Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Passion at Work

Apakah Passion at Work Menular?

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, ada dua jenis passion, yaitu harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah

9 Program untuk Meningkatkan Employee Engagement

Pahami 9 program menarik yang dapat dilakukan HR Practitioner untuk meningkatkan produktivitas, dedikasi, kreativitas, dan berkontribusi secara aktif untuk mencapai tujuan perusahaan.

Employee Engagement atau keterlibatan karyawan pada perusahaan adalah pondasi yang sangat mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Karyawan yang benar-benar merasa terlibat akan mengalami peningkatan produktivitas, dedikasi, kreativitas, dan berkontribusi secara aktif untuk mencapai tujuan perusahaan.

Seorang HR Practitioner yang profesional dan berpengalaman memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk lingkungan kerja yang mendukung employee engagement. Dalam upaya mencapai tujuan ini, beberapa ide efektif dapat diterapkan sebagai panduan bagi perusahaan. Berikut merupakan beberapa ide tersebut:

1.  Survei Employee Engagement

Survei keterlibatan karyawan adalah alat penting untuk mengukur tingkat keterlibatan dan kepuasan karyawan. Melalui survei ini, HR Practitioner dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam lingkungan kerja serta mengidentifikasi area perbaikan. Survei keterlibatan juga membantu dalam memahami pandangan karyawan tentang perusahaan, rekan kerja, dan manajemen.

Dengan menganalisis data survei, HR Practitioner dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan keterlibatan karyawan. Penting untuk secara rutin mengadakan survei keterlibatan dan mengambil tindakan berdasarkan hasilnya, sehingga perusahaan dapat terus mengembangkan lingkungan kerja yang menginspirasi dan mendukung karyawan.
Baca juga: Pengertian Employee Engagement dan Cara Meningkatkannya

2.  Employee Onboarding Kit

Employee Onboarding Kit merupakan program yang idealnya diberikan saat karyawan baru bergabung sebagai cara efektif untuk memberikan ucapan selamat datang dan apresiasi sejak awal. Kit ini berisi beragam peralatan dan merchandise perusahaan, seperti kaos, mug, pen, dan item lain yang berguna dalam keseharian karyawan dan memiliki logo perusahaan. 

Pengenalan awal terhadap identitas perusahaan dan budaya kerja yang apresiatif diwujudkan melalui onboarding kit ini membantu membangun koneksi emosional antara karyawan baru dan perusahaan, yang berdampak positif pada tingkat keterlibatan dan kepuasan karyawan. Program ini memberikan kesan positif pada awal karier karyawan, yang berpotensi meningkatkan retensi dan komitmen jangka panjang terhadap organisasi.

3.  Health & Wellness Programs

Program Kesehatan & Kesejahteraan adalah investasi berharga bagi karyawan dan perusahaan. Dengan menyediakan program kesehatan, seperti akses ke fasilitas kebugaran, seminar kesehatan, atau dukungan konseling, perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental karyawan.
Baca juga: 7 Strategi Merancang Compensation and Benefit yang Menarik

4.  Work-Life Balance

Menerapkan keseimbangan kerja dan kehidupan adalah langkah penting dalam meningkatkan keterlibatan karyawan. Dengan memberikan fleksibilitas jadwal kerja, cuti yang adil, dan kesempatan WFH atau hybrid , karyawan dapat lebih mudah menjaga keseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal ini membantu mengurangi stres dan kelelahan, serta meningkatkan produktivitas dan kreativitas karyawan.

Program WLB yang efektif juga membantu menarik bakat baru dan mempertahankan karyawan yang berkinerja tinggi. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi, perusahaan menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan, yang berdampak positif pada motivasi dan komitmen mereka terhadap organisasi.

5.  Mendorong Aktivitas untuk Kesehatan Mental

Kesehatan mental adalah hal yang sangat penting dalam produktivitas dan keterlibatan karyawan. HR Practitioner perlu mempromosikan aktivitas dan program yang mendukung kesehatan mental, seperti sesi konseling, pelatihan keterampilan manajemen stres, atau kegiatan relaksasi.

Memberikan dukungan emosional dan psikologis pada karyawan membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Melalui program kesehatan mental yang efektif, karyawan dapat merasa didukung dan dihargai, yang berkontribusi pada tingkat keterlibatan dan kebahagiaan mereka di tempat kerja.
Baca juga: Mengenal Job Burnout, Cara Mengidentifikasi dan Menanganinya

6.  Memastikan Komunikasi yang Terbuka

Komunikasi yang efektif adalah fondasi dari engagement yang kuat. HR Practitioner perlu memprakarsai jalur komunikasi yang terbuka dan transparan antara karyawan dan manajemen. Mengadakan pertemuan rutin, seperti rapat townhall, tim, atau sesi berbagi informasi, membantu dalam memastikan informasi yang relevan dapat diakses oleh semua karyawan.

Mendorong feedback dan partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan juga penting dalam menciptakan iklim kerja yang inklusif dan mendukung. Dengan memiliki komunikasi yang baik, karyawan merasa didengar dan dihargai, yang berdampak positif pada kepuasan dan keterlibatan mereka dalam perusahaan.

7.  Memberikan Tanggung Jawab Bukan Sekedar Tugas

Memberikan tanggung jawab yang lebih dari sekadar tugas rutin membantu meningkatkan keterlibatan dan motivasi karyawan. HR Practitioner perlu mendorong pengembangan keterampilan dan pemberian kesempatan untuk mengambil peran yang lebih strategis atau kepemimpinan.

Melibatkan karyawan dalam proyek-proyek menantang membantu meningkatkan rasa kepemilikan atas pekerjaan mereka dan menginspirasi kreativitas dan inovasi. Dengan memberikan tanggung jawab yang signifikan, karyawan merasa dihargai dan berkontribusi secara berarti, yang berdampak positif pada produktivitas dan performa mereka.
Baca juga: Definisi, Peran, dan Karakteristik Pemimpin

8.  Merayakan Hari Penting

Mengadakan perayaan untuk pencapaian dan kesuksesan karyawan adalah cara yang efektif untuk memberikan apresiasi dan menghargai usaha mereka. HR Practitioner dapat menyelenggarakan acara penghargaan, seperti acara pemberian penghargaan atau perayaan ulang tahun karyawan, untuk merayakan prestasi individu dan kolektif. Selain itu, perayaan momen penting, seperti perayaan Hari Raya atau momen khusus lainnya, membantu membangun ikatan antara karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan meriah.

Perayaan yang konsisten dan berarti membantu memupuk budaya kerja yang inklusif dan berprestasi. Bahkan mengirimkan email ucapan work anniversary dapat menjadi suatu pertanda bahwa karyawan benar-benar dihargai.

9.  Menghubungkan Target dan Insentif Bonus

Mengaitkan tujuan individu dan tim dengan insentif yang sesuai adalah strategi yang kuat dalam meningkatkan keterlibatan karyawan. HR Practitioner harus memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan untuk karyawan terkait erat dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Insentif, seperti bonus kinerja, promosi, atau pengakuan khusus, memberikan dorongan tambahan bagi karyawan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan mengaitkan tujuan dengan insentif yang menarik, karyawan merasa termotivasi dan bersemangat untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang mereka kerjakan. Hal ini berdampak positif pada produktivitas dan prestasi karyawan serta kesuksesan keseluruhan perusahaan.

Baca juga: 5 Panduan Mengembangkan Employee Engagement Survey

Image © Fauxels via Pexels

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.