Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Employee Experience vs People Experience, Mana yang Perlu Difokuskan Perusahaan?

Employee Experience vs People Experience: Definisi, perbedaan, manfaat, dan 7 langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk memberikan pengalaman terbaik

Tak dapat dipungkiri sering kali kita mendengar perushaan yang selalu berusaha untuk memberikan pengalaman terbaik kepada customer baik melalui pelayanan b2c maupun b2b. Terkadang terlalu fokusnya memberikan pengalaman terbaik membuat para praktisi tidak begitu fokus pada karyawan yang menjadi ujung tombak untuk melayani para stakeholders. Artikel ini akan membahas perbedaan antara employee experience dengan  people experience dilengkapi dengan strategi yang dapat perushaan lakukan untuk memberikan pengalaman terbaik pada semua pihak, tidak hanya customer atau karyawan saja.

Apa itu Employee Experience?

Employee experience adalah pengalaman seorang karyawan selama bekerja di perusahaan yang mencakup mencakup proses rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karyawan dalam perusahaan. Dalam pelaksanaannya, termasuk didalamnya pengalaman akan budaya perusahaan, kondisi kerja, serta interaksi dengan rekan kerja dan atasan, bahkan saat karyawan resign maupun pensiun.

Baca juga: 3 Langkah Mencegah dan Menanggulangi PHK bagi perusahaan dan Divisi HR

Apa itu People Experience?

People experience merupakan tingkatan lebih tinggi dari employee experience yang mencakup seluruh pengalaman seorang karyawan dalam interaksi dengan rekan kerja, atasan, customer, partner bisnis, pihak outsource, mantan karyawan, bahkan calon karyawan yang hendak melamar pekerjaan. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas hubungan antar karyawan, sehingga dapat meningkatkan keterikatan, komitmen, dan kepuasan semua pihak.

Perbedaan Employee Experience dan People Experience

Tidak ada standar baku yang wajib diikuti, kedua hal ini merupakan hal yang baik untuk diaplikasikan oleh para praktisi HR, namun harus melihat kondisi perusahaan dan tujuan utama perusahaan pada saat ini. 

Aspek

Employee Experience

People Experience

Fokus

Karyawan Individu

Semua orang yang terkait dengan perusahaan

Jangkauan

Aspek-aspek terkait pekerjaan

Rentang aspek yang luas, termasuk produk/jasa, pelayanan pelanggan, dan citra perusahaan

Dampak

Kinerja dan komitmen karyawan

Citra dan reputasi perusahaan di masyarakat

Peningkatan

Pelatihan dan pengembangan karier. 

Peningkatan produk/jasa dan pelayanan pelanggan

 

Manfaat Employee dan People Experience

Employee experience dan people experience merupakan aspek penting dalam dunia HR karena dapat menjaga keterikatan dan komitmen karyawan terhadap perusahaan. Kedua hal ini juga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan sehingga dapat mengurangi tingkat turnover. Selain itu dapat membantu perusahaan dalam membangun budaya kerja yang positif dan inklusif, serta meningkatkan produktivitas perusahaan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Pada akhirnya karyawan maupun stakeholder dari luar yang mengalami pengalaman positif pasti akan menceritakan pengalamannya pada kerabat terdekatnya. Semakin sering dan banyak hal ini terjadi, akan terjadi peningkatan citra yang baik atas jasa dan pelayanan di masyarakat.

7 Langkah Meningkatkan Employee dan People Experience

Survey yang dilakukan oleh Deloitte menyatakan bahwa 85% Top Management di wilayah Asia dan Oceania setuju bahwa pengalaman terbaik di perusahaan akan berdampak positif pada kinerja perusahaan. Berikut 7 langkah yang dapat dilaksanakan.

1.   Mulai dari Top Management

Top management dapat memulai langkah-langkah untuk meningkatkan pengalaman pada perusahaan dengan menetapkan tujuan dan strategi yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan, serta melakukan survei kepuasan kerja karyawan untuk mengetahui kebutuhan dan aspirasi karyawan. Top management juga perlu memimpin dan menjadi contoh dalam menerapkan budaya kerja yang inklusif dan menghargai perbedaan di perusahaan.

2.   Perhatikan Kandidat dan Alumni

Perusahaan perlu memperhatikan kandidat dan alumni yang telah meninggalkan perusahaan. Hal ini dapat dimulai dengan memberikan survei kepuasan kandidat dan alumni untuk mengetahui pandangan mereka tentang pengalamannya, serta menggunakan hasil survei tersebut sebagai masukan untuk perbaikan pada masa yang akan datang.

3.   Persiapkan Onboarding dan Offboarding

Proses onboarding yang baik akan membantu karyawan baru untuk memahami budaya perusahaan, tugas dan tanggung jawabnya, serta membantu karyawan baru untuk terintegrasi dengan tim kerjanya. Sedangkan proses offboarding yang baik akan membantu karyawan yang hendak pensiun atau meninggalkan perusahaan untuk mengatur transisi pekerjaan dengan baik, serta membantu karyawan tersebut untuk tetap menjalin hubungan baik dengan perusahaan.

4.   Buat Pengalaman yang Personalized

Pihak HR juga melakukan survei kepuasan kerja secara berkala untuk mengetahui kebutuhan dan aspirasi karyawan secara individual maupun tim dan divisi. Hasil survei tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun program pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masing-masing karyawan. Selain itu, perusahaan juga perlu menyediakan mekanisme bagi karyawan untuk memberikan masukan dan saran yang membangun.

5.   Libatkan Teknologi dan Otomatisasi

Memanfaatkan teknologi dan otomatisasi untuk mempermudah dan mempercepat proses-proses HR, seperti proses rekrutmen, pelatihan, dan penilaian kinerja karyawan. Teknologi dan otomatisasi juga dapat membantu perusahaan dalam menyediakan fasilitas kerja yang lebih nyaman dan memudahkan karyawan dalam mengakses informasi dan berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasan.

6.   Tekankan Core Values Perusahaan

Core values merupakan nilai-nilai dasar yang menjadi dasar budaya perusahaan, seperti integritas, profesionalitas, ataupun inovasi. Dengan menekankan core values kepada karyawan, perusahaan dapat membangun budaya kerja yang inklusif dan menghargai perbedaan, serta membantu karyawan untuk lebih terikat dan komit dengan perusahaan.

Baca juga: Kupas Tuntas Budaya Perusahaan dalam Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi 2023

7.   Gunakan dan Analisis Data

Penggunaan dan analisis data merupakan aspek penting dalam meningkatkan pengalaman di perusahaan. Data yang diperoleh dari survei kepuasan kerja karyawan, serta data-data lain yang relevan dapat memberikan gambaran tentang kelemahan-kelemahan dalam di perusahaan, sehingga dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan yang tepat. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan, mengurangi tingkat turnover karyawan, dan meningkatkan produktivitas perusahaan.

Sebelum melaksanakan program-porgram yang menudukung employee experience maupun people experience, pastikan anda mengetahui pengalaman mana yang perlu menjadi fokus perusahaan pada saat ini. Apabila fokus pada saat ini menemukan kandidat terbaik dengan kemampuan dan keahlian tertentu, gunakan Test Assesment dari Talentics.id untuk menyortir kandidat terbaik anda menggunakan teknologi yang data-driven. Mari gunakan Talentics sekarang juga.

 

Sumber:

AI HR

Culture Amp

Deloitte 

 

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.