Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Related Posts

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Potensi Karyawan perlu Ditemukan dan Dikembangkan

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, talenta bintang atau biasa disebut star talent menjadi aset berharga bagi perusahaan. Mereka adalah para profesional yang memiliki keterampilan dan kemampuan yang mumpuni, serta memiliki dan inisiatif yang tinggi untuk mencapai kesuksesan.

Artikel ini merupakan bagian kedua dari artikel star talent dengan bagian pertama membahas inisiatif karyawan, aspek-aspek, serta cara penerapannya.

Apa itu Potensi Karyawan?

Menurut kamus besar bahasa Indonesia versi daring, potensi memiliki definisi kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. 

Sedangkan potensi karyawan adalah kemampuan yang dimiliki oleh karyawan untuk berkembang dan mencapai kesuksesan di masa depan. 

Potensi karyawan dapat mencakup berbagai aspek, namun ada tiga aspek yang penting untuk diperhatikan, yaitu IQ, EQ, dan technical skills.

IQ merupakan singkatan dari intelligence quotient yang berarti kecerdasan intelektual, yaitu kemampuan untuk berpikir secara abstrak, memecahkan masalah, dan mempelajari hal-hal baru. IQ merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kesuksesan karyawan. Karyawan dengan IQ tinggi cenderung lebih mampu untuk:

  • Memahami dan menerapkan konsep-konsep kompleks
  • Menemukan solusi yang inovatif untuk masalah
  • Belajar dan beradaptasi dengan perubahan

EQ merupakan singkatan dari emotional quotient atau bisa disebut juga emotional intelligence. Hal ini dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain.  Karyawan dengan EQ tinggi cenderung lebih mampu untuk:

  • Membangun hubungan yang positif dengan orang lain
  • Mengelola stres dan tekanan
  • Mengambil keputusan yang tepat

Technical skills adalah keterampilan teknis, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas tertentu, seperti kemampuan menggunakan software tertentu atau kemampuan mengoperasikan mesin tertentu. Technical skills dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, atau pengalaman kerja. Karyawan dengan technical skills yang tinggi cenderung lebih mampu untuk:

  • Mengerjakan tugas-tugas dengan efisien dan efektif
  • Mengembangkan solusi yang inovatif untuk masalah
  • Bekerja secara mandiri dan dalam tim

Faktor yang Mempengaruhi Potensi Karyawan

Potensi karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri karyawan, seperti:

  • Genetik: Genetik berperan dalam menentukan bakat dan kemampuan dasar seseorang. Misalnya, seseorang yang memiliki bakat musik sejak kecil akan lebih mudah belajar musik.
  • Kepribadian: Kepribadian karyawan dapat mempengaruhi kemampuannya dalam berinteraksi dengan orang lain, memecahkan masalah, dan belajar. Misalnya, seseorang yang memiliki kepribadian yang ramah dan terbuka akan lebih mudah membangun hubungan dengan orang lain.
  • Motivasi: Motivasi merupakan faktor penting yang dapat mendorong karyawan untuk mengembangkan potensinya. Misalnya, seseorang yang memiliki motivasi yang kuat untuk sukses akan lebih giat belajar dan mengembangkan diri.

Sedangkan sebaliknya, faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri karyawan, seperti:

  • Lingkungan keluarga: Lingkungan keluarga dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan potensi karyawan, seperti dukungan orang tua, pola asuh, dan nilai-nilai yang ditanamkan. Misalnya, seseorang yang tumbuh di keluarga yang mendukung pendidikan akan lebih termotivasi untuk belajar.
  • Lingkungan pendidikan: Pendidikan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan potensi karyawan. Misalnya, seseorang yang mendapatkan pendidikan yang berkualitas akan memiliki keterampilan yang lebih baik.
  • Lingkungan kerja: Lingkungan kerja dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan potensinya, seperti dukungan dari atasan, rekan kerja, dan sistem kerja yang kondusif. Misalnya, seseorang yang bekerja di lingkungan kerja yang mendukung kreativitas akan lebih mudah mengembangkan ide-ide baru.

