Perusahaan di seluruh dunia terus mengembangkan employer brand mereka agar tetap kompetitif dan mampu menarik banyak talenta potensial di pasar kerja (job market). Menurut konsep yang dibuat oleh Simon Barrow, employer brand telah berkembang dari apa yang diyakini banyak orang sebagai kata kunci pemasaran saja, menjadi elemen penting dari strategi organisasi secara keseluruhan.
Menurut penelitian LinkedIn Global Talent Trends 2019, 72% HR leaders di seluruh dunia setuju bahwa employer brand memiliki dampak yang signifikan dalam perekrutan, dan terlebih lagi memiliki dampak yang signifikan pada kesuksesan bisnis sebuah perusahaan. Alasannya adalah, banyak jobseekers yang memilih untuk bekerja di perusahaan dengan employer brand yang eksis, memiliki review positif, dan mendukung adanya keberagaman di organisasinya.
Employer Brand merupakan salah satu hal yang penting untuk sebuah perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan brand (merek) sebagai identitas asosiasi yang dapat membantu orang-orang mengenal perusahaannya hingga terbangun persepsi positif dan experience yang baik. Namun, tantangan baru yang muncul di masa pandemi ini menyebabkan banyaknya perubahan seperti konsumsi media dan penggunaan platform sosial media yang mengharuskan perusahaan untuk membangun koneksi serta engagement dengan kandidat.
Memiliki brand atau merek sebagai identitas perusahaan yang memiliki reputasi baik adalah suatu keharusan bagi sebuah perusahaan dan perusahaan perlu membuat strategi employer branding yang akurat untuk membentuk pesona brand yang baik, relevan, dan positif bagi khalayak luas. Dengan employer brand yang baik, hal tersebut akan membantu perusahaan untuk dapat merekrut kandidat yang lebih baik, mengurangi biaya perekrutan dan pemasaran, serta meningkatkan produktivitas dibandingkan sebelum-sebelumnya.
Baca Juga : Kiat Menjalankan Strategi Employer Branding di Masa Pandemi
Brand perusahaan yang kuat tidak hanya berdampak baik pada calon karyawan (eksternal) akan membuat karyawan Anda bangga menjadi bagian dari organisasi. Menjadi bagian dari budaya perusahaan yang tepat sangat penting bagi sebagian besar karyawan. Mayoritas dari mereka akan melihat dan menilai appearance perusahaan di media sosial sebelum melamar pekerjaan untuk mengetahui seberapa baik citra merek atau employer brand perusahaan tersebut. Selain itu, melalui saluran ini, mereka dapat mengetahui ekspektasi perusahaan dan melihat apakah mereka memiliki potensi yang sesuai dengan budaya perusahaan.
Beberapa perusahaan mungkin belum benar-benar memahami bagaimana cara menyalurkan brand mereka dengan baik di media sosial. Terdengar sepele, namun eksekusi strategi employer branding merupakan salah satu hal yang paling penting untuk meningkatkan value dan eksistensi merek perusahaan Anda di hadapan publik. Brand yang baik dan positif akan memperoleh validitas dan menarik lebih banyak talenta potensial untuk memilih perusahaan Anda sebagai salah satu top company di list mereka. Maka dari itu, sebelum Anda melakukan strategi employer branding, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja “Do’s and Don’ts” employer branding di sosial media.
Do’s (lakukan):
1. Tentukan pesona brand Anda
Sebelum mulai menjalan strategi employer branding, Anda harus menentukan pesona brand seperti apa yang ingin dimiliki oleh perusahaan Anda. Ini merupakan bagian terpenting sebelum memasarkan sebuah brand, karena banyaknya perusahaan yang juga melakukan employer branding untuk meningkatkan eksistensi mereka, maka sesuatu yang authentic sangatlah penting disini.
Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan target audiens yang ingin Anda tuju. Menentukan pesona perusahaan yang tepat dengan target audiens dapat dilakukan dengan melihat latar belakang dari audiens itu sendiri. Pesona perusahaan yang dimaksud disini adalah bagaimana approach Anda sesuai dengan audiens, sehingga strategi yang dilakukan tidak akan menjadi sia-sia.
Beberapa pesona yang dapat Anda highlight adalah:
- Brand yang ramah, hangat, dan approachable
- Brand yang unik dan mudah diingat
- Brand yang konsisten dari segi delivery message melalui konten
- Brand yang cocok dengan calon persona Anda
2. Buat konten semenarik dan seunik mungkin
Salah satu kekuatan yang sangat menonjol dari memasarkan brand di media sosial adalah konten. Tanpa adanya konten yang menarik, strategi employer branding Anda dapat dikatakan akan gagal. Calon kandidat yang aktif mencari tahu mengenai suatu perusahaan biasanya akan melakukan visit ke akun media sosial Anda karena konten yang menarik perhatian mereka. Ketika calon kandidat sudah mulai tertarik dengan konten-konten yang Anda buat, rasa penasaran mereka akan semakin mendorong mereka untuk mengikuti perusahaan Anda.
Konten yang unik yang mudah diingat akan sangat efektif untuk menarik calon kandidat. Jangan hanya terfokus pada konten tulisan saja, tetapi Anda juga harus memberikan effort terbaik dalam mendesain konten agar terlihat eye-catching. Biasanya calon kandidat akan melihat konten Anda ketika desainnya menarik mata mereka, sehingga mereka akan berhenti sejenak untuk membaca apa yang tertulis di dalam gambar / desain tersebut. Maka dari itu, kombinasi konten tulisan dan visual sangat penting.
