Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Passion at Work

Apakah Passion at Work Menular?

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, ada dua jenis passion, yaitu harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah

Solusi “Skill Based Hiring” untuk Proses Rekrutmen

Pelajari bagaimana Skill Based Hiring membantu HR mengatasi tantangan talent shortage dengan efisien. Temukan manfaat dan tantangan dari pendekatan rekrutmen inovatif ini.

Akhir-akhir ini banyak praktisi HR yang kesulitan mencari dan mempertahankan tenaga kerja atau dalam kondisi talent shortage yang ternyata bukan hanya menjadi permasalahan di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain di seluruh dunia. Survey yang dilakukan oleh Manpower Group menyatakan hampir 4 dari 5 perusahaan di seluruh dunia melaporkan kesulitan dalam mencari tenaga kerja kompeten sesuai kebutuhan perusahaan.

Skill based hiring dapat menjadi salah satu solusi kreatif dalam upaya untuk mendapatkan karyawan yang dibutuhkan perusahaan sehingga kegiatan operasional bisnis dapat terus berjalan dengan SDM yang cukup.

Apa itu Skill Based Hiring?

Skill based hiring, secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai rekrutmen berbasis keterampilan atau "hardskill." Proses ini mengacu pada pendekatan dalam proses rekrutmen dimana penilaian dan seleksi kandidat didasarkan pada kemampuan teknis atau keterampilan konkret yang diperlukan untuk pekerjaan yang sedang diisi.

Dalam skill based hiring, perusahaan lebih menekankan penilaian kandidat berdasarkan kemampuan dan keterampilan yang spesifik untuk pekerjaan tertentu, daripada hanya mempertimbangkan gelar atau pengalaman kerja masa lalu.

Hal ini berarti bahwa kandidat yang memiliki keterampilan yang paling sesuai dengan pekerjaan yang tersedia memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima, bahkan jika mereka tidak memiliki pengalaman kerja sebelumnya yang relevan atau latar belakang pendidikan yang kurang koheren.

Contoh konkretnya adalah ketika perusahaan membutuhkan seorang software engineer untuk bergabung dalam tim pengembangan produk terbaru mereka. Meskipun beberapa pelamar mungkin tidak memiliki gelar sarjana dalam bidang yang relevan, seperti teknologi informasi, kandidat yang memiliki portofolio proyek-proyek pribadi yang menunjukkan pemahaman yang kuat tentang bahasa pemrograman dan kerangka kerja yang relevan akan memiliki peluang yang baik untuk lolos pada tahapan berikutnya dalam proses rekrutmen.

Pendekatan skill based hiring ini telah menjadi solusi yang semakin populer dalam mengatasi tantangan rekrutmen di masa kini, terutama ditengah kekurangan tenaga kerja atau talent shortage yang melanda banyak perusahaan di seluruh dunia.
Baca juga: Catat 7 Tren Teknologi HR untuk Proses Rekrutmen 2023

Solusi ini memungkinkan perusahaan untuk menemukan kandidat yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka dan dapat langsung berkontribusi secara efektif dalam lingkungan kerja. Dengan demikian, skill based hiring dapat membantu perusahaan menjaga kelangsungan operasional bisnis mereka dengan SDM yang cukup.

Manfaat dan Tantangan Skill based Hiring

Semua hal memiliki sisi manfaat dan tantangan yang perlu diperhatikan, begitu juga pengaplikasian sistem skill based hiring dalam proses rekrutmen. Praktisi HR perlu memiliki pemahaman yang komprehensif tentang solusi ini sehingga apabila diterapkan pada perusahaan akan benar-benar menambah efisiensi dan efektifitas pekerjaan:

Manfaat Skill based Hiring

  • Peningkatan Hasil Seleksi: Salah satu manfaat utama dari skill based hiring adalah meningkatnya presisi dalam memilih karyawan yang sesuai dengan pekerjaan. Ini berarti perusahaan lebih mungkin mendapatkan individu yang benar-benar memiliki keterampilan dan kompetensi yang diperlukan, mengurangi risiko kesalahan rekrutmen.
  • Efisiensi Waktu dan Sumber Daya: Dengan fokus pada keterampilan yang diperlukan, proses rekrutmen dapat menjadi lebih efisien. HR dapat lebih cepat mengidentifikasi kandidat yang sesuai dan mengurangi waktu yang terbuang pada proses seleksi yang panjang.
  • Solusi Mengatasi Talent Shortage: Di tengah-tengah kondisi talent shortage, skill based hiring memungkinkan perusahaan untuk lebih fleksibel dalam perekrutan. Mereka dapat mempertimbangkan kandidat dengan berbagai latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja asalkan memiliki keterampilan yang sesuai.
    Baca juga: Memahami Fenomena Talent Shortage di Ranah HR
  • Karyawan Lebih Siap Saat Memulai: Kandidat yang dipilih berdasarkan keterampilan cenderung lebih siap untuk mulai bekerja secara efektif segera setelah dipekerjakan. Hal Ini bermanfaat dalam mengurangi periode pelatihan yang panjang dan membantu perusahaan mencapai produktivitas lebih cepat.

