Data karyawan di Amerika Serikat menyatakan bahwa masa bakti karyawan semakin merosot. Dilansir dari Zippia, rata-rata masa bakti karyawan umur 25-34 adalah 2.8 tahun, padahal grup umur 35-44 berada pada rerata 4.7 tahun.
Kemerosotan ini menjadi salah satu tantangan bagi HR untuk mempertahankan karyawan terbaik. Namun bukan tanpa jalan keluar, merencanakan jenjang karier karyawan menjadi salah satu strategi yang dapat dilakukan.
Artikel ini akan membahas definisi jenjang karier, manfaatnya, jenis-jenis jenjang karier, dan cara merencanakan jenjang karier yang cocok untuk perusahaan.
Apa itu Jenjang Karier?
Jenjang karier merupakan salah satu strategi talent management yang memberikan peluang bagi karyawan untuk mengemban dan mendapatkan tugas, tanggung jawab, kualifikasi, gaji, dan kesempatan naik ke level yang lebih tinggi.
Perlu dicatat bahwa terdapat perbedaan antara menaiki tangga dari yang paling bawah sampai dengan paling atas dengan jenjang karier, karena, jenjang karier tidak selalu harus vertikal.
Terkadang seorang karyawan perlu kembali mempelajari hal-hal dasar dan mengikuti training dari posisi nol agar dapat mengemban jenjang karier yang lebih tinggi.
Manfaat Jenjang Karier bagi Perusahaan dan Karyawan
Jenjang karier merupakan satu hal yang dipersiapkan untuk masa depan perusahaan namun ternyata bermanfaat bagi karyawan, bagai sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui,manfaat tersebut adalah:
Manfaat bagi Karyawan:
- Meningkatkan motivasi dan aspirasi kerja
- Memahami keterampilan yang dimiliki saat ini dan ekspektasi skill yang perlu dikuasai untuk naik jenjang karier
- Memperbesar kesempatan pengembangan karier secara profesional dengan kesempatan mengikuti pelatihan dengan support perusahaan
Manfaat bagi Perusahaan:
- Meningkatkan loyalitas dan produktivitas karyawan
- Menambah efektifitas talent mapping karena setiap karyawan mengetahui pemetaan karier mereka di masa depan
- Meningkatkan periode masa bakti karyawan
- Memperbaiki citra dan reputasi dengan komitmen untuk terus mendukung setiap karyawannya meningkatkan kemampuan secara profesional
Jenis-Jenis Jenjang Karier
Secara umum jenjang karier terbagi menjadi dua, yaitu jenjang manajemen dan jenjang kontributor individu.
Jenjang karier manajemen atau menjadi manajer menawarkan kemajuan karier yang terus menanjak secara vertikal, dengan fokus untuk menjadi memimpin dan mengelola tim serta mempengaruhi keputusan strategis perusahaan.
Jenjang karier kontributor individu menawarkan cakupan karier yang lebih horisontal, dengan fokus pada penambahan dan pengembangan keterampilan khusus dalam pekerjaan tertentu tanpa perlu memimpin tim.
Kedua jenis jenjang karier ini memungkinkan karyawan untuk mencapai tujuan karier mereka dan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan dalam menciptakan tim yang solid.
Cara Merencanakan Jenjang Karier
Dengan mengetahui bahwa ada dua tipe jenjang karier, berikut adalah cara merencanakan yang dapat diikuti agar karyawan semakin terpacu untuk mengikuti jenjang karier yang sesuai dengan aspirasinya dan tetap bermanfaat bagi perusahaan.
Jenjang Karier Untuk Karyawan Individual Contributor:
1. Buatlah Titel Pekerjaan "Senior"
Meskipun karyawan yang mengambil jalur individual kontributor tidak tertarik menjadi manajer dan memimpin tim, mereka masih perlu diakui atas pekerjaan dan kontribusi yang dilakukan. Memiliki beberapa titel senior diatas level staff bagi mereka sangat disarankan.
