Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Apa Itu Technical Skills dan Bagaimana Cara Menilainya dalam Proses Rekrutmen?

Technical skills talenta perusahaan Anda menunjukkan kapabilitas mereka dalam melakukan pekerjaannya. Bagaimana cara Anda mengetahui tingkat technical skills mereka di bidang pekerjaan yang mereka tekuni?

Technical skills atau keterampilan teknis adalah kapabilitas individu dalam melakukan suatu tugas yang spesifik. Misalnya seorang penulis harus memiliki technical skill menulis yang memadai. Technical skill ini dapat dilihat dari keahliannya dalam menuangkan pikiran ke dalam rangkaian kata. Pilihan diksi adalah salah satu indikator yang dapat menunjukkan level technical skill seorang penulis.

Secara umum, technical skills mengacu kepada kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah tugas. Ini bersifat praktis dan sering berhubungan dengan mekanik, seperti pada penerapan teknologi informasi, matematika, atau tugas-tugas ilmiah. Beberapa contoh lainnya termasuk pengetahuan tentang bahasa pemrograman, program desain, peralatan mekanik, atau kemampuan memenuhi target sales perusahaan.

Baca juga: Rekrutmen 101: Strategi Menjaring dan Menyaring Kandidat yang Tepat

mengetahui technical skills talenta potensial perusahaan

Apa Itu Technical Skills, dan Apa Bedanya dengan Soft Skills?

Berdasarkan penjelasan singkat sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa technical skills menunjukkan keahlian dan kompetensi dalam masing-masing talenta yang dibutuhkan untuk melakukan tugas di posisi tertentu. Talenta yang bekerja di bidang marketing harus mahir dalam platform yang digunakan untuk mencapai target, seperti CRM. Sama halnya seperti karyawan retail yang perlu memiliki pengetahuan dasar mengenai point-of-sale.

Tingkat kemahiran seseorang dari segi technical skills berbeda dengan soft skills mereka. Technical skills merupakan jenis hard skills karena berhubungan dengan penguasaan keterampilan khusus yang dapat memastikan talenta perusahaan Anda mampu melakukan tugasnya, bahkan menjadi bahan pertimbangan mereka dipekerjakan atau dipromosikan..

Tentu saja, keterampilan yang dibutuhkan akan bervariasi berdasarkan pekerjaan yang dilamar. Terkadang ada beberapa posisi yang membutuhkan seperangkat technical skills yang dikombinasikan dengan soft skills atau disebut pula sebagai hybrid skills.

Dengan kata lain, pekerjaan teknis di zaman sekarang membutuhkan talentanya yang memiliki serangkaian variasi soft skills. Sebaliknya, pekerjaan yang  nampaknya mengutamakan hubungan interpersonal sekarang pun mengharuskan talentanya untuk memiliki lebih banyak variasi technical skills.

Berbeda dengan technical skills, soft skills merupakan keterampilan interpersonal atau keterampilan yang berfokus pada relasi manusia dan dapat digunakan dalam pekerjaan apa pun. Contoh dari soft skills adalah komunikasi, kerja tim, leadership dan kemampuan beradaptasi.

Soft skills disebut juga dengan transferable skills karena dapat berkembang dan “berpindah” seiring perpindahan seseorang dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Sementara technical skills umumnya dipelajari melalui sekolah, perguruan tinggi, pusat pelatihan atau pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Dengan kata lain technical skills lebih objektif, artinya setelah talenta perusahaan Anda mempelajarinya, mereka dapat memiliki keterampilan itu.

Secara singkat, soft skills dapat dikatakan sebagai “kemampuan seseorang mempresentasikan” dirinya. Technical skills lebih mudah diukur, perusahaan dapat mendapat gambaran berkenaan technical skills seseorang dengan melihat latar belakang pengalaman atau pendidikan talentanya yang tentunya diteruskan dengan menilai technical skills ini melalui serangkaian asesmen.

Mengapa Penting Menilai Technical Skill Talenta Potensial dalam Proses Rekrutmen?

Technical skills penting untuk bisnis Anda karena berbagai alasan. Tidak peduli di sektor apa perusahaan Anda berjalan, tugas setiap hari yang dikerjakan oleh talenta perusahaan Anda bergantung pada tools, SOP, dan hal-hal teknis yang berbeda sesuai dengan beban kerja mereka di posisi masing-masing.

Sangat penting bagi perusahaan Anda untuk memastikan talenta perusahaan Anda memiliki technical skills yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Hal ini tentunya mengarah kepada fulfillment talenta perusahaan yang berarti produktivitas perusahaan yang lebih baik.