Tantangan Skill Based Hiring

  • Penilaian yang kompleks: Mengukur keterampilan secara akurat dapat menjadi tantangan. HR dan hiring manajer perlu memiliki alat evaluasi yang baik dan metode penilaian case study  yang sesuai untuk mengukur keterampilan teknis dengan tepat.
  • Pengabaian Pengalaman: Sementara keterampilan teknis penting, pengalaman di industri  juga memiliki nilai yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Terutama dalam peran yang memerlukan pengalaman yang cukup dalam, kepemimpinan, atau pemecahan masalah yang kompleks, pengalaman dapat menjadi faktor penentu kesuksesan.
  • Kesulitan Menerapkan pada Posisi Senior Keatas: Skill based hiring mungkin lebih mudah diimplementasikan untuk peran-entry level, tetapi untuk posisi tingkat tinggi yang kompleks, atribut seperti visi strategis dan kepemimpinan sulit diukur hanya dari keterampilan teknis.
    Baca juga: 5 Strategi Merekrut Posisi Manajer
  • Potensi Ketimpangan Soft Skill: Fokus pada keterampilan tertentu dapat mengabaikan aspek lain seperti kecerdasan emosional atau kreativitas, yang mungkin juga penting untuk kesuksesan dalam pekerjaan tertentu. Ini dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam tim.

Untuk mengatasi tantangan dalam rekrutmen yang mencakup penilaian soft skill dan pengalaman yang relevan, dianjurkan untuk mulai menggabungkan skill based hiring dengan tes lainnya yang komprehensif sehingga hasil yang didapatkan dapat 360 derajat melihat kemampuan kandidat. Tes ini mencakup evaluasi keterampilan teknis dan soft skills, seperti kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim.

Misalnya, ketika perusahaan mencari seorang software engineer, selain mengetes keterampilan teknis dalam bahasa pemrograman yang akan digunakan, praktisi HR juga dapat menambahkan  tes komprehensif untuk mengukur kemampuan lainnya, seperti problem solving,  komunikasi interpersonal, sampai kemampuan kepemimpinan.

Hal ini  penting untuk memastikan bahwa kandidat tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang diperlukan tetapi juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan pada masa yang akan mendatang memiliki kemampuan untuk memimpin tim dengan efektif.

Dengan penggabungan skill based hiring dan penilaian soft skills yang komprehensif, perusahaan dapat memaksimalkan peluang untuk merekrut individu yang benar-benar cocok dengan pekerjaan dan budaya perusahaan. Ini juga membantu menciptakan tim yang seimbang antara keterampilan teknis dan soft skills, yang penting untuk keberhasilan jangka panjang.

Kesimpulan

Skill Based Hiring adalah pendekatan rekrutmen berbasis keterampilan yang mementingkan penilaian kandidat berdasarkan kemampuan teknis yang diperlukan untuk pekerjaan, bukan hanya latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja masa lalu. Ini menjadi solusi yang semakin populer dalam mengatasi tantangan talent shortage yang melanda banyak perusahaan global, memungkinkan perusahaan menemukan karyawan yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Manfaat skill based hiring mencakup peningkatan presisi seleksi, efisiensi waktu dan sumber daya, kemampuan mengatasi talent shortage, dan karyawan yang lebih siap saat memulai pekerjaan. Namun, ada juga tantangan yang melibatkan penilaian yang kompleks, potensi pengabaian pengalaman, kesulitan menerapkan pada posisi senior, dan potensi ketimpangan dalam penilaian soft skills.

Untuk mengatasi tantangan ini, menggabungkan skill based hiring dengan tes komprehensif yang mencakup evaluasi soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim dapat menjadi solusi. Dengan cara ini, perusahaan dapat memaksimalkan peluang untuk merekrut individu yang cocok dengan pekerjaan dan budaya perusahaan, menciptakan tim yang seimbang antara keterampilan teknis dan soft skill untuk keberhasilan jangka panjang.

References:

Forbes – Why Skills-Based Hiring Is On The Rise
Harvard Business Review – Skills-Based Hiring Is on the Rise
Manpower Group – The Talent Shortage

Image © Ketut Subiyanto via Pexels

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.