Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Passion at Work

Apakah Passion at Work Menular?

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, ada dua jenis passion, yaitu harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah

5 Strategi Merekrut Fresh Graduate bagi Praktisi HR

Definisi fresh graduate, pentingnya dalam dunia kerja, kelebihan dan kekurangan, serta 5 strategi merekrut fresh graduate.

Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut dapat menghadirkan tenaga kerja yang tidak hanya berkualitas, namun mampu beradaptasi dengan cepat. Salah satu sumber daya manusia yang memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah fresh graduate

Artikel ini akan membahas definisi fresh graduate, pentingnya generasi fresh graduate dalam dunia kerja, kelebihan dan kekurangan, serta strategi dalam menjaga stabilitas perusahaan dengan membuat para fresh graduate betah bekerja pada perusahaan.

Apa itu Fresh Graduate

Fresh Graduate adalah istilah yang digunakan untuk menyebut individu yang baru saja menyelesaikan pendidikan mereka dan memasuki dunia kerja. Mereka adalah lulusan baru yang belum memiliki pengalaman kerja profesional sebelumnya. Fresh Graduate biasanya mengacu pada individu yang baru lulus dari perguruan tinggi atau universitas, baik tingkat sarjana maupun pasca sarjana. Usia Fresh Graduate berkisar antara 20 hingga awal 30-an, tergantung pada durasi dan jenis pendidikan yang ditempuh.

Dalam konteks dunia kerja, Fresh Graduate dianggap sebagai seseorang yang masih dalam periode transisi menuju menjadi tenaga kerja yang berpengalaman. Biasanya,  mereka yang telah bekerja selama setahun atau lebih dan mendapatkan pengalaman yang cukup signifikan dalam industri atau pekerjaan tidak dapat disebut fresh graduate.
Baca juga Talentics Insight: 3 Sifat yang Berubah setelah Melepas Status Fresh Graduate

Mengapa Fresh Graduate penting dalam Dunia Kerja?

Fresh Graduate merupakan potensi regenerasi tenaga kerja di perusahaan. Dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang dan berubah, perusahaan membutuhkan aliran karyawan baru yang siap menggantikan posisi yang kosong atau mengisi strategis peran di masa depan.

Fresh Graduate yang direkrut dan dikembangan secara profesional sesuai dengan nilai-nilai, budaya, dan kebutuhan perusahaan, sehingga memastikan kelangsungan dan keberlanjutan organisasi dengan cukupnya kebutuhan sumber daya manusia.

Kelebihan dan Kekurangan Merekrut Fresh Graduate

Memutuskan untuk merekrut fresh graduate dengan potensinya sebagai penerus masa depan perusahaan bukan tanpa tantangan, semua keputusan pasti memiliki dua sisi mata koin yang perlu diperhatikan secara komprehensif.

Kelebihan Merekrut Fresh Graduate

Fresh Graduate cenderung memiliki semangat dan motivasi yang tinggi untuk belajar dan berkembang dalam karier mereka. Mereka siap untuk menghadapi tantangan baru, mengasah keterampilan, dan menyerap pengetahuan baru dengan cepat. Hal ini membantu perusahaan dalam menghadirkan karyawan yang siap untuk belajar dan berkembang seiring dengan perubahan lingkungan bisnis.

Dengan keterbatasan pengalaman dalam industri, fresh graduate cenderung lebih fleksibel dalam mendapatkan bimbingan dan arahan untuk menjadi profesional di bidangnya. Mereka belum terikat dengan rutinitas atau kebiasaan lama yang terikat dengan perusahaan atau industri sebelumnya, sehingga lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi. 

Kekurangan Merekrut Fresh Graduate

Salah satu kekurangan yang umumnya dimiliki oleh Fresh Graduate adalah kurangnya wawasan yang komprehensif dalam industri. Mereka seringkali belum memiliki pengalaman dalam menghadapi situasi dan tantangan yang mungkin timbul dalam pekerjaan sehari-hari. Hal ini dapat membutuhkan waktu dan upaya ekstra untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada mereka agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang sebenarnya.