2. Tanyakan Pertumbuhan Karier yang Dibutuhkan
Luangkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan rencana karier mereka. Amati dan catat bagaimana mereka melihat perkembangan karier dan keterampilan apa yang ingin mereka kuasai lebih baik lagi.
3. Berikan Kesempatan untuk Menambah Skill
Spesialisasi yang dimiliki seorang kontributor idealnya semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Pastikan perusahaan memberikan kesempatan dan support bagi para individual contributor untuk terus menambah keterampilan terbaru agar semakin relevan dan bermanfaat bagi perusahaan.
4. Kelola Mental Individual Contributor
Penelitian yang dilakukan oleh BetterUp menyatakan bahwa para manajer memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi pada pekerjaan dibandingkan dengan kontributor individu.
Perlu diingat bahwa para kontributor juga perlu merasa didengar dan dihargai. Terlebih mereka cenderung lebih introvert dan mungkin ada keengganan untuk berbagi ketika merasa burnout.
Mengenal Job Burnout, Cara Mengidentifikasi dan Menanganinya
Jenjang Karier Untuk Manajer:
1. Tinjau Ulang Struktur Kepemimpinan Perusahaan
Meninjau ulang struktur organisasi perusahaan dapat menjadi langkah awal dalam mengatur struktur perusahaan hal ini akan diperlukan agar proses pemetaan dan pembentukan strategi dapat lebih matang.
Jika belum ada, buatlah struktur kepemimpinan perusahan secara jelas dan mudah dimengerti dan menjadi representasi visual dari hierarki hubungan yang ada pada perusahaan.
2. Tentukan Posisi Senior
Sama seperti kontributor individu, title yang lebih tinggi seperti senior manajer, kepala bagian, kepala divisi, sampai dengan direktur akan menjadi penting agar setiap karyawan yang memilih jalur manajerial mengetahui posisi lebih tinggi yang dapat diraih
Proses ini akan melibatkan pengidentifikasian jalur karier yang tersedia di organisasi, bahkan merubah struktur kepemimpinan perusahaan.
3. Evaluasi Persyaratan “Naik Jabatan”
Melakukan evaluasi ketentuan kenaikan jabatan sangat penting dalam menentukan jenjang karier karyawan karena hal ini akan mempengaruhi motivasi, kinerja, dan pengembangan karyawan.
Jika karyawan tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi untuk naik jabatan, mereka mungkin kehilangan motivasi dan sulit untuk merencanakan karier mereka di masa depan.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kriteria dan persyaratan untuk naik jabatan jelas dan terukur, sehingga karyawan dapat mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk meraih posisi yang lebih tinggi.
4. Buat rencana pengembangan
Membuat program pelatihan dan pengembangan calon manajer sangat disarankan dalam menentukan jenjang karier karena hal tersebut membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan calon-calon pemimpin ini.
Tentunya program pelatihan yang dilaksanakan perlu disesuaikan dengan persyaratan kenaikan jabatan, agar semua hal yang dilakukan perusahaan sinkron dan efektif dalam membantu karyawan memperoleh keterampilan baru dan meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliki.
Memperhatikan karier karyawan merupakan suatu hal yang penting bagi sebuah perusahaan. Dengan memberikan perhatian pada pengembangan karier karyawan, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan, sehingga berdampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Dalam mengembangkan karier karyawan, perusahaan dapat menyediakan berbagai program pengembangan keterampilan, melakukan evaluasi terhadap keterampilan dan aspirasi karyawan, serta memberikan peluang karier yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan karyawan. Semua upaya ini dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan memotivasi karyawan untuk berkembang di perusahaan.
References:
Bamboo HR: Career Path
Better Up: Career path: How to find yours and why it matters
Indeed: Individual Contributor vs. Manager: Key Differences
Zippia: How Long is The Average US Employee Tenure in 2023?