Tingkat kecerdasan biasanya ditunjukan dengan nilai IQ tinggi, para karyawan dengan IQ yang tinggi acapkali dianggap sebagai aset berharga bagi perusahaan karena mereka memiliki potensi yang lebih baik dalam dalam menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Artikel ini akan membahas dan menimbang secara komprehensif tentang kecerdasan di dunia kerja, dilengkapi dengan data hasil tes yang telah diolah oleh praktisi Talentics.
Apa itu Kecerdasan?
Kecerdasan dalam dunia kerja merujuk pada kemampuan seorang karyawan dalam mengatasi tantangan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan efektif dan efisien. Dalam konteks ini, kecerdasan tidak hanya merujuk pada kemampuan akademis, seperti kemampuan verbal dan logika, namun juga meliputi kemampuan teknis seperti keterampilan sosial, kreativitas, dan kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat.
Perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai jenis kecerdasan ketika merekrut dan membuat strategi pengembangan karyawan. Hal ini menjadi penting agar perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam namun tetap mampu memberi dukungan dan menggali potensi yang beragam dari karyawan mereka.
Baca juga: 3 Langkah Menjadi Perusahaan Inklusif
Bagaimana Cara Mengukur Kecerdasan di Tempat Kerja?
Secara umum, tes IQ dapat mengukur kecerdasan, yang pada pelaksanaanya pada karyawan yang bekerja akan akan tercermin dalam kemampuan berbahasa, memproses berbagai macam hal, memori, dan penalaran yang sesuai dengan job desc yang telah ditentukan.
Baca juga: Pengertian Job Description, 6 Bagian dan Cara Membuatnya
Namun, penting untuk diingat bahwa hasil tes kepintaran tidak ideal untuk menjadi satu-satunya penilaian kualitas seseorang dalam bekerja. Kemampuan interpersonal seperti keahlian teknis, pengalaman kerja, serta etos kerja dan sikap yang positif juga merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan di dunia kerja.
Tingkat Rata-Rata Kecerdasan Indonesia
Penting untuk menyadari perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi nilai IQ. Meskipun tes IQ telah dicoba untuk disesuaikan standarnya secara global, norma budaya dan sistem pendidikan dapat mempengaruhi skor.
Data yang diperoleh dari Research Gate menyatakan rata-rata IQ warga Indonesia dilaporkan berada pada poin 87, dimana angka dibawah 100 dikategorikan dalam kelompok dibawah rata-rata. Sebagai perbandingan Malaysia berada pada poin 92, dan Singapura pada poin 108.
Talentics Insight: Kecerdasan Jobseeker Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jauh Diatas Rata-rata Nasional
Data yang cukup berbeda ditemukan pada hasil General Competency Test yang telah diambil oleh hampir 2000 jobseeker di Indonesia. Tingkat pendidikan seseorang memiliki pengaruh positif terhadap naiknya rata-rata kecerdasan dan semua poin rata-ratanya berada diatas 100 dengan detail:
- 102 untuk lulusan Sekolah Menengah Atas/Sederajat
- 104 untuk lulusan D3 dan S1
- 106 untuk lulusan S2 dan S3
Adapun data yang dianalisis berasal dari 1995 total individu dengan persentase tingkat pendidikan 32% lulusan SMA/Sederajat, 64% lulusan D3 dan S1, serta 4% lulusan Pasca Sarjana.
Baca juga: Pentingnya Decision-Making Skill di Dunia Kerja
Apakah Tingkat Kecerdasan dapat Meningkat?
Dilansir dari healthline, tingkat kecerdasan biasanya berada pada poin yang sama meskipun usia dan pengalaman terus bertambah. Seorang karyawan yang mengambil 2 tes dengan perbedaan waktu 10 tahun akan mendapatkan hasil dengan range yang mirip-mirip.
Tingkat kecerdasan seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti nutrisi, kondisi kesehatan, akses ke pendidikan, budaya dan lingkungan. Meskipun demikian, nilai IQ tidak serta-merta menjadi vonis dan prediksi baku bagaimana kehidupan seseorang akan berjalan. Seseorang dengan IQ yang tinggi tidak selalu menjamin kesuksesan dalam berkarier, begitu juga sebaliknya.
Meskipun tingkat kecerdasan dapat memberikan informasi tentang kemampuan untuk merumuskan ide dan menyelesaikan masalah, ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kesuksesan seseorang di tempat kerja dan kehidupan secara keseluruhan.
Faktor seperti pengalaman kerja, pengalaman hidup, kemampuan bersosialisasi, kepribadian yang terbuka, dan kemampuan belajar dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada kemampuan seseorang untuk sukses.
Fokus pada Hal yang Dapat Ditingkatkan
Belum ditemukan penelitian yang mampu membuktikan bahwa latihan kemampuan kognitif secara intensif dapat meningkatkan tingkat kecerdasan. Meskipun begitu, perlu diingat bahwa proses belajar untuk memperbaiki diri dapat selalu diupayakan.
Hal-hal yang menjadi kunci dalam proses belajar adalah memiliki rasa ingin tahu dan terbuka terhadap informasi baru. Beberapa cara yang dapat diupayakan khususnya dalam dunia kerja untuk menjadi lebih baik adalah:
- Meningkatkan konsentrasi dan fokus kerja
- Mengingat detail hal-hal penting dalam pekerjaan
- Meningkatkan empati terhadap kolega
- Mengasah imajinasi dan kreativitas
- Terbuka untuk memahami konsep baru dengan lebih baik
Baca juga: Kemampuan Kognitif di Dunia Kerja
Kesimpulan
Konsep kecerdasan di tempat kerja tidak terbatas pada kecerdasan akademik tetapi juga mencakup keterampilan sosial, kreativitas, dan adaptabilitas. Perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai jenis kecerdasan saat merekrut dan membuat strategi peningkatan mutu karyawan untuk menciptakan lingkungan kerja yang beragam dan inklusif yang mendukung potensi tenaga kerja mereka.
Ditengah maraknya layoff yang berujung pada semakin banyaknya talent yang tersedia, membuat filter tambahan untuk mendapatkan karyawan yang tidak hanya cerdas namun cocok dengan budaya perusahaan dan benar-benar capable dalam melaksanakan tanggung-jawabnya menjadi sebuah prioritas bagi perusahaan besar ini.
Temukan jenis assessment yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan bersama Talentics.id.
References:
Healthline – What IQ Measurements Indicate — and What They Don’t
Richard Lynn dan Gerhard Meisenberg via Research Gate – National IQs calculated and validated for 108 nations
Image Copyright – Cotton Bro via Pexels
Talentics General Competency Test Internal Data