3. Bangun engagement dengan calon kandidat
Media sosial merupakan salah satu platform yang paling banyak digunakan terlebih di masa pandemi seperti ini. Maka dari itu sangat penting untuk dapat memanfaatkan penggunaan media sosial dengan sebaik-baiknya. Ingatlah untuk membangun engagement dengan calon kandidat Anda agar mereka dapat merasakan experience yang positif dengan perusahaan Anda.
Candidate experience yang baik adalah ketika perusahaan bisa menciptakan pengalaman bagi kandidat yang terasa nyata, manusiawi, dan otentik. Seperti halnya mengajak kandidat untuk mengenal lebih jauh tentang perusahaan, sehingga bukan hanya kandidat yang dinilai oleh Anda, tapi kandidat juga bisa menilai perusahaan Anda. Dengan experience yang positif, maka employer brand Anda akan secara otomatis dikenal dengan baik.
Caranya adalah dengan melakukan conversation melalui kolom komentar, menanggapi segala pertanyaan yang diberikan oleh calon kandidat, atau membuat konten interaktif yang dapat membuat calon kandidat Anda melibatkan diri dengan konten yang telah dibuat, sehingga engagement akan terbentuk.
4. Libatkan karyawan
Segala sesuatu yang berdasarkan pengalaman nyata akan selalu dianggap penting oleh banyak orang, termasuk dalam memasarkan brand Anda di media sosial. Mungkin Anda sudah familiar dengan konten-konten yang melibatkan karyawan, baik itu memberikan kesan dan pesan selama bekerja di perusahaan Anda, atau pun tips & quotes mengenai suatu hal yang masih berhubungan dengan merek perusahaan Anda.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan value dari strategi employer branding yang dijalankan. Sebagian besar pencari kerja merasa tertarik dengan suatu perusahaan ketika mereka dapat melihat secara langsung bagaimana culture perusahaan tersebut dari para karyawan yang memang sudah bekerja di sana. Disinilah Anda dapat memasarkan culture perusahaan dengan melibatkan karyawan agar calon kandidat akan semakin tertarik dan percaya dengan employer brand yang Anda bangun.
Don’ts (Jangan lakukan):
1. Melupakan website perusahaan
Ketika Anda terfokus untuk melakukan strategi employer branding di media sosial, jangan sampai hal tersebut membuat Anda lupa akan website perusahaan. Memang benar mayoritas dari job seekers menghabiskan waktu lebih banyak di media sosial, namun ketika mereka ingin mencari tahu mengenai suatu perusahaan, website perusahaan masih menjadi pilihan nomor satu untuk membuktikan kredibilitas dari perusahaan tersebut.
Jangan sampai karena terfokus di media sosial, Anda tidak memberikan yang terbaik untuk website perusahaan Anda. Perlu diingat bahwa website perusahaan mencerminkan perusahaan Anda.
2. Menggunakan platform sosial media yang kurang relevan
Memilih platform sosial media sangatlah penting ketika ingin melakukan strategi employer branding di sosial media. Namun, Anda harus menggunakan platform sosial media yang relevan dengan target audiens Anda. Ketika Anda menggunakan platform sosial media yang relevan, messages yang ingin Anda bentuk dan sampaikan kepada target audiens akan mengalami hambatan sehingga strategi tidak dapat berjalan secara maksimal.
Tetapi dengan kondisi pandemi ini, hampir semua orang dari semua kalangan mulai menjadi pengguna sosial media aktif. Banyak tren sosial media yang telah berubah semenjak pandemi COVID-19, maka itu Anda harus pintar dalam memilih platform sosial media apa yang sedang tren namun tetap sesuai dengan messages yang ingin Anda sampaikan.
3. Konten monoton dan kurang variatif
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa konten merupakan senjata utama dari strategi employer branding di sosial media, ketika Anda memberikan konten yang terkesan monoton dan kurang variatif, calon kandidat akan perlahan-lahan kehilangan minat dari perusahaan Anda.
Konten yang terus berkembang akan memiliki daya tarik tersendiri. Tidak hanya melulu soal konten edukasi atau informatif, Anda dapat menambahkan sesekali konten yang sifatnya fun dan interaktif sehingga calon kandidat akan menjaga engagement mereka dengan perusahaan Anda.
Baca Juga : Membangun Kultur dengan Digital Mindset Di Lingkungan Kerja
4. Tidak melakukan analisis dan report
Analisis dan report adalah hal terakhir namun terpenting ketika Anda menjalankan strategi employer branding karena jika Anda tidak melakukannya, Anda tidak akan mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan. Fungsi dari analisis dan report ini selain untuk mengetahui seberapa efektif strategi yang telah dijalankan, tetapi juga untuk evaluasi tim internal. Bagaimana Anda dapat mengetahui seberapa berhasilnya strategi employer branding yang dijalankan jika tidak melakukan analisis dan report untuk mengukurnya?
Tunjukkan konsistensi brand Anda untuk lebih menarik perhatian calon kandidat terhadap perusahaan Anda dan suarakanlah brand Anda dengan inisiatif yang tepat, sehingga calon kandidat akan menangkap dengan baik messages yang Anda berikan.
Talentics menyediakan solusi Talent Engagement dan Employer Branding untuk memberikan informasi mengenai perusahaan, program, tim, hingga kultur perusahaan Anda kepada kandidat potensial dalam sebuah program yang terintegrasi dengan Rencanamu. Strategi employer branding kini akan menjadi lebih efektif dan efisien bersama Talentics.
Article Editor: Nadia Fernanda
(Images by Shutterstock)