Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Fenomena Career Cushioning: Dampak Tech Layoff?

Pembahasan fenomena career cushioning mulai dari pengertian, penyebab, serta 5 langkah yang dapat dilakukan untuk mengikuti career cuhsioning.

Istilah baru di dunia pekerjaan semakin lama semakin bermacam-macam, setelah sempat ramai dengan fenomena quiet quitting dan quiet firing. Kini terminologi Career Cushioning mulai banyak diperbincangkan. Artikel ini akan membahas secara mendalam fenomena career cushioning mulai dari pengertian, penyebab, serta 5 langkah yang dapat dilakukan untuk mengikuti career cuhsioning.

Pengertian Career Cushioning

Terminologi Career Cushioning merupakan sebuah frasa yang digunakan secara khusus dalam dunia kerja dan cukup sulit untuk diterjemahkan secara harfiah. Terjemahan secara daring mengatakan bahwa terminologi ini berarti “bantalan karier” dalam bahasa Indonesia, sudah cukup mewakili namun belum cukup secara detail menjelaskan. Cushioning merupakan istilah yang cukup sering digunakan dalam dunia perkencanan dimana satu individu akan mempertahankan koneksi dengan beberapa orang sebagai “bantalan” atau salah satu pilihan apabila telah putus dari pasangannya.

Dalam dunia pekerjaan, career cushioning adalah menjaga dan mempertahankan konkesi dengan recruiter dari perushaan lain, mempoles CV serta profil LIinkedin, sampai melakukan interview di beberapa perusahaan sekaligus ketika masih bekerja dan berkontribusi pada satu perusahaan. Hal ini dapat untuk sekedar mengetahui range gaji atau sebagai pilihan lain apabila terjadi layoff secara mendadak. Mengingat akhir-akhir ini, layoff yang terjadi di Indonesia sering terjadi tanpa persiapan, hari tersebut menerima kabar PHK, hari tersebut pula berhenti bekerja dan mendapatkan tunjangan.

Baca juga: 3 Langkah Mencegah dan Menanggulangi PHK bagi perusahaan dan Divisi HR

Penyebab Career Cushioning

Informasi Pemutusan Hubungan Kerjaa atau biasa disebut layoff sangat marak terjadi akhir-akhir ini, beberapa perushaan teknologi ternama seperti GoTo, Ruang Guru dan Ajaib mengumumkan layoff pada bulan November 2022 yang berdampak langsung pada ribuan tenaga kerja. Beberapa perusahaan bahkan mengeksekusi PHK pada hari yang sama dan mencabut semua akses pekrerjaan tanpa ada delegasi atau hand-over pekerjaan-pekerjaan yang cukup mumpuni.

Apabila ditelaah lebih dalam lagi, perusahaan-perusahaan yang disebut sebelumnya merupakan startup teknologi yang cukup terkemuka dan menjadi acuan startup lain yang skalanya lebih kecil. Maka menjadi tidak mustahil untuk adanya replikasi layoff dan pencabutan semua akses pekerjaan dilakukan oleh startup teknologi lainnya.

Seiring semakin tingginya ketidakpastian bagi semua pekerja baik level staff maupun manajer, career cushioning dapat menjadi salah satu “bantalan karier” apabila suatu waktu saya, anda, atau kita semua harus berhenti bekerja pada hari yang sama pengumuman layoff oleh perusahaan.

5 Langkah Career Cushioning

Terlepas dari pro dan kontra dari perusahaan korporat maupun startup tentang fenomena career cushioning. Mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk mengamankan individu dari kehilangan sumber pendapatan cukup sebagai langkah awal tanpa melakukan tindakan apapun. Ada 5 hal yang dapat dilakukan untuk memperlebar “safety net” yang semuanya cukup penting untuk diketahui.

1. Kenali Value Kehidupan Anda

Value adalah roda penggerak kita melakukan kegiatan sehari-hari. Hal-hal apa yang membuat kita bahagia dalam bekerja, hal-hal apa yang dapat mengurangi kebahagaiaan kita dalam proses bekerja. Salah satu contoh adalah “Saya merasa tidak nyaman apabila tetap dihubungi untuk menyelesaikan pekerjaan pada saat akhir pekan atau pada saat mengambil cuti.” Tentu ketika anda memulai career cushioning, anda dapat mencari info perushaan yang memilki work life balance yang baik sehingga tidak perlu terbebani pada saat istirahat di akhir pekan bersama keluarga.

2. Perbaharui dan Tingkatkan Keterampilan

Kita semua menjadi saksi banyaknya pekerjaan baru yang tiba-tiba banyak dibutuhkan pada 10-20 tahun terakhir yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Maka dari itu, selalui memperbaharui dan meningkatkan keterampilan baik hardskill maupun softskill akan bermanfaat. Dengan memiliki banyak keterampilan, daya saing secara individu akan bertambah untuk berkompetisi secara lebih kompeten.

3. Poles CV dan Perbaharui Linkedin secara Relevan

Langkah berikutnya setelah mengetahui value, memperbaharui serta meningkatkan keterampilan adalah memoles CV dan profil Linkedin secara relevan. Hal ini menjadi bagian penting karena visibility akan menentukan keberhasilan anda melakukan career cushioning. Apabila pekerjaan anda merupakan bidang yang memerlukan porfolio tentu sangat disarankan juuga untuk memperbaharuinya, Agar semua hal yang nantinya dilirik perusahaan lain telah terkurasi menjadi hasil pekerjaan anda yang optimal dan terbaharui.

4. Mulai Lamar Pekerjaan dan Perluas Networking

Meluangkan waktu untuk melamar pekerjaan menjadi salah satu poin penting dalam melakukan career cushioning. Namun apabila hal tersebut terlalu berlebihan dan ada rasa kurang nyaman pada nurani anda terhadap perushaan tempat bekerja sekarang, anda juga bisa secara kasual menambah relasi profesional dengan para rekruiter dari perusahaan-perusahaan yang cocok dengan value anda di laman sosial untuk mencari pekerjaan seperti Linkedin. Perlu diingat bahwa career cushioning bukan mencari pekerjaan baru, namun meminimalisir kemunkginan anda kehilangan pekerjaan apabila terjadi PHK atau layoff secara mendadak.

5. Lirik Pekerjaan Sampingan

Poin terkahir yang dapat menjadi pertimbangan adalah melakukan pekerjaan sampingan yang tentunya tidak mengganggu pekerjaan utama dan tidak dilakukan pada saat jam bekerja. Pekerjaan sampingan ini dapat bewawal dari hobi maupun hal-hal yang anda kuasai namun tidak memerlukan effort dan waktu yang banyak.

Satu hal yang perlu diingat bawha career cushioning hanya merupakan “safety net” yang anda persiapkan apabila hal yang tidak diinginkan semua pihak harus tetap dieksekusi. Pada pelaksanaannya, kita semua harus tetap bekerja secara profesional dan melakukan kerja keras yang maksimal pada tempat bekerja sekarang.

Gunakan talentics.id untuk mencari tenaga kerja profesional yang dapat bekerja keras secara maksimal untuk menyaring talent terbaik dengan melakukan Test Assesment pada personality, cognitive ability, sampai core value setiap calon karyawan anda.

 

Baca juga: Rekrutmen 101: Strategi Menjaring dan Menyaring Kandidat yang Tepat

 

Sumber:

Forbes 1

Forbes 2

Ecommurz

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.