89.6% dari total penduduk Indonesia adalah penganut agama Islam, hal ini membuat Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di dunia. Sangat besar kemungkinan kita memiliki beberapa teman, kolega, karyawan, atau tetangga yang berpuasa selama bulan ramadhan setiap tahunnya.
Pada periode ini, perusahaan dapat berperan aktif dengan memberikan support untuk meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan produktivitas karyawan selama bulan yang cukup berbeda dari bulan-bulan biasanya. Artikel ini akan membahas pendekatan perusahaan khususnya bagi divisi HR dalam mengakomodasi ramadhan di tempat kerja secara profesional.
Memaksimalkan Potensi Talent Management dalam 5 Strategi
Apa itu Ramadhan?
Bulan ramadhan merupakan bulan suci dalam kalender Islam yang didedikasikan untuk beribadah. Pada bulan ini, umat Muslim hanya boleh makan dan minum antara waktu maghrib dan subuh. Selain itu mereka juga perlu lebih taat beribadah dan meninggalkan kebiasaan buruk, menghabiskan waktu lebih banyak untuk berdoa, dan membaca kitab suci.
Tanggal pasti dimulainya bulan Ramadhan setiap tahunnya berbeda-beda karena mengikuti perputaran bulan namun pada tahun 2023 ini ramadhan akan dimulai pada 23 April dan berakhir pada 22 Mei.
4 Strategi HR Menjaga Efisiensi dan Efektivitas Karyawan Saat Ramadhan
ramadhan merupakan bulan suci yang dihormati oleh umat muslim di seluruh dunia. Namun, di samping menjalankan ibadah, perusahaan juga perlu mempertimbangkan strategi HR yang tepat untuk menjaga efisiensi dan efektivitas karyawan selama bulan suci ini.
1. Promosikan Budaya Kerja Inklusif
Mempromosikan tempat kerja inklusif selama Ramadhan adalah cara yang efektif untuk mendukung kinerja yang efisien dan efektif. Dalam lingkungan kerja yang inklusif, semua karyawan merasa dihargai dan diakui, termasuk mereka yang menjalankan ibadah puasa. Hal ini dapat meningkatkan semangat kerja, produktivitas, dan kepuasan karyawan, yang pada akhirnya akan memperkuat kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Beberapa cara untuk mempromosikan tempat kerja inklusif selama Ramadhan meliputi memberikan opsi waktu kerja yang fleksibel, menyediakan ruangan khusus untuk beribadah, memperhatikan kebutuhan makanan dan minuman pada saat berbuka, serta dengan menunjukkan penghargaan dan dukungan kepada karyawan yang menjalankan ibadah puasa.
Baca juga: 3 Langkah Menjadi Perusahaan Inklusif
2. Perkuat Komunikasi
Mempertahankan komunikasi yang jelas dan terbuka selama bulan Ramadhan merupakan cara efektif untuk mendukung produktivitas karyawan. Ketika perusahaan dan karyawan secara terbuka berdiskusi tentang harapan dan kebutuhan selama bulan suci, perusahaan dapat menyediakan dukungan yang dibutuhkan untuk memastikan karyawan tetap fokus dan efisien dalam pekerjaan mereka.
Membuat asumsi tentang kebutuhan karyawan dapat mengakibatkan Ketidaksepahaman yang lambat-laun berpotensi memicu konflik. Oleh karena itu, penting untuk membangun budaya kerja dimana karyawan merasa nyaman untuk membicarakan kebutuhan mereka. Komunikasi yang efektif dan jelas akan membantu perusahaan dan karyawan mencapai kesepakatan yang sama tentang kebijakan dan prosedur selama Ramadhan, meningkatkan kinerja dan memperkuat hubungan antara karyawan dan manajemen.
Baca juga: 12 Cara Menyelesaikan Komplain Karyawan
3. Ikut Merayakan dengan Mendukung Cuti Bersama
Berinisiatif ikut merayakan dengan mendukung cuti bersama adalah solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas karyawan selama bulan Ramadhan. Program ini menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan dan keluarga mereka, serta memberi penghormatan kepada karyawan yang menjalankan ibadah puasa.
Perusahaan perlu memperhatikan keseimbangan antara tanggung jawab kerja dan kebutuhan pribadi karyawan. Dengan memberikan cuti bersama, karyawan dapat merayakan momen penting bersama keluarga dan kembali bekerja dengan lebih efektif.
4. Merekrut dan Melatih Manajer untuk Lebih Suportif
Mempekerjakan manajer yang suportif merupakan cara yang efektif untuk mendukung produktivitas karyawan selama Ramadhan. Manajer yang peduli dan memahami kebutuhan pribadi karyawan dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan suportif. Hal ini termasuk memberikan fleksibilitas dalam penjadwalan rapat atau deadline yang memperhitungkan waktu berbuka puasa dan kegiatan ibadah lainnya.
Manajer yang suportif juga dapat memastikan karyawan mendapat dukungan dan pembagian beban kerja yang sesuai kapasitas ketika mereka mengambil cuti bersama. Dengan mempekerjakan manajer yang suportif, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan karyawan, mempertahankan talenta terbaik, dan memperkuat budaya perusahaan yang responsif dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan.
Baca juga: 5 Strategi Merekrut Posisi Manajer
Dalam menerapkan strategi-strategi di atas, perusahaan dapat menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap kesejahteraan karyawan dan memberikan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah untuk semua. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung dalam kegiatan keagamaannya akan memiliki motivasi dan semangat kerja yang tinggi, dan akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, dengan memperhatikan kebutuhan dan kepercayaan karyawan selama bulan ramadhan, perusahaan dapat menciptakan tempat kerja yang inklusif dan berkelanjutan untuk semua karyawan.
Apabila perusahaan Anda sedang mencari manajer yang suportif dan memiliki kapasitas untuk mendukung tumbuh kembang setiap direct-reportnya, gunakan assessment Talentics Team Dynamic Test untuk benar-benar melihat kapasitas calon manajer dan cara berkomunikasi yang paling sesuai dengan tim dan perusahaan.
Baca juga: Mengidentifikasi Fenomena Resign Setelah THR
References:
Kata Data – Sebanyak 86,9% Penduduk Indonesia Beragama Islam
Test Gorilla – Ramadan at Work
Office Principle – A Guide to Inclusive Office Design
Image © Edmond Dantès via Pexels