Image © Mikail Nilov via Pexels
Salah satu tugas seorang HR adalah menjaga supply dan demand tenaga kerja yang tersedia pada perusahaan, yaitu karyawan. Namun terkadang, ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan proyeksi kerja yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu banyaknya karyawan yang resign pada waktu yang cukup bersamaan.
Pada saat hal ini terjadi, mengaplikasikan strategi talent management akan dibutuhkan. Artikel ini akan membahas apa itu talent management, perbedaannya dengan talent acquisition juga management trainee, dilengkapi juga dengan langkah-langkah mengaplikasikan strategi talent management pada perusahaan.
Apa itu Talent Management?
Talent management merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan individu-individu yang dianggap sebagai bakat atau potensi yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesuksesan perusahaan di masa depan.
Dalam pengaplikasiannya, perusahaan memfokuskan pada pengelolaan karyawan dari awal masuk perusahaan sampai dengan pensiun atau mengundurkan diri, dengan mengidentifikasi potensi, pengembangan keterampilan, dan perencanaan karier. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki tenaga kerja yang berkualitas tinggi, termotivasi, dan siap untuk menghadapi tantangan bisnis di masa kini dan masa yang akan datang.
Baca juga: Catat 7 Tren Teknologi HR untuk Proses Rekrutmen 2023
Perbedaan Talent Management, Talent Acquisition, dan Management Trainee
Secara terminologi, ketiga jenis pekerjaan ini sama sama diambil dari bahasa Inggris dan cukup sering digunakan tanpa diterjemahkan dulu kedalam bahasa Indonesia, namun terdapat perbedaan dalam tujuan utama, proses, dan periode pengimplementasian ketiga hal ini, yaitu:
|
Talent Management |
Talent Acquisition |
Management Trainee |
Tujuan Utama |
Pengembangan dan retensi karyawan yang bekerja |
Perekrutan karyawan baru untuk mengisi kekosongan |
Perekrutan dan pengembangan karyawan baru |
Proses |
Pengidentifikasian potensi, pengembangan keterampilan, dan perencanaan karir |
Pencarian dan seleksi secara komprehensif kandidat yang tepat |
Perekrutan, pelatihan, dan pengembangan karyawan baru sebagai calon pemimpin perusahaan |
Periode |
Jangka panjang |
Jangka pendek dan menengah |
Jangka menengah dan panjang |
Baca juga: Mendalami Program Management Trainee
5 Strategi Talent Management
Setelah mengetahui definisi dan perbedaan talent management dengan istilah lain yang cukup umum untuk tertukar, berikut adalah strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan manajemen bakat:
- Identifikasi dan kembangan potensi karyawan: Buatlah perencanaan kerja untuk mengidentifikasi karyawan yang berpotensi tinggi memberikan kontribusi lebih dan berikan mereka kesempatan pengembangan untuk meningkatkan kemampuan mereka.
- Tawarkan compensation and benefit yang menarik: Pastikan bahwa paket kompensasi dan tunjangan organisasi Anda kompetitif dengan standar industri untuk menarik dan mempertahankan bakat terbaik, akan lebih menarik apabila mereka berhasil menyelesaikan suatu program akan mendapatkan tanggung jawab baru dengan salary adjustment yang kompetitif.
7 Strategi Merancang Compensation and Benefit yang Menarik
- Support pembelajaran dan pengembangan karyawan: Ciptakan budaya belajar yang mendorong karyawan untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Berikan pelatihan, mentorship, dan kesempatan coaching untuk mendukung pertumbuhan mereka tentunya dengan budget dan skema yang menarik.
- Promosikan Work Life Balance: Tawarkan pengaturan kerja hybrid yang fleksibel atau kerja jarak jauh apabila memungkinkan, dilengkapi dengan jadwal kerja yang tidak berlebihan untuk mempromosikan work life balance. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dan mengurangi karyawan yang resign.
- Membangun budaya perusahaan yang positif: Ciptakan budaya perusahaan yang positif dengan mendorong komunikasi terbuka, mengakui pencapaian karyawan, dan memberikan kesempatan untuk keterlibatan dan partisipasi karyawan. Hal ini dapat meningkatkan moral karyawan dan tingkat retensi.
5 Pilar Talent Management
Menurut Forbes, program talent management yang dilakukan perusahaan akan mengalami hambatan dan sulit untuk sukses apabila perusahaan tidak memperhatikan pilar-pilar berikut, yaitu:
- Kesesuaian dengan Strategi Perusahaan: Pertimbangkan jenis bakat yang diperlukan oleh perusahaan berdasarkan strategi yang sedang diimplementasikan. Jika perusahaan sedang fokus untuk meningkatkan kepemimpinan teknologi, maka diperlukan penambahan kapasitas untuk mendorong karyawan untuk mengembangkan keterampilan yang berhubungan dengan teknologi.
- Konsistensi Internal: Praktisi HR perlu memastikan konsistensi dalam sistem talent management di keseluruhan organisasi. Misalnya mengadakan program performance review atau penilaian kinerja karyawan setiap kuartal – tetapi proses ini harus konsisten dan dijalankan secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Jika belum dilaksanakan, beberapa karyawan mungkin merasa tidak dihargai karena perlakuan yang kurang adil yang tentunya akan menimbulkan konflik.
- Keterlibatan Manajemen: Karyawan akan cenderung untuk tetap bekerja di sebuah organisasi yang membantu mereka mengembangkan dan belajar keterampilan baru. Oleh karena itu, perusahaan dalam hal ini manajemen perlu memberikan kesempatan untuk pertumbuhan melalui program pengembangan karir, rotasi pekerjaan, dan tugas-tugas baru.
Menurut Harvard Business Review, pengembangan profesional adalah cara terbaik untuk meningkatkan budaya perusahaan. Bahkan, 93% karyawan mengatakan mereka akan bertahan di perusahaan lebih lama jika perusahaan tersebut mau berinvestasi pada karir mereka.
- Kecocokan dengan Budaya Perusahaan: Banyak perusahaan yang akhirnya menentukan seseorang lolos atau tidak dalam tahap interview dengan menelisik apakah kandidat tersebut cocok dengan budaya perusahaan atau tidak. Pastikan bahwa strategi talent management yang diimplementasikan tidak secara struktural mengubah budaya perusahaan secara drastis kecuali ada budaya yang tidak sesuai dengan visi dan misi perusahaan saat ini.
- Branding yang Kuat: Untuk menonjolkan diri dari kompetitor, perusahaan perlu memiliki value proposition unik yang menarik bagi kandidat dan karyawan. Hal Ini dapat berupa keseimbangan antara pengembangan karir jangka panjang, compensation and benefit yang baik, dan proses kenaikan jabatan yang terstruktur yang semuanya terdokumentasi dan dibagikan secara berkala pada media sosial perusahaan.
Baca juga: Cara Mengetahui Efektivitas Strategi Talent Acquisition
https://www.forbes.com/advisor/business/what-is-talent-management/
https://www.spiceworks.com/hr/talent-management/articles/what-is-talent-management/