Adanya karyawan yang mengundurkan diri dengan berbagai macam alasan merupakan suatu hal yang lumrah terjadi pada perusahaan. Namun, terdapat metrik yang menunjukan kesehatan dan kemampuan perusahaan dalam menjaga agar karyawan bertahan, yakni pada kisaran 90%, metrik ini dalam dunia HR biasa disebut employee retention. Artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari definisi, manfaat, metrik, dan cara memperbaiki persentase employee retention.
Apa itu Employee Retention?
Employee retention adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang profesional, produktif dan berkualitas yang biasanya dihitung secara tahunan atau periode waktu tertentu. Terminologi ini berasal dari bahasa Inggris yang dapat diterjemahkan sebagai retensi karyawan. Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan dapat diperoleh dengan mengaplikasikan beberapa strategi seperti menciptakan lingkungan kerja yang positif, menghormati pegawai, memberikan gaji dan manfaat yang kompetitif, serta memberikan support work-life balance yang maksimal.
Manfaat Employee Retention
Secara umum employee retention bermanfaat agar karyawan-karyawan terbaik yang memiliki potensi sebagai pemimpin masa depan perusahaan dapat bertahan dan memberikan potensi terbaiknya, namun secara spesifik ada 8 manfaat dari employee retention, yaitu:
1. Penghematan Biaya
Menurut survey yang dilakukan oleh SHRM, biaya keseluruhan untuk merekrut karyawan baru mencapai 90% lebih mahal dibanding mempertahankan karyawan aktif saat ini, bahkan persentase kenaikannya sampai dengan 200% apabila senioritas posisi yang perlu diisi adalah manager keatas. Perlu diketahui bahwa biaya yang tercakup disini bukan hanya gaji, namun juga imbas produktivitas tim, sampai biaya training.
2. Efisiensi Program Training dan Rekrutmen
Memiliki karyawan baru berarti memerlukan proses offboarding, onboarding, training dan transisi yang cenderung sama berulang-ulang. Apabila proses ini dapat diminimalisir dengan memaksimalkan jumlah karyawan yang bertahan pada perusahaan, program rekrutmen dan training dapat dibuat lebih berkelanjutan sehingga calon-calon pemimpin perusahaan dapat bermunculan secara organik.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengenali Potensi Leadership Kandidat?
3. Menambah Produktivitas
Menjaga tingkat retensi karyawan memiliki dampak positif pada produktivitas. Hal ini dapat terjadi karena dibutuhkannya waktu yang tidak sebentar bagi karyawan baru untuk mencapai tingkat produktivitas yang sama dengan pendahulunya. Hal ini juga berdampak pada kinerja staf yang lain. Mereka yang bertahan biasanya perlu bertanggung jawab untuk menangani pekerjaan tambahan dan tidak mustahil mengakibatkan kualitas kerja yang menurun. Sebaliknya, lingkungan kerja dengan tingkat retensi yang tinggi cenderung memiliki karyawan yang lebih solid dan produktif.
4. Meningkatkan Engagement Karyawan
Tingkat retensi karyawan yang tinggi dapat membantu meningkatkan keterikatan dan keterlibatan karyawan pada tim dan perusahaan. Sebaliknya, terjadinya perputaran karyawan yang masuk dan keluar secara terus menerus dapat menurunkan kualitas kedekatan antara karyawan.
5. Karyawan Lebih Kompeten dan Berpengalaman
Mempertahankan pegawai adalah penting bagi perusahaan karena semakin lama pegawai bekerja di suatu organisasi, mereka akan semakin terlibat, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik. Karyawan yang bertahan cukup lama biasanya memiliki pengalaman dan kompetensi yang lebih baik dibanding karyawan baru.
6. Meningkatkan Customer Experience
Employee retention mempengaruhi kualitas profesionalitas layanan yang diberikan kepada pelanggan. Pegawai baru yang belum begitu berpengalaman lebih rentan melakukan kesalahan yang sedikit atau banyak mempengaruhi customer experience. Pegawai yang lebih berpengalaman biasanya lebih ahli dalam berinteraksi dengan pelanggan dan mungkin memiliki hubungan yang cukup kuat.