Fresh Graduate sering memerlukan bimbingan dan pengembangan lebih lanjut untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka. Mereka memerlukan instruksi yang jelas, pelatihan, dan pengawasan terkait pekerjaan yang dilakukan. Perusahaan perlu menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam mengembangkan potensi mereka agar dapat menjadi karyawan yang produktif dan efektif.
Baca juga: Pentingnya Internship atau Magang bagi Perusahaan

5 Strategi Merekrut Fresh Graduate Bagi Praktisi HR

Mengetahui potensi dan tantangan yang dibawa ketika merekrut fresh graduate, penting untuk para praktisi HR untuk memiliki strategi dalam menjaga stabilitas perusahaan dan mempersiapkan generasi muda untuk masa depan perusahaan yang gemilang.

1.   Membangun Hubungan dengan Institusi Pendidikan

Praktisi HR dapat menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi atau universitas untuk mendapatkan akses ke calon fresh graduate yang berkualitas. Dengan membangun hubungan yang baik, perusahaan dapat terlibat dalam program magang, kuliah tamu, atau mengikuti acara karier di kampus untuk menarik minat para mahasiswa.
Baca juga: Campus Hiring untuk Meningkatkan Kualitas Rekrutmen Perusahaan

2.   Melakukan Seleksi yang Komprehensif

Meskipun fresh graduate belum memiliki pengalaman kerja yang signifikan, praktisi HR perlu melakukan proses seleksi yang komprehensif untuk memastikan kecocokan antara kualifikasi dan budaya perusahaan dengan calon karyawan. Selain melihat prestasi akademik, kemampuan interpersonal, potensi pengembangan, dan minat dalam bidang pekerjaan tertentu juga perlu dievaluasi secara menyeluruh.

3.   Menyediakan Program Pengembangan dan Pembinaan

Fresh graduate memerlukan dukungan dan bimbingan untuk mengembangkan potensi mereka menjadi tenaga kerja yang handal. Praktisi HR dapat merancang program pengembangan khusus, seperti mentoring, pelatihan teknis, atau rotasi pekerjaan, yang membantu fresh graduate memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.

4.   Membuat Lingkungan Kerja yang Inklusif dan Kolaboratif

Fresh graduate yang pada saat ini merupakan Gen Z  akan lebih merasa diapresiasi sehingga berkontribusi maksimal jika mereka merasa diterima dan dihargai dalam lingkungan kerja. Praktisi HR dapat menciptakan budaya perusahaan yang inklusif, mendorong kolaborasi tim, dan memberikan kesempatan berbagi gagasan dan pendapat. Hal ini akan memotivasi fresh graduate untuk berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan.

5.   Menggunakan Teknologi yang Tepat

Praktisi HR dapat memanfaatkan teknologi dan alat bantu seperti sistem ATS (Applicant Tracking System) dan uji kandidat untuk membantu dalam proses rekrutmen dan seleksi fresh graduate. Penggunaan teknologi yang tepat dapat mempercepat proses, meningkatkan efisiensi, dan mengidentifikasi kandidat terbaik dengan lebih baik.

Kesimpulan

Merekrut fresh graduate menjadi salah satu strategi penting bagi praktisi HR dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat. Fresh graduate membawa semangat, fleksibilitas, dan potensi untuk belajar dan beradaptasi, namun membutuhkan bimbingan dan pengembangan. Melalui strategi-strategi seperti menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan, seleksi komprehensif, program pengembangan, menciptakan lingkungan kerja inklusif, dan memanfaatkan teknologi yang tepat, praktisi HR dapat menjaga stabilitas perusahaan dan mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang sukses, memenuhi kebutuhan sumber daya manusia, dan menciptakan lingkungan kerja yang inovatif dan berdaya saing tinggi.

References:
Forbes – 14 HR Leaders Share Their Best Tips For Hiring Top Grad Talent
HR Future [dot] Net – HR Trends in 2021: 5 Tips for Fresh Graduates Looking for a Job

Image copyright –  Gustavo Fring via Pexels

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.