Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Related Posts

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

5 Strategi Mencegah dan Menangani Talent Shortage

Pahami indkator terjadinya talent shortage dilengkapi dengan 5 strategi mencegah dan menangani Talent Shortage bagi perusahaan serta studi kasus penanganan Talent Shortage

Talent shortage atau kekurangan tenaga kerja merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh banyak perusahaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini menambah kompleksitas proses rekrutmen dan menghambat produktivitas serta pertumbuhan bisnis. Menurut laporan Manpower Group pada tahun 2023, persentase talent shortage secara global mencapai 77%, meningkat 2% dari tahun sebelumnya.

Fenomena ini semakin signifikan seiring dengan berakhirnya masa pandemi, dimana banyak perusahaan mulai pulih dan melakukan ekspansi bisnis. Ditambah, adanya persaingan untuk menempati lowongan pekerjaan dari sisi kandidat yang semakin ketat dna kompetitif, sehingga para pencari kerja juga menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan keahlian mereka.
Baca juga: Memahami Fenomena Talent Shortage di Ranah HR

Indikator Perusahaan Mengalami Talent Shortage

Untuk mengetahui apakah sebuah perusahaan berada dalam kondisi talent shortage atau tidak, praktisi HR dapat melihat beberapa indikator berikut:

  • Kesulitan dalam Merekrut Karyawan Baru: Perusahaan yang mengalami talent shortage akan mengalami kesulitan dalam mencari dan merekrut karyawan baru. Jika proses rekrutmen seringkali tertunda atau posisi lowongan sulit terisi, bisa menjadi tanda bahwa perusahaan sedang menghadapi talent shortage.
  • Turnover Tinggi: Tingkat turnover atau perputaran karyawan yang tinggi dapat menjadi indikator talent shortage. Jika banyak karyawan yang keluar dari perusahaan, hal ini dapat mengindikasikan bahwa perusahaan kesulitan mempertahankan karyawan berkualitas.
    Baca juga: 4 Cara Menghindari Turnover Karyawan yang Tinggi
  • Kinerja Karyawan Menurun: Talent shortage dapat mempengaruhi kinerja karyawan secara keseluruhan. Jika terjadi penurunan produktivitas dan performa karyawan secara menyeluruh, perusahaan perlu mempertimbangkan apakah hal ini terkait dengan kurangnya talenta yang berkualitas.
  • Posisi Middle Management Kosong: Jika perusahaan kesulitan mengisi posisi-posisi kunci yang sangat strategis, seperti manajer atau kepala departemen, hal ini dapat menjadi indikasi talent shortage. Pengisian posisi-posisi tersebut menjadi penting untuk kelancaran operasional perusahaan.
  • Kesulitan dalam Mengisi Posisi Teknis atau Spesifik: Jika perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam mencari karyawan dengan keahlian teknis atau spesifik yang diperlukan, ini dapat menjadi tanda talent shortage di bidang-bidang tertentu.
  • Penurunan Kualitas Karyawan Baru: Talent shortage dapat memaksa perusahaan untuk merekrut karyawan yang kurang sesuai dengan kriteria ideal. Jika kualitas karyawan baru menurun, perusahaan perlu mempertimbangkan apakah hal ini terkait dengan kondisi talent shortage.
  • Feedback dari Karyawan: Melakukan survei atau wawancara dengan karyawan bisa menjadi cara untuk mengetahui apakah mereka merasa bekerja dalam kondisi talent shortage. Jika karyawan merasa beban kerja terlalu tinggi atau kesulitan mencapai target karena kurangnya dukungan, bisa menjadi indikator adanya talent shortage.
    Baca juga: 3 Jenis Survei Karyawan Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan

5 Strategi Mencegah dan Menangani Talent Shortage

Talent Shortage perlu dicegah dan ditangani sesuai dengan kondisi perusahaan. Jika talent shortage belum terjadi secara masif di semua lini perusahaan, strategi pencegahan mungkin cukup untuk beberapa bulan hingga tahun ke depan. Namun, apabila banyak dari indikator talent shortage di atas telah terjadi di perusahaan, maka penanganan perlu dilakukan secara strategis:

Strategi Mencegah Talent Shortage:

  • Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Jangka Panjang: Perusahaan perlu melakukan perencanaan kebutuhan tenaga kerja jangka panjang dengan memproyeksikan kebutuhan talenta yang akan diperlukan dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini akan membantu perusahaan untuk lebih siap menghadapi talent shortage dan mengambil langkah-langkah pencegahan dengan lebih efektif.
    Baca juga: Panduan Komprehensif Talent Mapping untuk HR Practitioner
  • Pengembangan Internal Karyawan: Melakukan pengembangan dan pelatihan internal karyawan adalah strategi efektif untuk mengisi posisi-posisi kunci di perusahaan. Dengan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan keahlian dan kemampuan mereka, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada perekrutan eksternal yang mungkin sulit dilakukan saat talent shortage terjadi.
  • Peningkatan Employer Branding: Membangun employer branding yang kuat akan menarik lebih banyak talenta berkualitas untuk bergabung dengan perusahaan. Dengan menciptakan citra perusahaan yang positif sebagai tempat kerja yang menarik dan berkomitmen pada pengembangan karyawan, perusahaan dapat menjadi pilihan yang menarik bagi calon karyawan.

Strategi Menangani Talent Shortage:

  • Kemitraan dengan Institusi Pendidikan: Bekerjasama dengan institusi pendidikan seperti universitas dan sekolah kejuruan dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan akses ke calon karyawan yang berkualitas. Melalui program magang atau kerjasama dalam pengembangan kurikulum, perusahaan dapat membentuk calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
    Baca juga: Strategi Campus Recruitment untuk Program Management Trainee
  • Penggunaan Teknologi dalam Rekrutmen: Teknologi rekrutmen yang terbaru seperti ATS dan one stop recruitment platform dapat membantu mencegah talent shortage dengan menyaring dan memilih calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan secara lebih efisien. Penggunaan platform daring, algoritma cerdas, dan big data analytics dapat mempercepat proses rekrutmen dan menarik bakat-bakat berkualitas.

Studi Kasus DHL Menangani Talent Shortage

DHL Supply Chain berhasil mengatasi talent shortage di bidang logistik dengan strategi rekrutmen yang efektif. Perusahaan menemukan solusi dengan merekrut mantan anggota Angkatan Bersenjata yang telah memiliki pemahaman tentang logistik yang kompeten, meskipun tidak 100% sama dengan kebutuhan perusahaan.

Salah satu kesuksesan dari pendekatan ini adalah cerita Chris Bingley, seorang mantan anggota Royal Regiment of Artillery. Setelah mengabdikan enam tahun di militer, Chris bergabung dengan DHL sebagai pengemudi kontrak dan kemudian menjadi karyawan tetap.

DHL memberikan kesempatan pengembangan karir bagi Chris, dan kini ia mengepalai tim besar dan berbagai pengemudi dibawahnya. Pengalaman militer Chris membantu dalam menghadapi tuntutan pekerjaan yang strategis dan kompleks di DHL.

Dengan merekrut mantan veteran yang mengerti logistik dan memiliki pengalaman kerja, DHL mampu mengisi posisi strategis dengan karyawan berkualitas dan mengatasi talent shortage dengan sukses. Pendekatan ini membuktikan bahwa pengalaman dan pemahaman tentang logistik dari para mantan anggota Angkatan Bersenjata membawa nilai tambah yang berarti bagi kesuksesan DHL dalam menghadapi tantangan talent shortage.

Kesimpulan

Talent shortage merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh banyak perusahaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tingginya persentase talent shortage secara global menunjukkan perlunya perusahaan mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah dan mengatasi masalah ini. Beberapa strategi efektif yang dapat diterapkan adalah perencanaan kebutuhan tenaga kerja jangka panjang, pengembangan internal karyawan, peningkatan employer branding, kemitraan dengan institusi pendidikan, dan penggunaan teknologi dalam rekrutmen.

References:

DHL – A Rewarding Career In A Structured Organization
Liberty Mutals – 5 Ways To Navigate The Labor Shortage And Mitigate Risk
Manpower Group – 2023 Global Talent Shortage
Robert Walters –  Five Strategies To Manage Talent Shortages

Image © Andrea Picquadio via Pexels

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

Scroll to Top

2024

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.