Survey yang dilakukan oleh Gallup pada tahun 2022 bernama “State of the Global Workplace” menyatakan hanya 24% pekerja di Asia Tenggara yang merasa engaged dengan pekerjaannya. Dapat disimpulkan bahwa ada tiga dari empat karyawan merasa ada ketidakcocokan terhadap pekerjaan maupun perusahaannya.
Sebagai perusahaan yang profesional dengan visi dan misi yang jelas, tentunya meningkatkan rasa keterikatan karyawan terhadap pekerjaan dan perusahaan menjadi salah satu hal yang penting untuk ditelaah, dicari tahu keadaannya, dan diperbaiki.
Artikel ini akan membahas apa itu employee engagement, manfaatnya, 5 faktor yang mempengaruhi, dan 3 langkah untuk meningkatkan.
Apa itu Employee Engagement
Employee engagement merupakan istilah dalam bidang Human Resources yang diambil dari Bahasa Inggris, apabila diterjemahkan secara harfiah artinya keterikatan karyawan. Secara pelaksanaanya, employee engagement adalah ukuran seberapa terikatnya karyawan dengan pekerjaan, perusahaan, dan tujuan organisasi.
Keterikatan ini dipercaya menjadi hal penting karena karyawan yang merasa terlibat dan terikat secara positif dengan perusahaan cenderung akan lebih produktif, lebih bersemangat, dan bertahan untuk tetap berada di perusahaan untuk jangka waktu yang lebih lama.
3 Manfaat Employee Engagement
Employee Engagement bermanfaat untuk memperbaiki hasil pekerjaan perusahaan secara umum, namun bagi karyawan secara spesifik ada 3 hal yang menjadi lebih baik yaitu:
1. Tingkat Absensi Menurun
Karyawan yang engaged cenderung lebih loyal terhadap perusahaan dan pekerjaan mereka, sehingga bekerja sehari-hari menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka. Keterikatan karyawan yang tinggi akan memperbaiki tingkat persentase presensi karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas karyawan
Karyawan yang merasa engaged cenderung lebih termotivasi, bersemangat, dan fokus dalam bekerja. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas mereka di tempat kerja.Apabila hal ini dapat di orkestrasi pada mayoritas karyawan, tentunya akan mempercepat proses mewujudkan visi dan misi perusahaan.
3. Memperpanjang Masa Bakti Karyawan
karyawan cenderung akan bertahan lebih lama di perusahaan jika mereka merasa terlibat dan berkontribusi secara positif pada tujuan perusahaan.
Kontribusi yang positif akan membawa kepuasan dalam bekerja dan semangat yang cenderung tinggi. Pada akhirnya, keterikatan ini akan memperpanjang lama karyawan bekerja dan berkontribusi pada perusahaan.
5 Faktor yang Mempengaruhi Employee Engagement
Tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan bekerja untuk mendapatkan gaji. Namun gaji yang tinggi mungkin tidak menjamin karyawan untuk selalu loyal pada perusahaan.
Lebih dari sekedar mendapatkan gaji, karyawan perlu mendapatkan lima hal ini agar lebih terikat dan terlibat kepada pekerjaan dan perusahaan:
- Perkembangan kemampuan yang berkesinambungan
- Level manajer yang peduli dengan keadaan karyawan
- Komunikasi dua arah yang aktif, konstan dan bermakna
- Fokus pada kelebihan karyawan
- Tujuan kerja yang lebih bermakna dari sekedar mendapatkan gaji bulanan
Talentics Insight: Expected Salary Tahun 2022 Turun Sampai 9%
3 Cara Meningkatkan Employee Engagement
Meningkatkan employee engagement merupakan rencana jangka panjang yang perlu dilakukan secara sistematis dan terukur. Tiga cara meningkatkannya adalah:
1. Komunikasi secara Intens dan Terbuka
Melakukan interaksi yang intens dan terbuka akan memupuk kepercayaan antara sesama karyawan maupun karyawan dan manajer, tentunya selama topik komunikasi yang dibahas relevan dan tidak melenceng dari pekerjaan.
Contoh yang dapat dilakukan antara lain:
- Mengadakan pertemuan rutin antara manajemen dan karyawan untuk membahas topik-topik yang relevan dengan pekerjaan atau kegiatan perusahaan.
- Membuat saluran komunikasi yang mudah diakses dan responsif, seperti forum Slack atau Grup internal perusahaan yang memungkinkan karyawan untuk mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi secara terbuka.
- Menyediakan formulir khusus untuk jenis diskusi yang tidak bisa dibicarakan secara terbuka, seperti survei kepuasan kerja atau feedback form yang hanya dapat diakses oleh manajer HR.
2. Menghargai Kontribusi Positif
Mengenali karyawan yang bekerja dengan baik, memberikan penghargaan, dan menyediakan kesempatan pengembangan dapat memberikan dampak positif pada motivasi dan kepuasan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja keseluruhan organisasi.
Contoh yang dapat dilakukan antara lain:
- Memberikan apresiasi secara langsung melalui kata-kata positif atau pujian dalam forum terbuka.
- Memberikan penghargaan karyawan terbaik dalam acara rutin perusahaan, atau memberikan insentif seperti bonus, kenaikan gaji, atau tunjangan khusus.
- Membuat meeting secara 4 mata untuk membahas perbaikan pekerjaan atau jika karyawan melakukan kesalahan yang perlu segera ditindaklanjuti.
3. Kesempatan untuk Transformasi Diri
Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat, memberikan kesempatan ini juga membantu perusahaan mempertahankan karyawan berkinerja tinggi dan mendorong mereka untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Contoh yang dapat dilakukan antara lain:
- Memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan secara teratur, baik yang terkait langsung dengan pekerjaan maupun yang bersifat umum.
- Memberikan proyek-proyek yang menantang dan memberikan kesempatan untuk berinovasi dan berkontribusi pada tujuan bisnis perusahaan.
- Membuat rencana karir yang jelas dan memberikan kesempatan promosi dan kenaikan gaji secara berkelanjutan.
Baca juga Awaldi: Employee Engagement Perlu Diimplementasikan Secara Holistik
Sumber:
Forbes: 4 Tips For Increasing Employee Engagement In 2023
Forbes: What Is Employee Engagement
Gallup: What Is Employee Engagement and How Do You Improve It?
Investopedia: What Is Employee Engagement? Definition, Strategies, and Example