Dengan ini pula perusahaan Anda dapat mengidentifikasi training dan development spesifik yang dibutuhkan untuk kemudian mengoptimisasi technical skills mereka agar dapat memberikan performa yang diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan Anda untuk secara jeli menilai technical skills setiap talenta potensial selama proses rekrutmen berlangsung agar dapat menghindari bad hire. Jika sebuah perusahaan menerima bad hire, hal ini akan berdampak pada banyak hal.

Riset CareerBuilder menyebutkan bahwa 3 dari 4 perusahaan merasakan adanya dampak negatif dari bad hire terhadap perusahaan, mulai dari menurunkan produktivitas hingga performa rekan kerja mereka. Selain menghindari bad hire, melakukan asesmen untuk menilai technical skills yang dimiliki talenta perusahaan Anda dapat pula menjadi jalan untuk menemukan hidden talents yang mereka miliki.

Baca juga: Temukan ‘Hidden Talents’ dengan Menggunakan Assessment!

Mitos dan Fakta Seputar Technical Skill

  1. Mitos: technical skills lebih penting dari soft skills

Banyak orang beranggapan jika memenuhi kriteria technical skills yang tertera pada job requirements yang dipasang di berbagai informasi lowongan kerja, berarti mereka layak untuk masuk ke perusahaan tersebut.

Pernyataan ini tidak valid karena sesungguhnya, perusahaan lebih membutuhkan talenta yang memiliki technical skills sekaligus soft skills yang dapat saling melengkapi. Selain itu, ada banyak faktor lain seperti culture fit, job fit, dan kepribadian individu yang menentukan kualitas individu dalam bekerja.

Oleh karena itu, penting bagi tiap talenta potensial perusahaan Anda untuk memiliki technical skills yang memadai, namun pertimbangkan pula faktor-faktor lain yang telah disebutkan di atas karena technical skills tidak akan berarti apa-apa jika semisal talenta terkait tidak memiliki integritas.

  1. Fakta: technical skills di bidang IT dan software sedang in-demand

Meningkatnya permintaan (demand) pasar kerja akan talenta perusahaan yang memiliki technical skills di bidang IT dan software, membuat orang-orang dengan spesifikasi pengalaman dan latar belakang ini laris manis diterima kerja di berbagai perusahaan dan sektor industri.

Perusahaan menempatkan lebih banyak sumber daya manusia untuk merekrut, mempekerjakan, dan engage dengan talenta dengan technical skills tersebut untuk tetap berada dalam persaingan global. Terutama sejak teknologi virtual semakin marak diaplikasikan demi menunjang kebutuhan perusahaan di era pandemi.

Hal ini pun berarti bahwa talenta yang bersedia meluangkan waktu untuk mengembangkan technical skills di bidang IT dan software akan lebih unggul dalam mendapatkan pekerjaan.

  1. Mitos: the more, the better

Sangat mudah untuk berasumsi bahwa talenta dengan berbagai macam technical skills secara otomatis membuatnya sebagai kandidat yang lebih baik dari yang lain. Hal ini bisa jadi benar to some degree, namun tidak berlaku untuk setiap posisi jabatan. Fakta bahwa faktor-faktor technical skills yang mendorong kinerja seseorang dalam pekerjaan tertentu sifatnya spesifik bukan general tidak bisa dihindari.

Sekali lagi, perpaduan technical skills yang baik terkadang dapat menjadikan talenta perusahaan sebagai orang yang berpengetahuan luas. Namun jika tidak berkontribusi secara spesifik, hal ini justru berpotensi merusak kinerja pekerjaan orang lain di sekitarnya.

Misalnya dalam pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk mengikuti metode atau model tertentu seperti penulis naskah, seseorang dengan technical skills menulis artikel blog, desain grafis, dan analisa media sosial tidak selalu menjadi orang yang tepat meski ia memiliki keterampilan menulis dan kreatif.

Karena setiap peran dan posisi pekerjaan membutuhkan kombinasi technical skills yang berbeda, penting bagi perusahaan untuk menentukan dengan tepat keterampilan mana yang paling penting sebelum memulai asesmen pada tiap talenta potensial.

Praktisi HR perusahaan Anda perlu mengenali aspek technical skills apa saja yang perlu dinilai dari seorang talenta selama proses rekrutmen.

Bagaimana cara Anda menilai technical skills mereka di bidang pekerjaan yang mereka geluti?

Perusahaan Anda perlu mengidentifikasi technical skills yang dibutuhkan untuk posisi yang dibuka, sehingga tidak ada talenta perusahaan yang under/overqualified. Misalnya, jika Anda mempekerjakan seseorang sebagai teknisi, Anda dapat menyaring kandidat talenta perusahaan secara selektif melalui informasi yang terpampang di CV.

