Survey yang dilakukan oleh PWC bertajuk Asia Pacific Workforce Hopes and Fears Survey 2023 menyatakan bahwa 77% karyawan di Indonesia merasa puas dengan pekerjaannya, dimana secara global survey kepuasan karyawan terhadap pekerjaan hanya berada pada 57%.
Survey lain yang diselenggarakan oleh Culture AMP menyatakan bahwa 74% Karyawan di Indonesia merasa engaged dengan perusahaan, dimana skor ini lagi-lagi berada diatas rata-rata global pada 72%.
Penting untuk mengkaji data yang didapatkan secara bijak, terutama saat membandingkannya dengan hasil survei keterlibatan karyawan yang mungkin telah dilakukan di perusahaan masing-masing. Perlu diingat bahwa hasil dapat bervariasi, baik itu lebih tinggi maupun lebih rendah, tergantung pada konteks dan karakteristik unik perusahaan.
Bandingkan Hasil Survey Pada Talent Pool
Hasil survei keterlibatan karyawan merupakan kompas penting bagi perusahaan dalam navigasi menuju kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Namun, penting untuk diakui bahwa hasil survei dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang perlu dipertimbangkan, terutama dalam menghadapi dinamika perpindahan talenta antar industri yang semakin signifikan.
Sebagai contoh, pertumbuhan pesat industri startup baru-baru ini telah menciptakan lingkungan yang dinamis namun juga penuh ketidakpastian, terutama dengan munculnya fenomena "startup bubble" yang telah mengakibatkan banyak perusahaan startup melakukan pemutusan hubungan kerja atau layoff. Dalam situasi seperti ini, banyak profesional muda dan berbakat yang dulunya terlibat dalam industri teknologi berpindah ke berbagai sektor yang dianggap lebih stabil dan berpotensi memberikan peluang karier yang lebih aman.
Hal ini menjadi relevan dalam memahami hasil survei keterlibatan karyawan. Misalnya, tingkat keterlibatan yang tinggi di dalam industri startup mungkin mencerminkan semangat dan dedikasi para karyawan yang menghadapi tantangan dan peluang unik dalam lingkungan yang dinamis. Namun, ketika banyak dari mereka memutuskan untuk berpindah ke industri lain seperti keuangan, kesehatan, atau pendidikan, interpretasi terhadap hasil survei perlu diperhatikan secara lebih kritis.
Oleh karena itu, profesional HR perlu mempertimbangkan dinamika perpindahan industri ini dari talent pool yang ada dalam menganalisis hasil survei. Diperlukan perbandingan hasil survei dengan data eksternal yang mencakup berbagai sektor, termasuk data dari industri startup yang mengalami perubahan signifikan. Dengan memahami konteks perpindahan industri, perusahaan dapat lebih baik mengartikan dan merespon hasil survei keterlibatan karyawan, serta merancang strategi pengembangan karyawan yang relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan masa depan.
Baca juga: Talent Pool: Definisi, Manfaat, dan Cara Membangun dalam Perusahaan
Selaraskan Hasil Survey dengan “North Star” Perusahaan
Penting untuk memahami bahwa kesuksesan tidak dapat diukur secara tunggal dari parameter hasil survey eksternal semata. Setiap perusahaan memiliki tujuan utama (North Star) yang menjadi panduan dalam setiap langkah. Beberapa mungkin mengutamakan retensi karyawan, sementara lainnya mengarahkan fokusnya pada peningkatan kinerja penjualan atau penciptaan inovasi produk.
Ketika menganalisis hasil survei, diperlukan pemahaman holistik akan kontribusi masing-masing divisi dalam perusahaan. Setiap divisi memiliki perannya sendiri dalam mewujudkan tujuan besar perusahaan. Sebagai contoh, tim marketing mungkin menjadi tenaga pendorong dalam mencapai peningkatan sales yang signifikan, sementara tim riset dan pengembangan menangani tantangan inovatif dan pertumbuhan perusahaan.
Dengan menyelaraskan hasil survei dengan strategi dan tujuan perusahaan, praktisi HR berperan penting dalam menavigasi setiap karyawan, termasuk para manajer dari setiap divisi untuk mencapai keberhasilan bersama.
Baca juga: 5 Strategi Merekrut Posisi Manajer
Jadwalkan Employee Engagement Secara Berkala
Sebagai langkah berkelanjutan, perusahaan dapat menjadwalkan program survei employee engagement secara berkala. Rutinisasi ini membuat perusahaan memiliki perbandingan yang konsisten dan lebih terstandarisasi. Dengan mengumpulkan data secara rutin, perusahaan akan memiliki perbandingan yang konsisten dan lebih terstandarisasi.
Penjadwalan ini memungkinkan perusahaan melihat perubahan tren keterlibatan dari waktu ke waktu Ketika keterlibatan meningkat, perusahaan dapat mengidentifikasi praktik sukses dan mempertahankannya. Sebaliknya, jika ada penurunan, perusahaan dapat dengan cepat mengevaluasi penyebabnya dan mengambil tindakan perbaikan yang berdasarkan data.
Baca juga: 4 Data Statistik HR dalam Proses Rekrutmen
Kesimpulan
Dalam mengukur kesuksesan survei Employee Engagement, data menunjukkan bahwa karyawan di Indonesia memiliki tingkat kepuasan (77%) dan keterlibatan (74%)yang relatif tinggi dibanding rata-rata global.
Namun, kompleksitas perbandingan dengan survei internal dan perubahan dalam dinamika talenta antar industri perlu diperhatikan. Penting bagi HR untuk memahami bahwa setiap perusahaan memiliki north star yang berbeda-beda dan perlu diselaraskan dengan hasil survei.
Melalui Employee Engagement Survey yang dilaksanakan secara berkala, perusahaan dapat memantau perubahan keterlibatan karyawan dengan lebih terstandarisasi yang akan memberi kemampuan untuk mengidentifikasi perubahan tren secara tepat waktu dan meresponsnya dengan langkah-langkah yang data-driven, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan kesuksesan perusahaan.
References:
Culture AMP – A guide to using employee engagement benchmarks
Culture AMP – Indonesia, July 2023 Emerging Benchmark status
Custom Insight – Employee Engagement Score Calculations and Benchmarking
Linkedin Pulse – How do you benchmark your employee engagement survey results?
PWC – Asia Pacific Hopes and Fears Survey 2023
Survey Monkey – Benchmarking data for employee engagement
Image © Mikael Blomkvis via Pexels