Pemutusan Hubungan Kerja atau juga biasa disebut dengan istilah layoff masih sering menjadi headline beberapa portal berita dalam dan luar negeri belakangan ini. Bahkan laman Layoffs.FYI melaporkan sudah ada lebih dari 80.000 pekerja profesional di seluruh dunia yang perlu menenggak pahitnya pil PHK pada tahun 2023 ini meskipun tahun ini belum berjalan sampai dua bulan. Artikel ini akan membahas data layoff atau PHK yang terjadi serta dampak yang terekam pada para jobseeker oleh praktisi Talentics.
Apa itu PHK?
PHK adalah singkatan dari pemutusan hubungan kerja. Pemutusan Ini berarti bahwa perusahaan memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan. Hal ini biasanya dilakukan dalam situasi ekonomi yang sulit, seperti menurunnya pendapatan, pengurangan biaya operasional, atau restrukturisasi bisnis. PHK sering menimbulkan dampak buruk bagi karyawan yang terkena, seperti kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Tak sedikit yang mentalnya terpuruk ketika mengalami PHK.
Baca juga: Fenomena Career Cushioning: Dampak Tech Layoff?
Berapa Karyawan Terdampak PHK selama 2022?
Dilansir dari Layoff.FYI selama tahun 2022 ada lebih dari 150.000 pekerja profesional di seluruh dunia yang mengalami PHK atau layoff khususnya di perusahaan teknologi besar seperti Meta, Amazon dan Twitter.
Di dalam negeri, setidaknya ada 4.800 karyawan yang mendapatkan PHK berdasarkan data yang dicatat oleh Ecommurz, beberapa perusahaan yang melakukan PHK diantaranya GoTo, Ruang Guru, dan LinkAja. Namun, data dari dalam negeri mungkin belum begitu akurat karena tidak semua perusahaan membuka data jumlah karyawan yang mendapatkan PHK secara terbuka ke publik.
Apa itu Anxiety?
Anxiety merupakan kata dari Bahasa Inggris yang biasa dipergunakan untuk merepresentasikan perasaan negatif, yang apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia memiliki arti perasaan cemas. Dalam ranah dunia kerja profesional, anxiety adalah perasaan cemas atau gugup yang dialami oleh karyawan terkait dengan lingkungan kerja, pekerjaan, atau hubungan dengan kolega kerja.
General Competency Test dari Talentics.Id merupakan salah satu tolak ukur yang dapat merepresentasikan banyak hal yang perlu diketahui perusahaan mengenai kandidat karyawan, termasuk tingkat kecenderungan kecemasan seorang kandidat. Lebih dari 75.000 data yang diolah selama tahun 2022 menunjukan hasil rerata yang cukup fluktuatif.
Pengaruh PHK pada Anxiety Pencari Kerja 2022
Hasil rata-rata tingkat kecemasan para pencari kerja di Indonesia selama tahun 2022 berada pada poin 56. Apabila diperhatikan secara lebih detail berdasarkan bulan, terjadi kenaikan di bulan Maret dan Juli secara signifikan melebihi rerata tahunan. Namun PHK massal perusahaan teknologi yang terjadi pada kuartal terakhir tahun 2022 nampaknya tidak banyak berpengaruh pada tingkat kecemasan. Alih-alih tingkat kecemasan melonjak drastis sesuai kenaikan PHK, tingkat kecemasan malah berangsur-angsur menurun.
Kenaikan Tingkat Anxiety Pertama: Maret 2022
Tingkat Anxiety di bulan Januari dan Februari 2022 secara berturut-turut 55 dan 53 atau lebih rendah dibanding rerata tahunan, 56. Namun naik secara signifikan naik pada poin 59 pada bulan Maret 2022. Apabila diperhatikan dari data PHK, bulan Februari dan Maret merupakan gelombang PHK pertama yang terjadi secara lokal dan global.
Kuartal-2 2022 Mulai Tenang
Tingkat kecemasan yang mencapai poin 59 pada Maret 2022 perlahan-lahan mulai menurun di kuartal dua hingga menyentuh poin rata-rata paling rendah pada Juni 2022, yakni 50 dari skala tertinggi 100.
Juli – September Penuh Kecemasan
Tingkat kecemasan menyentuh angka tertinggi 60 pada bulan Juli 2022 dan stabil pada poin 59 pada kuartal-3 2022. Apabila diperhatikan secara global, ada setidaknya 50.000 tenaga profesional yang mengalami PHK pada bulan Juli dan Agustus, meskipun sempat turun pada sekitar 30.000 saja di bulan September.
PHK besar-besaran di November sudah Tidak Berdampak?
Terjadi anomali hasil yang cukup berbeda dibandingkan data bulan-bulan sebelumnya dimana PHK tertinggi terjadi pada bulan November yang berdampak pada lebih dari 75.000 karyawan secara global yang 2.000 diantaranya berasal dari Indonesia.
Baca juga: 3 Langkah Mencegah dan Menanggulangi PHK bagi perusahaan dan Divisi HR
Korelasi PHK dan Anxiety
Apabila dilakukan korelasi statistik data PHK yang didapatkan dari Layoff.FYI, Ecommurz, dan tingkat anxiety para pencari kerja yang didapatkan oleh praktisi Talentics, didapatkan data sebagai berikut.
- PHK yang terjadi secara global berkorelasi dengan signifikansi 89% terhadap PHK yang terjadi didalam negeri.
- PHK yang terjadi secara lokal dan global, memberi efek korelasi negatif pada tingkat kecemasan.
- PHK yang terjadi secara lokal memberi korelasi negatif yang lebih signifikan dibanding PHK yang terjadi secara global, dengan persentase masing-masing -9.14% dan -2.02%
Perlu diingat bahwa korelasi yang ditunjukan tidak menjelaskan kausalitas atau penyebab utama terjadinya naik-turun tingkat kecemasan. General Competency Test dari Talentics merupakan test assessment yang dapat menunjukan tingkat kecemasan dan kecenderungan sifat lainnya. Tes ini dapat dipergunakan secara positif oleh perusahaan dalam rangka memfilter kandidat terbaik bagi perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan.
Kesimpulan
Terjadi PHK yang cukup signifikan selama tahun 2022 yang telah berdampak lebih dari 150.000 pekerja profesional secara global. Bulan November merupakan bulan terkelam dimana setidaknya 50.000 orang terdampak pada bulan tersebut. Tingkat anxiety atau kecemasan naik dan turun selama tahun 2022, tertinggi pada bulan Juli, Agustus, September, dan Maret. PHK berdampak secara negatif pada kisaran korelasi 2-9 persen terhadap naik turunnya tingkat kecemasan peserta General Competency Test yang dilaksanakan oleh praktisi Talentics. Para pencari kerjapun sudah mulai beradaptasi dengan kondisi penuh ketidakpastian ini.
Baca juga: Talentics Insight: Expected Salary Tahun 2022 Turun Sampai 9%
Sumber: