Dalam merekrut karyawan, setiap perusahaan pasti memiliki metode dan proses yang berbeda. Namun, semuanya tentu memiliki tujuan sama, yaitu mencari kandidat terbaik untuk menempati posisi yang sedang dibutuhkan. Pada praktiknya, ada dua jenis proses yang sering digunakan, yaitu rekrutmen dan talent acquisition.
Apa Itu Rekrutmen?
Dalam melakukan rekrutmen, perusahaan akan mencari, mengevaluasi, dan mempekerjakan kandidat terbaik sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pada proses pelaksanaannya, rekrutmen akan mengikuti ketentuan yang telah terstandarisasi dan diterapkan ketika perusahaan melakukan ekspansi atau pergantian staf.
Kegiatan rekrutmen biasanya meliputi proses penyaringan, wawancara, penilaian, pemilihan, dan perekrutan. Di beberapa perusahaan, prosesnya bisa meluas hingga tahap awal orientasi atau pelatihan. Melihat rangkaian kegiatan tersebut bisa dinilai bahwa rekrutmen merupakan dasar mutlak perekrutan karyawan di perusahaan manapun.
Tujuan utamanya tentu saja, untuk memenuhi kebutuhan mendesak perusahaan dalam mendapatkan karyawan. Secara teknis, rekrutmen merupakan versi dasar dan paling sederhana dalam menjaring karyawan baru.
Mengenal Talent Acquisition
Pada dasarnya, proses rekrutmen yang disebutkan di atas ada dalam proses talent acquisition. Dalam menerapkan strategi ini, perusahaan juga akan melakukan proses penyaringan, wawancara, penilaian, pemilihan, dan perekrutan. Hanya saja ketika proses berlangsung, tim akan memilah pula kandidat dengan potensi lebih untuk mengisi posisi tinggi di masa mendatang.
Inilah mengapa setiap proses rekrutmen diselesaikan, tim perekrutan akan mengidentifikasi dan memeriksa kandidat yang tepat untuk menduduki posisi eksekutif dan memiliki kemampuan kepemimpinan. Perbedaan proses dan tujuan membuat fokus penerapan strategi ini semakin luas.
Talent acquisition biasanya juga akan melibatkan perencanaan perekrutan, segmentasi, manajemen kandidat, employer branding, analisis, dan matriks. Bagaimana, mulai terlihat letak perbedaan rekrutmen dan akuisisi talent?
Perbedaan Rekrutmen dan Talent Acquisition
Setidaknya ada 4 poin yang menunjukkan perbedaan antara rekrutmen dan akuisisi talent. Di antaranya:
1. Brand Image
Dalam menerapkan strategi akuisisi talent, tim akan menjalankan branding sehingga perusahaan lebih dikenal oleh kandidat. Pada branding tersebut, tim akan membuat citra perusahaan secara positif baik dari segi lingkungan dan budaya kerja sehingga para kandidat tertarik dengan perusahaan.
Brand image semacam ini tentu tidak ada pada proses rekrutmen. Tujuan utama rekrutmen hanya menjaring kandidat untuk posisi yang dibutuhkan. Brand image diperlukan dalam akuisisi talent karena perusahaan berharap, citra yang ditampilkan akan membuat kandidat terbaik tertarik untuk apply di perusahaan mereka.
2. Tujuan
Baik akuisisi talent dan rekrutmen punya tujuan yang sama yaitu mencari kandidat tepat untuk mengisi posisi yang dibutuhkan di sebuah organisasi. Bedanya, adalah pada jangka waktu yang dibutuhkan, rekrutmen fokus pada kualitas kandidat yang dibutuhkan dalam jangka waktu pendek.
Sebaliknya, talent acquisition peduli pada kualitas menyeluruh kandidat karena tim punya rencana masa depan untuk kandidat tersebut. Sederhananya, akuisisi talent tidak bisa dilakukan sembarangan karena tujuannya mencari kandidat terbaik yang akan dikaderisasi menjadi calon pengisi posisi tinggi di organisasi.
3. Reaktif dan Proaktif
Dari beberapa ulasan di atas kita juga dapat menyimpulkan bahwa rekrutmen merupakan proses reaktif. Artinya, ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja tim akan membantu mencarikan dan posisi yang kosong harus segera diisi. Sementara itu talent acquisition adalah proses proaktif dan berkelanjutan.
Hal ini berarti, tim memiliki database kandidat terbaik sesuai dengan visi misi perusahaan. Jadi ketika sewaktu-waktu ada karyawan yang resign, tim punya data mana saja kandidat yang bisa dihubungi untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan.
4. Pertumbuhan Bisnis
Diakui atau tidak, pertumbuhan bisnis erat kaitannya dengan perekrutan calon karyawan. Jika bisnis berkembang dengan baik sehingga menciptakan lingkungan nyaman, membuat karyawan betah, dan angka mengundurkan diri di perusahaan rendah, secara langsung image perusahaan akan menjadi baik.
Banyak kandidat yang akan tertarik untuk apply sehingga tim akuisisi talent bisa menjaring kandidat terbaik. Lain halnya jika perusahaan memiliki image yang tidak terlalu baik karena pertumbuhan bisnisnya kurang dan angka turnover tinggi. Perusahaan biasanya hanya akan menerapkan rekrutmen untuk menjaring kandidat agar posisi yang ditinggalkan terisi dengan cepat.
Itulah ulasan tentang perbedaan rekrutmen dan talent acquisition. Jika perusahaan yang dikelola belum memiliki tim akuisisi talent berpengalaman, kita bisa menggunakan jasa Talentics. Talentics merupakan jasa rekrutmen karyawan tepercaya yang akan membantu kita menjaring kandidat terbaik untuk mengisi posisi yang dibutuhkan.
Menggunakan lebih dari 45 uji kompetensi, Talentics dapat membantu membuat keputusan rekrutmen dan penilaian yang tepat. Tertarik? Klik di sini untuk info lebih lanjut tentang Talentics, ya. Semoga bermanfaat.