Cara Mengidentifikasi Potensi Karyawan

Penilaian potensi karyawan penting dilakukan untuk mengidentifikasi individu yang memiliki bakat dan kemampuan yang dapat berkembang lebih lanjut bersama perusahaan. Proses ini membantu perusahaan dalam mendeteksi calon pemimpin masa depan, serta mengidentifikasi karyawan yang dapat mengisi peran kunci dalam organisasi. 

Melalui penilaian potensi, perusahaan dapat merencanakan pengembangan karier yang tepat, memberikan pelatihan yang sesuai, dan memastikan bahwa karyawan memanfaatkan penuh potensi mereka untuk pertumbuhan bersama.

Penilaian potensi karyawan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

  • Penilaian kinerja: Penilaian kinerja dapat memberikan gambaran tentang kemampuan dan kinerja karyawan saat ini. Penilaian kinerja dapat mencakup aspek-aspek seperti keterampilan teknis, kemampuan berpikir kritis, dan motivasi.
  • Tes psikologi: Tes psikologi dapat digunakan untuk mengukur berbagai aspek potensi karyawan, seperti keterampilan, kemampuan berpikir kritis, dan motivasi. Tes psikologi dapat dilakukan oleh psikolog profesional.
  • Wawancara: Wawancara dapat digunakan untuk menilai kemampuan dan motivasi karyawan secara mendalam. Dalam wawancara, karyawan dapat diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan dan motivasinya.

Cara Mengidentifikasi Potensi Calon Karyawan

Penilaian potensi karyawan dapat dilakukan untuk karyawan aktif maupun calon karyawan yang baru akan direkrut. Untuk karyawan aktif, penilaian potensi dapat dilakukan secara berkala, misalnya setiap tahun atau setiap dua tahun sekali. Penilaian potensi dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada karyawan dan untuk menyusun strategi pengembangan karyawan.

Untuk calon karyawan yang baru akan direkrut, penilaian potensi dapat dilakukan sebagai bagian dari proses seleksi. Penilaian potensi ini dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi calon karyawan yang memiliki potensi untuk berkembang dan mencapai kesuksesan di perusahaan. Berikut beberapa cara mengidentifikasi potensi calon karyawan:

  • Assessment Center: Penerapan assessment center dapat memberikan gambaran holistik tentang kemampuan, keterampilan, dan kepribadian calon karyawan. Berbagai tes dan simulasi digunakan untuk mengevaluasi potensi mereka dalam konteks pekerjaan yang spesifik.
  • Tes Potensi umum: Penggunaan tes potensi, seperti tes kognitif dan situasional, membantu mengukur kemampuan berpikir kritis, penalaran logis, dan respon terhadap situasi tertentu. Tes ini membantu menggambarkan potensi calon dalam konteks lingkungan kerja.
  • Wawancara Kompetensi: Wawancara secara mendalam dengan fokus pada kompetensi tertentu membantu mengevaluasi kecocokan calon dengan kebutuhan pekerjaan. Pertanyaan dapat diformulasikan untuk mengungkapkan potensi kreativitas, kepemimpinan, atau kemampuan beradaptasi.
  • Referensi dan Rekomendasi: Meminta referensi dari pekerjaan sebelumnya atau rekomendasi dari pihak yang terpercaya dapat memberikan pandangan tambahan tentang potensi calon karyawan. Pengalaman masa lalu dapat menjadi indikator kuat potensi di masa mendatang.

Baca juga: Cara Crosscheck Kontak Referensi

Kesimpulan

Potensi ini melibatkan aspek IQ, EQ, dan technical skills, yang secara langsung mempengaruhi kinerja dan kesuksesan individu dalam dunia kerja. Proses penilaian potensi, baik untuk karyawan yang sudah aktif maupun calon karyawan, memainkan peran krusial melalui metode seperti penilaian kinerja, tes psikologi, dan wawancara kompetensi. 

Dengan pemahaman yang mendalam terhadap potensi karyawan, perusahaan dapat merencanakan pengembangan karier yang tepat, memberikan pelatihan sesuai kebutuhan, dan memastikan kontribusi optimal dari setiap individu untuk pertumbuhan bersama.

Baca juga: Talent Development dalam Sudut Pandang HR

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Scroll to Top

2024

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.