Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Passion at Work

Apakah Passion at Work Menular?

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, ada dua jenis passion, yaitu harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah

Roadmap Memperbaiki dan Mengubah Budaya Perusahaan

8 Panduan strategis dalam memperbaiki dan mengubah budaya perusahaan agar lebih selaras dengan visi, misi, dan etos kerja karyawan sehari-hari.

Dalam era bisnis yang penuh dinamika seperti sekarang, peran HR profesional dan para pemimpin organisasi tak dapat dianggap remeh. Mereka memiliki peran sentral dalam membentuk serta mengelola budaya organisasi yang menjadi pondasi utama berjalannya kegiatan perusahaan sehari-hari. 

Budaya ini menentukan identitas perusahaan, mendasari nilai-nilai yang dijalani, dan membimbing perilaku yang termanifestasi dalam pekerjaan setiap karyawan. Lebih dari sekadar abstraksi, budaya perusahaan adalah kekuatan tak terlihat dalam memandu seluruh interaksi dalam organisasi, dan akhirnya, menjadi penentu utama kesuksesan atau kemunduran perusahaan.

Roadmap Mengubah atau Memperbaiki Budaya Perusahaan

Mengubah atau memperbaiki budaya perusahaan adalah tantangan besar yang memerlukan perencanaan yang matang dan komprehensif. Berikut ada 8 langkah yang telah dirinci beserta contohnya:

Baca juga: Perlukah Budaya Perusahaan Saat ini Dirubah?

1.   Memahami Budaya Perusahaan Saat ini

Langkah pertama dalam perencanaan perubahan budaya perusahaan adalah pemahaman mendalam terhadap budaya yang ada saat ini. Ini melibatkan identifikasi nilai-nilai inti, norma perilaku, dan praktik yang mendefinisikan budaya perusahaan, bukan hanya yang tercantum dalam dokumen resmi, tetapi juga yang tercermin dalam rapat-rapat, kinerja perusahaan, dan etos kerja karyawan.

Pertimbangkan apakah budaya ini sejalan dengan tujuan perusahaan atau malah menghambat pertumbuhan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sebagai contoh, jika perusahaan teknologi yang mementingkan inovasi namun memiliki budaya yang sangat hierarkis dan resisten terhadap perubahan, maka terdapat ketidaksesuaian yang perlu diperbaiki.

2.   Tinjau Ulang Visi dan Misi

Langkah selanjutnya dalam perjalanan merubah budaya perusahaan adalah meninjau ulang visi dan misi perusahaan. Visi dan misi adalah pemandu utama yang menentukan arah strategis organisasi. Penting untuk memastikan bahwa visi dan misi tersebut selaras dengan budaya perusahaan yang diperlukan
Cobalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apakah visi dan misi perusahaan tercermin dalam budaya perusahaan?
Sudahkan ada relevansi antara visi, misi, dan budaya perusahaan?
Apakah visi dan misi perusahaan memotivasi karyawan untuk berkontribusi dalam menciptakan budaya yang diinginkan?

Jika terdapat ketidaksesuaian antara visi dan misi dengan budaya yang diinginkan, pertimbangkan untuk mengadaptasi visi dan misi tersebut agar lebih mendukung perubahan budaya yang diinginkan. Ini akan membantu memastikan bahwa semua elemen dalam organisasi berjalan sejalan menuju tujuan budaya yang baru.

3.   Ikut Serta Para Upper Management

Tahap selanjutnya dalam perjalanan menuju perubahan budaya perusahaan adalah melibatkan upper management atau pimpinan perusahaan. Dukungan yang kuat dari para pemimpin organisasi adalah kunci keberhasilan perubahan budaya. Pimpinan perusahaan idealnya menjadi contoh yang hidup dari nilai-nilai budaya yang dituju. Mereka perlu secara jelas dan konsisten berkomunikasi mengenai pentingnya menjalankan budaya kepada seluruh organisasi, menjelaskan mengapa perubahan ini diperlukan, dan bagaimana ini akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Selain itu, pimpinan perusahaan juga harus terlibat secara aktif dalam proses perubahan budaya. Mereka dapat menjadi bagian dari tim perubahan budaya atau secara rutin berinteraksi dengan karyawan untuk mendengarkan masukan dan perasaan mereka. Bersama-sama dengan upper management, tentukan kriteria keberhasilan untuk perubahan budaya, termasuk indikator kinerja yang dapat diukur untuk memantau kemajuan. Pastikan bahwa para pemangku kepentingan tertinggi perusahaan memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan budaya, termasuk alokasi anggaran, waktu, dan personil.