Setelah Anda mempersempit daftar talenta potensial perusahaan Anda, cari detail dalam proses wawancara tentang pengalaman mereka, ajukan pertanyaan wawancara komprehensif yang relevan dengan kebutuhan spesifik perusahaan, dengan fokus pada bagaimana mereka mengatur waktu dan metode mereka menyelesaikan pekerjaan dilihat dari technical skill yang dimiliki.

Misalnya, Anda dapat mengevaluasi keterampilan tenaga IT dalam beberapa cara. Seperti melakukan wawancara teknis. Penting untuk memastikan bahwa talenta yang melamar di posisi IT memiliki technical skills dan pengetahuan yang memadai tentang IT.

Baca juga: Hal yang Wajib Anda Perhatikan Saat Screening CV/Application Form Talenta Fresh Graduate

cara mengukur technical skills talenta potensial

Setelahnya, Anda juga perlu melakukan asesmen technical skills yang berkaitan dengan posisi pekerjaan yang mereka lamar.

Seleksi kerja tidak hanya mengandalkan screening CV dan wawancara saja. Penting bagi perusahaan untuk menggali lebih dalam terkait sejauh mana aplikasi technical skills yang talenta potensial perusahaan kuasai untuk mendapatkan skala prioritas yang tepat.

Oleh karena itu, perusahaan Anda harus melakukan asesmen terhadap seluruh kandidat talenta perusahaan. Asesmen penilaian technical skills ini dirancang untuk memastikan bahwa talenta potensial yang melamar serta talenta perusahaan saat ini, memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berhasil melakukan pekerjaan mereka. Asesmen penilaian technical skills pun mempermudah user dan praktisi HR mempersempit daftar talenta potensial yang layak diterima kerja.

Sebelum Anda memutuskan asesmen technical skills yang diperlukan, Anda perlu menentukan ambang batas standar perusahaan pada tiap-tiap posisi pekerjaan yang ditawarkan. Tujuannya agar pemetaan technical skills talenta potensial lebih sesuai karena technical skill bersifat spesifik tergantung jenis pekerjaan yang digeluti.

Ada beberapa contoh asesmen yang digunakan di berbagai perusahaan, misalnya tes coding untuk programmer dan software engineer, simulasi telepon untuk telesales, tes mengetik untuk posisi-posisi administratif, dan masih banyak lagi.

Ada lima hal esensial lainnya yang Anda dapatkan dari melakukan asesmen technical skills.

  1. Meninggalkan kesan pertama yang baik bagi talenta potensial. Proses perekrutan yang menarik dan interaktif menunjukkan perusahaan Anda adalah tempat inovatif untuk bekerja. Mereka akan lebih percaya diri ketika memutuskan bergabung dengan perusahaan progresif yang menghargai keragaman pemikiran.
  2. Tingkat retensi talenta. Dengan mempekerjakan talenta yang lebih cocok untuk posisi pekerjaan yang ada, mereka akan lebih betah bertahan di perusahaan Anda. Asesmen technical skills juga dapat mengacu pada culture fit perusahaan untuk mengidentifikasi orang-orang yang akan berkembang di lingkungan kerja perusahaan.
  3. Identifikasi kekuatan dan kelemahan talenta dengan lebih akurat. Dengan menilai mereka terlebih dahulu di proses rekrutmen, perusahaan mendapat gambaran yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan mereka. Hal ini dapat menjadi acuan dalam memutuskan apakah akan hire talenta bersangkutan atau tidak. Lalu, berbicara pula tentang career advancement mereka, menyoroti perbaikan apa yang dapat dilakukan dari waktu ke waktu.
  4. Menghemat biaya pelatihan. Dengan mendatangkan talenta yang sudah memiliki technical skills yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu, perusahaan dapat menghabiskan lebih sedikit waktu dan sumber daya untuk melaksanakan pelatihan.
  5. Meningkatkan keuntungan. Sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa perusahaan yang unggul dalam perekrutan mengalami pertumbuhan pendapatan 3,5 kali lebih besar dan keuntungan dua kali lipat dari perusahaan yang tidak melakukan rekrutmen dengan baik, yang tentunya tidak menerapkan technical skills assessment.

Seperti yang Anda lihat, asesmen technical skills talenta potensial dapat meningkatkan performa perusahaan secara keseluruhan.

Baca juga: Kenali Jenis Asesmen dan Manfaatnya untuk Proses Rekrutmen Perusahaan Anda

Article Editor: Nadia Fernanda

Image credits: Pexels

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.