Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Passion at Work

Apakah Passion at Work Menular?

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, ada dua jenis passion, yaitu harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah

5 Strategi Peningkatan Kinerja Karyawan bagi Praktisi HR

Karyawan berprestasi atau star employee merupakan aset berharga bagi setiap perusahaan. Mereka tidak hanya memiliki skill  yang luar biasa, namun juga memperlihatkan motivasi yang tinggi untuk mencapai kesuksesan, baik secara individu maupun dalam sebagai anggota tim. 

Keberadaan star employee memiliki dampak yang sangat positif bagi perusahaan, termasuk peningkatan produktivitas, inovasi, dan kualitas layanan.Secara umum ada 4 faktor yang mempengaruhi kesuksesan karyawan menjadi start talent, yaitu inisiatif, potensi, engagement, dan penilaian kinerja karyawan. 

Dengan segala manfaat yang dimiliki, penting untuk menjaga kinerja karyawan pada level yang tinggi sebagai langkah untuk mencapai keberhasilan jangka panjang bagi perusahaan. Proses Ini melibatkan bukan hanya penilaian kinerja individual yang akan dibahas secara komprehensif dalam artikel ini.

Apa itu Penilaian Kinerja Karyawan?

Kinerja karyawan mencakup sejumlah faktor yang menggambarkan efektivitas dan kontribusi individu dalam mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tugas dan kewajibannya masing-masing. Tugas dan kewajiban tersebut bisa saja bermacam-macam dan akan berbeda untuk setiap jenis pekerjaan maupun perusahaan.

Kinerja karyawan yang ideal tidak hanya mencakup aspek kuantitatif seperti jumlah tugas yang terselesaikan atau omset pendapatan yang diraih dalam nominal tertentu, namun juga mencakup aspek kualitatif seperti kerjasama tim, customer satisfaction, inovasi, dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan efisien dan efektif. 

Oleh karena itu, penilaian kinerja merupakan bagian krusial yang digunakan sebagai alat untuk menjaga dan mencetak star talent di dalam sebuah perusahaan. Bagi star talent, penilaian kerja bukan hanya menjadi refleksi atas kinerja mereka, tetapi juga sebagai kesempatan untuk pertumbuhan dan pengembangan kemampuan yang berkelanjutan. 

Praktisi HR dan perusahaan idealnya dapat hadir sebagai pemrakarsa untuk meningkatkan kinerja karyawan secara keseluruhan dengan pendekatan yang terarah dan berorientasi pada pengembangan setiap individu yang dirancang secara detail dan dapat diraih. Dengan demikian, penilaian kinerja bukanlah sekadar kewajiban administratif, tetapi juga merupakan investasi dalam modal manusia yang berpotensi menjadi pemimpin masa depan organisasi.

Seperti apa Penilaian Kinerja Karyawan Dilaksanakan?

Penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan baik secara formal maupun informal, tergantung pada konteks dan kebutuhan yang tentunya dapat berbeda-beda bagi setiap perusahaan, bahkan divisi dalam perusahaan. 

Secara formal, penilaian kinerja umumnya dilakukan dalam rangkaian proses penilaian secara rutin, seperti per quartal, semester, atau tahunan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penilaian formal ini melibatkan evaluasi kinerja yang terstruktur seperti OKR atau KPI yang umumnya dilakukan melalui pengisian formulir penilaian atau pertemuan khusus antara atasan dan karyawan. 

Sementara itu, penilaian kinerja secara informal dapat terjadi dalam situasi-situasi sehari-hari di tempat kerja, seperti percakapan one-on-one antara karyawan dan supervisornya, atau dalam diskusi tim yang tidak dijadwalkan secara formal. 

Meskipun tidak memiliki kerangka yang terstruktur seperti penilaian formal, penilaian kinerja informal seringkali memberikan arahan dan panduan yang berharga dalam hal perkembangan dan kinerja karyawan, terutama sebagai informasi yang perlu dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Maka Dari itu, baik penilaian kinerja secara formal maupun informal memiliki peran yang penting dalam mengelola kinerja karyawan secara efektif dan mendukung pertumbuhan mereka sebagai star talent.

3 Jenis Penilaian Kinerja Karyawan secara Formal

Dalam pelaksanaannya, ada tiga jenis penilaian kinerja karyawan yang biasa dilakukan secara formal, yaitu Key Performance Indicator (KPI), Objective and Key Results (OKR), dan 360 Performance Review. 

Key Performance Indicator (KPI)

KPI adalah indikator kunci yang digunakan untuk mengukur kinerja seorang karyawan atau sebuah tim dalam mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Indikator ini biasanya terkait dengan tujuan bisnis atau strategis perusahaan, dan digunakan untuk memantau kemajuan dan pencapaian hasil.

Baca juga: Panduan Mengoptimalkan KPI untuk Keberhasilan Perusahaan

Kelebihan: KPI memberikan fokus yang jelas terhadap tujuan yang ingin dicapai, serta memberikan ukuran yang konkret untuk mengevaluasi kinerja. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan atau perbaikan dalam pencapaian target.

Tantangan: Pemilihan KPI yang tepat dan relevan dengan tujuan organisasi dapat menjadi tantangan. Selain itu, terlalu banyak KPI dapat mengaburkan fokus dan mempersulit dalam pengelolaan dan penilaian kinerja.