Terakhir, upper management perlu memberikan dukungan kepada karyawan dalam mengadaptasi budaya yang baru, termasuk pelatihan, bimbingan, dan sumber daya yang diperlukan. Dengan keterlibatan aktif manajemen puncak, perubahan budaya akan menjadi lebih meyakinkan dan efektif, karena karyawan akan melihat komitmen dari puncak organisasi.

4.   Identifikasi Langsung Budaya Perusahaan yang Perlu Diselaraskan

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi perilaku yang perlu diselaraskan dengan budaya perusahaan yang diinginkan. Proses ini  melibatkan peninjauan perilaku saat ini dalam organisasi dan pemetaan terhadap nilai-nilai budaya yang diinginkan. Identifikasi perilaku tersebut dapat membantu dalam menentukan gap antara budaya saat ini dan budaya yang diinginkan.

Contoh, jika budaya yang diinginkan adalah kolaboratif dan terbuka, namun perilaku yang ada cenderung individualistik dan tertutup, maka perlu ada usaha untuk mengubah perilaku tersebut. Identifikasi perilaku yang tidak sesuai dengan budaya yang diinginkan juga dapat membantu dalam merancang pelatihan dan pengembangan karyawan yang tepat.

Selain itu, perlu dipertimbangkan apakah ada sistem insentif dan penghargaan yang mendukung perilaku yang sesuai dengan budaya yang diinginkan. Misalnya, apakah karyawan yang berkolaborasi dan berbagi pengetahuan mendapatkan penghargaan yang sesuai? Identifikasi perilaku ini harus dilakukan secara cermat dan objektif, dengan melibatkan berbagai pihak dalam organisasi untuk mendapatkan sudut pandang yang komprehensif.
Baca juga HR Gamification: Definisi, Manfaat, Contoh, dan Strategi

5.   Implementasi Tahap Awal

Implementasi perubahan pada tahap awal adalah milestone yang krusial dalam merubah budaya perusahaan. Setelah mengidentifikasi perilaku yang perlu diselaraskan dengan budaya yang diinginkan, tindakan konkret perlu mulai dilaksanakan.

Pertama, perlu ada rencana yang jelas untuk memperkenalkan perubahan ini kepada seluruh organisasi. Komunikasi yang tepat idealnya dapat disampaikan kepada semua karyawan, menjelaskan mengapa perubahan ini diperlukan, bagaimana hal ini akan mempengaruhi mereka, dan apa yang diharapkan dari setiap individu.

Pelatihan dan pengembangan karyawan juga dapat dimulai pada tahap ini. Karyawan perlu diberikan alat, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk berperilaku sesuai dengan budaya yang diinginkan.

Selain itu, sistem insentif dan penghargaan yang mendukung perilaku yang sesuai dengan budaya yang diinginkan juga dapat diperkenalkan. Pengakuan atas kontribusi positif terhadap perubahan budaya harus diapresiasi.

Proses Ini adalah tahap awal yang penting dalam proses perubahan budaya. Implementasi yang baik pada tahap ini akan membentuk dasar yang kuat untuk perubahan budaya yang berkelanjutan.

6.   Ukur dan Evaluasi Secara Berkala

Pengukuran budaya dapat melibatkan berbagai metode, seperti survei karyawan, wawancara, observasi, dan analisis data. Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk melihat sejauh mana budaya yang diinginkan telah terwujud, dan sejauh mana perilaku dan praktik yang mendukung budaya tersebut telah diterapkan.

Hasil dari pengukuran ini harus dievaluasi secara kritis. Apakah ada kemajuan yang signifikan dalam mencapai budaya yang diinginkan? Apakah ada area di mana perubahan budaya perlu lebih diperkuat?

