaan dapat meningkatkan inisiatif karyawan dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memberikan pelatihan dan pengembangan, serta memberikan penghargaan yang sesuai.
Pengetesan dan penerapan strategi inisiatif karyawan dapat menjadi pekerjaan yang cukup menyita waktu dan tenaga, percayakan pengetesan inisiatif pada Talentics untuk pengetesan Work Values, Drive & Motivation yang objektif, dapat diandalkan, dan telah dipercaya oleh 300+ perusahaan di Indonesia.Â