Objective and Key Results (OKR)

OKR adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menetapkan dan mengukur tujuan dan hasil kunci yang ingin dicapai oleh individu atau tim dalam jangka waktu tertentu. Terdiri dari dua elemen utama: tujuan (objectives) yang menjelaskan apa yang ingin dicapai, dan hasil yang diraih (key results) yang mengukur pencapaian tujuan tersebut.

Kelebihan: OKR membantu menciptakan visibilitas yang jelas terhadap tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan menghubungkannya dengan tindakan konkret untuk mencapainya. Kerangka kerja ini mendorong transparansi, akuntabilitas, dan fokus terhadap pencapaian hasil yang nyata.

Tantangan: Implementasi OKR memerlukan disiplin dan komitmen yang kuat dari seluruh organisasi untuk menjalankannya dengan efektif. Pemilihan tujuan dan key results yang tepat serta pengelolaan yang terus-menerus diperlukan untuk memastikan kesuksesan.

360 Performance Review

360 Performance Review adalah metode penilaian kinerja yang melibatkan feedback dari berbagai pihak yang terlibat dalam kinerja seorang karyawan, termasuk karyawan itu sendiri, atasan, rekan kerja, bawahan, dan bahkan klien atau pelanggan. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang lebih holistik tentang kinerja seseorang dari berbagai sudut pandang.

Kelebihan: Memberikan feedback yang komprehensif dan beragam, memungkinkan karyawan untuk mendapatkan persepsi yang lebih akurat tentang kekuatan dan kelemahan mereka. Mendorong pengembangan diri yang lebih luas dengan memperhatikan berbagai aspek kinerja.

Tantangan: Memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyampaikan umpan balik dari berbagai sumber. Rentan terhadap bias dari responden yang memberikan umpan balik.

Baca juga: 9 Cara Melakukan Perfromance Appraisal yang Objektif dan Anti Bias

5 Langkah Meningkatkan Kinerja karyawan Secara Keseluruhan

Jelaskan Tujuan dan Harapan

Memastikan bahwa tujuan dan harapan kinerja telah ditetapkan secara jelas dan terukur. Komunikasikan dengan jelas kepada karyawan mengenai apa yang diharapkan dari mereka dalam pencapaian tujuan dan standar kinerja yang ditetapkan. Dengan pemahaman yang jelas tentang ekspektasi, karyawan akan lebih mampu fokus dan mengarahkan usaha mereka menuju pencapaian yang diinginkan.

Latih Manajer untuk Menyesuaikan Gaya Komunikasi 

Penting bagi para manajer untuk memiliki kemampuan untuk menyesuaikan gaya komunikasi mereka sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing karyawan. Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam menerima umpan balik dan instruksi, oleh karena itu, manajer perlu memiliki fleksibilitas dalam berkomunikasi. Ini bisa berarti menggunakan berbagai metode komunikasi, seperti pertemuan tatap muka, panggilan telepon, atau pesan teks, tergantung pada kebutuhan dan preferensi karyawan. 

Selain itu, manajer juga perlu memperhatikan gaya komunikasi yang efektif dalam memberikan umpan balik positif dan konstruktif kepada karyawan. Dengan demikian, dorongan untuk menyesuaikan gaya komunikasi dapat membantu membangun hubungan yang kuat antara manajer dan karyawan, sehingga meningkatkan kinerja dan produktivitas secara keseluruhan.

Melibatkan Karyawan dalam Proses Penilaian

Libatkan karyawan secara aktif dalam proses penilaian kinerja. Berikan kesempatan kepada mereka untuk mengevaluasi kinerja mereka sendiri, memberikan umpan balik atas pemahaman mereka tentang pencapaian target, dan merencanakan langkah-langkah perbaikan kedepannya. Dengan melibatkan karyawan dalam proses penilaian, mereka akan merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja mereka.

Berikan Dukungan dan Sumber Daya yang Diperlukan

Pastikan karyawan memiliki akses ke sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan dan standar kinerja yang ditetapkan. Ini bisa berupa pelatihan, mentoring, atau peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan efektif. Dengan menyediakan dukungan yang memadai, karyawan akan merasa didukung dalam upaya mereka untuk berhasil.

Dokumentasikan perubahan dan kesepakatan secara rapi

Penting untuk mendokumentasikan semua perubahan yang telah dibahas dan disepakati dalam proses penilaian kinerja karyawan. Dokumentasi yang rapi dan terperinci akan membantu menghindari kebingungan atau kesalahpahaman di masa mendatang. 

Proses Ini termasuk mencatat hasil penilaian, target kinerja yang ditetapkan, serta semua kesepakatan atau perubahan yang telah disepakati antara manajer dan karyawan. Dokumentasi ini tidak hanya penting untuk keperluan administrasi, tetapi juga sebagai referensi yang berguna dalam mengikuti perkembangan kinerja karyawan dari waktu ke waktu. Dengan mendokumentasikan perubahan dan kesepakatan secara rapi, perusahaan dapat memastikan konsistensi dan transparansi dalam pengelolaan kinerja karyawan, serta memperkuat kepercayaan antara manajer dan karyawan.

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.