Selain itu, karyawan juga harus terlibat dalam proses pengukuran dan evaluasi ini. Mereka dapat memberikan masukan berharga tentang bagaimana perubahan budaya telah memengaruhi mereka secara pribadi, dan apakah mereka merasa bahwa budaya yang diinginkan telah terwujud.

Dengan pengukuran dan evaluasi yang teratur, perusahaan dapat melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap perubahan budaya. Ini adalah langkah penting menuju budaya yang lebih baik dan berkelanjutan.
Baca juga: Pengukuran Kesuksesan Survey Employee Engagement

7.   Strategi Perbaikan Berdasarkan Data yang Dihimpun

Langkah selanjutnya setelah melakukan pengukuran dan evaluasi secara berkala adalah menyesuaikan perbaikan berdasarkan hasil survey yang akurat. Hasil dari pengukuran budaya perusahaan akan memberikan wawasan berharga tentang sejauh mana perubahan budaya telah berlangsung.

 

Berdasarkan hasil survey yang akurat, identifikasi area-area di mana perubahan budaya telah berhasil, serta area-area di mana perlu peningkatan lebih lanjut. Fokuskan upaya perbaikan pada area-area yang memerlukan perhatian khusus.

Selain itu, perhatikan juga masukan dan feedback dari karyawan. Mereka adalah sumber informasi yang berharga tentang pengalaman mereka dalam perubahan budaya. Apakah mereka merasa perubahan ini positif? Apakah ada hambatan atau tantangan yang perlu diatasi?

Dengan menggunakan data yang akurat dan masukan dari karyawan, perusahaan dapat merancang strategi perbaikan yang lebih efektif dan terarah. Ini memastikan bahwa perubahan budaya tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga semakin mendukung tujuan perusahaan.
Baca juga: 4 Data Statistik HR dalam Employee Engagement

8.   Perbaikan Budaya Perusahaan Secara Berkelanjutan

Langkah yang tidak akan pernah berhenti dalam perjalanan perbaikan budaya perusahaan adalah penyelarasan dan perbaikan berkelanjutan. Setelah mengidentifikasi area-area yang memerlukan perhatian khusus berdasarkan hasil survey dan masukan karyawan, langkah selanjutnya adalah merancang strategi perbaikan yang berkelanjutan.

Strategi perbaikan harus mencakup langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk memperkuat budaya yang diinginkan dan mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul. Pastikan untuk melibatkan semua tingkatan dalam organisasi dalam proses perbaikan ini.

Selain itu, tetap berkomunikasi secara terbuka dan transparan kepada seluruh karyawan tentang perkembangan perbaikan budaya. Berbagi kemajuan dan pencapaian akan membantu mempertahankan motivasi dan keterlibatan karyawan dalam perubahan budaya.

Perbaikan berkelanjutan adalah kunci untuk menciptakan budaya perusahaan yang lebih baik, yang pada gilirannya akan mendukung kesuksesan jangka panjang perusahaan. Teruslah memantau dan mengevaluasi hasil dari strategi perbaikan untuk memastikan bahwa budaya yang diinginkan terus terwujud dan berkembang.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis yang berubah dengan cepat, peran HR profesional dan pemimpin organisasi sangat penting dalam membentuk dan memperbaiki budaya perusahaan. Budaya perusahaan tidak hanya mencerminkan nilai-nilai dan perilaku, tetapi juga menjadi faktor penentu keberhasilan perusahaan.

Roadmap untuk mengubah atau memperbaiki budaya perusahaan melibatkan pemahaman mendalam terhadap budaya saat ini, meninjau kembali visi dan misi, melibatkan manajemen tingkat atas, mengidentifikasi perilaku yang perlu diselaraskan, implementasi perubahan awal, pengukuran dan evaluasi berkala, strategi perbaikan berdasarkan data, dan perbaikan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah ini, perusahaan dapat menciptakan budaya yang mendukung pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.

References:

Gartner – A CIO's Roadmap for Culture Change
Team Trek – The Right Culture Starts with Clarity
Workhuman – How to Change Organizational Culture in 2023

Image © Vlada Karpovich via Pexels

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.