7. Proses yang Terstruktur
Karyawan yang bertahan biasanya telah mengetahui banyak hal detail dari pengalaman sehari-hari termasuk pada proses dan struktur perusahaan. Setiap kali perusahaan mempekerjakan karyawan baru, mereka perlu mengalami proses pengenalan dan pengaplikasian struktur hingga proses kerja perusahaan. Proses pengenalan ini apabila tidak didelegasikan secara baik dapat merubah struktur yang telah dibuat dan mempengaruhi produktivitas perusahaan.
8. Peningkatan Pendapatan
Mempertahankan karyawan akan membantu meningkatkan keuntungan baik bagi departemen atau perusahaan secara keseluruhan. Pendapatan sebuah bisnis dapat meningkat berdasarkan beberapa manfaat yang dapat diterima dari retensi karyawan, termasuk pelayanan pelanggan yang lebih baik, biaya rekrutmen yang lebih rendah, dan produktivitas karyawan yang dioptimalkan. Pada akhirnya, semua hal tersebut dapat meningkatkan ROI perusahaan.
Cara Menghitung Metrik Employee Retention
Rumus untuk menghitung metrik employee retention adalah jumlah karyawan yang masih bekerja dalam satu periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah karyawan yang ada pada awal periode waktu tersebut. Sebagai contoh jika pada 1 Januari 2023 hanya tersisa 53 karyawan yang masih bekerja dan dibandingkan total 88 karyawan pada 1 Januari 2022, maka tingkat retensi karyawan selama tahun 2020 adalah 53/88 atau 60,2%.
Cara Memperbaiki Employee Retention
Retention rate yang belum begitu baik atau jauh dibawah 90% bukanlah akhir dari perusahaan, namun bukan berarti para praktisi HR dapat berdiam diri dan tidak melakukan perubahan apapun. Berikut adalah 5 strategi yang dapat dilakukan untuk mendongkrak employee retention
1. Komunikasi dan Ekspektasi yang jelas
Komunikasi yang jelas membantu karyawan memahami tanggung jawab mereka, ekspektasi, dan bagaimana pekerjaan mereka sesuai dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Pastikan hal ini sudah dijelaskan sejak awal karyawan masuk dan memulai hari pertamanya bekerja.
Baca juga: Perbedaan Antara Milenial dan Generasi Z di Dunia Kerja
2. Recognition
Menghargai dan memberikan imbalan kepada karyawan untuk kerja keras dan kontribusi mereka dapat meningkatkan moral dan meningkatkan kepuasan kerja. Hal yang tidak begitu sulit seperti memberikan award karyawan terbaik bulanan adalah salah satu cara memberikan penghargaan kepada perusahaan, tentunya hal ini bisa ditambah dengan pemberian bonus atau imbalan menarik lainnya sesuai budget perusahaan.
Pastikan juga ada sistem penilaian kinerja yang dilakukan secara rutin dan adil, serta dapat menjadi periode untuk karyawan mendapatkan dan memberi feedback yang menyeluruh tentang performa karyawan dan manfaatnya pada perusahaan.
3. Kompensasi dan Benefit
Menawarkan gaji dan paket benefit yang kompetitif dapat membantu menarik dan mempertahankan karyawan. Hal ini bisa meliputi asuransi kesehatan, jaminan hari tua, dan hak cuti bersama, atau hal-hal lainnya yang dapat membuat karyawan memiliki penghidupan yang layak dan produktif.
4. Budaya Kerja yang Positif
Menciptakan budaya kerja yang positif yang menghargai karyawan dan mendorong kerjasama dapat membentuk lingkungan kerja yang dukungan dan inklusif. Mendorong kesempatan pertumbuhan profesional seperti pelatihan, konferensi, dan workshop dapat membantu karyawan tumbuh secara profesional dan merasa lebih terlibat dengan pekerjaan mereka.
5. Work-life balance
Mendorong inisiatif keseimbangan kerja dan hidup, seperti jadwal kerja yang fleksibel, dapat membantu karyawan mempertahankan keseimbangan yang sehat antara hidup pribadi dan profesional.
Baca juga: 7 Strategi Meningkatkan Kebahagiaan Karyawan
Menjalankan 5 strategi ini dapat membantu karyawan merasa dihargai, termotivasi, dan terlibat dalam pekerjaannya, pada akhirnya akan mengarah pada peningkatan retensi karyawan dan peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sangat penting bagi praktisi HR untuk secara konsisten mengevaluasi dan membuat adjustment pada strategi-strategi ini untuk memastikan efektivitas dan keberhasilannya.
Sumber: