Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Passion at Work

Apakah Passion at Work Menular?

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, ada dua jenis passion, yaitu harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah

Memahami Peran Employee Ambassador bagi Perusahaan

Sebuah perusahaan tidak hanya dikenal dari produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga oleh budaya perusahaan yang dibangun dan informasi yang disebarluaskan oleh karyawannya. Dalam upaya untuk mempromosikan budaya perusahaan yang kuat dan positif, banyak perusahaan telah mengadopsi program Employee Ambassador.

Survey yang dipublikasi oleh Sociable menyatakan bahwa informasi yang dibagikan oleh karyawan memiliki jangkauan 561% lebih luas daripada pesan yang dipublikasikan melalui akun resmi perusahaan. Hal ini terjadi karena karyawan tidak hanya memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi, tetapi juga potensi jangkauan yang lebih besar. 

Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang Employee Ambassador mulai dari definisi, manfaat, dan tantangan. 

Apa dan Siapa Employee Ambassador?

Employee Ambassador adalah program dimana perusahaan memilih sejumlah karyawan untuk menjadi juru bicara perusahaan. Karyawan terpilih ini memiliki peran penting dalam mewakili perusahaan pada ranah internal dan ekstenal. 

Karyawan yang terpilih menjadi Employee Ambassador adalah individu yang diberdayakan oleh perusahaan untuk berbagi pemahaman lebih mendalam tentang visi, misi, nilai-nilai, budaya perusahaan, produk, dan layanan yang dimiliki perusahaan.

Employee Ambassador berfungsi sebagai wajah perusahaan dan memiliki tanggung jawab untuk mengkomunikasikan pesan secara otentik dan meyakinkan kepada berbagai pihak, termasuk karyawan lain, pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat luas.
Baca juga: Apa itu Employer Branding?

Dalam banyak kasus, program Employee Ambassador melibatkan pelatihan khusus bagi para ambassador ini untuk memastikan bahwa mereka dapat mengartikulasikan pesan dari perusahaan secara baik dan menjalankan peran mereka sebagai advokat perusahaan secara efektif. Keberhasilan program Employee Ambassador seringkali tergantung pada komitmen karyawan yang terlibat dan dukungan yang kuat dari manajemen perusahaan.

Manfaat Program Employee Ambassador

Program Employee Ambassador memberikan sejumlah manfaat signifikan bagi perusahaan. Dalam konteks ini, karyawan menjadi lebih dari sekadar anggota tim; mereka bertransformasi menjadi advokat setia bagi perusahaan. Mereka membawa pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai, budaya, dan visi perusahaan ke meja, dan dampaknya meluas ke berbagai aspek.

Kesesuaian dengan Nilai-Nilai Perusahaan

Salah satu manfaat utama adalah kesesuaian dengan nilai-nilai perusahaan. Karyawan yang terlibat dalam program ini umumnya telah menanamkan nilai-nilai perusahaan dalam diri mereka. Sebagai hasilnya, advokasi mereka terasa jauh lebih otentik dan meyakinkan.

Pelatihan yang Lebih Efisien

Dibandingkan dengan mencari ambassador eksternal, pelatihan karyawan yang sudah cukup familier dengan perusahaan membuat proses ini menjadi lebih sederhana. Mereka sudah memiliki pemahaman yang kuat tentang produk atau layanan perusahaan. Ini menghemat waktu dan sumber daya yang biasanya dibutuhkan untuk melatih orang luar.
Baca juga: 9 Program untuk Meningkatkan Employee Engagement

Kepercayaan yang Lebih Besar

Rekomendasi dari karyawan dianggap lebih kredibel dan tulus oleh pelanggan daripada pesan pemasaran langsung dari merek. Rekomendasi ni memberikan tingkat kepercayaan yang lebih besar kepada pelanggan yang dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat.

Jangkauan yang Lebih Komprehensif

Karyawan biasanya memiliki jaringan sosial yang kuat dalam komunitasnya masing-masing. Pesan dari seorang karyawan dalam lingkaran sosial yang sama cenderung lebih dipercayai, yang mengarah pada generasi prospek yang lebih baik. Ini membantu marketing mouth-to-mouth yang lebih efektif.

Tantangan Program Employee Ambassador

Namun, seperti halnya dengan setiap strategi, program Employee Ambassador juga dapat menghadapi beberapa tantangan seperti:

Pesan yang Terlalu Hardselling

Tanpa panduan yang tepat, karyawan yang menjadi duta merek dapat terdengar terlalu mengejar penjualan atau hardselling, yang bisa saja membuat audiens merasa kurang nyaman. Oleh karena itu, penting untuk memberikan panduan yang jelas tentang cara berbagi pesan perusahaan secara otentik. Perlu dipastikan bahwa pesan yang mereka bagikan tidak hanya tentang penjualan, tetapi juga tentang nilai-nilai dan manfaat produk atau layanan.

Tidak Semua Produk Cocok untuk Promosi oleh Karyawan

Tidak semua produk atau layanan cocok untuk promosi oleh karyawan. Misalnya, produk yang memerlukan pengetahuan teknis khusus mungkin tidak cocok untuk promosi oleh karyawan non-teknis. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan penilaian yang cermat tentang produk atau layanan mana yang paling sesuai untuk dipromosikan oleh karyawan.

Keakuratan Pengukuran

Mengukur hasil dari upaya duta merek karyawan bisa sulit. Memantau bagaimana pesan merek mereka memengaruhi kesadaran merek dan konversi dapat memerlukan alat pelacakan yang efektif. Perusahaan perlu berinvestasi dalam alat pelacakan yang dapat memberikan wawasan yang akurat tentang dampak program Employee Ambassador.
Baca juga: Pengukuran Kesuksesan Survey Employee Engagement

Ketergantungan pada Individu Tertentu

Jika seorang karyawan yang menjadi employee ambassador meninggalkan perusahaan, citra merek perusahaan dapat terpengaruh. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan diversifikasi dan pelatihan duta merek tambahan sebagai tindakan pencegahan. Dengan memiliki lebih banyak karyawan yang terlibat dalam program ini, perusahaan dapat mengurangi risiko ketergantungan pada individu tertentu.

Kesimpulan

Employee Ambassador merupakan program dimana perusahaan memilih karyawan untuk menjadi juru bicara perusahaan, mewakili dan mengkomunikasikan pesan perusahaan dengan autentisitas. Mereka membawa yang manfaat berarti, termasuk kesesuaian dengan nilai-nilai perusahaan, pelatihan yang efisien, dan kepercayaan pelanggan yang lebih besar. Karyawan memiliki jaringan sosial yang kuat, memungkinkan jangkauan yang lebih komprehensif. 

Namun, program ini juga menghadapi tantangan, seperti pesan yang terlalu hardselling, pemilihan produk yang cocok untuk promosi, dan pengukuran hasil yang akurat. Mengurangi ketergantungan pada individu tertentu menjadi kunci keberhasilan program ini.

Image © Fauxels via Pexels

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.