Secara umum, merekrut calon manajer memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan merekrut level staf karena mereka memegang tanggung jawab yang lebih besar dan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap keberhasilan perusahaan. Artikel ini akan membahas 7 cara merekrut manajer dilengkapi dengan 5 perbedaan antara merekrut posisi manajer dan staf.
5 Perbedaan Manajer dan Staf
Proses rekrutmen untuk posisi manager biasanya membutuhkan investasi waktu yang tidak sebentar dan cenderung lebih kompleks karena memerlukan evaluasi dan pertimbangan yang lebih detail dan lebih banyak aspek yang harus diamati seperti kepemimpinan, kemampuan memimpin, sampai track record karier di perusahaan sebelumnya. Secara umum 5 perbedaan tersebut adalah:
1. Tingkat Tanggung Jawab
Posisi manajer memiliki tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi karena mereka bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan tim dan membuat keputusan strategis, sementara level staf biasanya fokus pada tugas dan proyek-proyek individual. Oleh karena itu, tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi menuntut manajer memiliki keahlian, kompetensi, dan pengalaman yang lebih baik, terutama dalam mengatasi situasi dan membuat keputusan yang tepat.
2. Keahlian dan Pengalaman
Seorang manajer membutuhkan kemampuan kepemimpinan, komunikasi, pemecahan masalah, dan berpikir strategis. Sementara level staf membutuhkan skill teknis atau spesialisasi dalam bidang pekerjaan mereka.
Perlu diingat bahwa seorang manajer umumnya memiliki pengalaman kerja yang lebih banyak dan memiliki pemahaman yang lebih komprehensif mengenai industri dan bisnis dibanding staf biasa.
Baca juga: 5 Skill Paling Dibutuhkan 2023
3. Kompensasi dan Benefit
Telah diketahui secara umum bahwa manajer memiliki gaji lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan tingkat staf. Hal ini disebabkan oleh tanggung jawab, keahlian, dan pengalaman yang dimiliki oleh manajer.
Selain itu, manajer juga biasanya memiliki paket manfaat kesehatan, tunjangan, dan cuti tahunan yang lebih menarik dibanding level staf. Namun, tingkat kompensasi dan manfaat akan bervariasi tergantung pada perusahaan, posisi secara spesifik, dan industri yang ditekuni.
Baca juga: 7 Strategi Merancang Compensation and Benefit yang Menarik
4. Kesempatan Naik Jabatan
Seorang manajer dapat berkembang ke tingkat manajemen yang lebih tinggi atau masuk ke posisi kepemimpinan senior seperti Kepala Divisi, Vice President, bahkan C-Level terutama jika mereka terbuka akan tanggung jawab yang lebih beriringan dengan menjaga konsistensi dan performa pada tanggung jawab utamanya.
Di sisi lain, karyawan tingkat staf memiliki kesempatan karir yang terbatas dan lebih bergantung pada keterampilan dan pengalaman yang dimilikinya dalam bidang yang ditekuni, terlebih ada kompetisi antara sesama staf yang semakin memperkecil kemungkinan naik jabatan.
5. Pengambilan Keputusan
Seorang manajer akan bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan strategis bagi tim atau departemennya, sedangkan pegawai level staff idealnya hanya perlu mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, kalaupun ada kesempatan untuk mengambil keputusan. Seorang staf memerlukan arahan, bimbingan, dan persetujuan manager mereka jika ditemukan belum ada prosedur yang ditetapkan.
7 Cara Merekrut Manajer
Setelah mengetahui perbedaan posisi manajer dan staf secara komprehensif, berikut adalah 7 cara merekrut manajer agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai.
1. Perkuat Budaya Perusahaan
Memperkuat budaya perusahaan adalah fondasi paling ampuh untuk menarik dan merekrut manajer, budaya perusahaan yang kokoh dan menarik akan menjadi magnet yang kuat untuk menarik talenta manajer terbaik.
Setelah tertarik dan menjadi bagian dari perusahaan, manajer yang berkualitas pada akhirnya akan berkembang dan memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan.
2. Rancang Deskripsi Pekerjaan
Menulis deskripsi pekerjaan memiliki beberapa tujuan dan merupakan bagian penting dalam menarik kandidat manajer terbaik. Diperlukan waktu dan kontemplasi untuk menulis deskripsi pekerjaan yang menggambarkan peran manajer secara detail dan akurat.
Sertakan informasi spesifik tentang ekspektasi pekerjaan sehari-hari dan bila memungkinkan berikan gambaran waktu yang akan dialokasikan untuk jenis pekerjaan tertentu sehingga kandidat dapat menilai apakah akan cocok dengan minat dan gaya bekerjanya.
3. Batasi Persyaratan “Minimal Pengalaman Bekerja Sekian Tahun”
Keterampilan manajerial dapat dipelajari dengan cepat dan tidak setiap kandidat yang hebat akan memiliki pengalaman memimpin sampai belasan tahun pada bidang atau industri yang sama persis. Fokus pada keahlian yang benar-benar dibutuhkan dibanding lama pengalaman kerja minimal sekian tahun.
Apabila ada keraguan, tahapan tes dan wawancara tambahan dapat dilakukan untuk benar-benar memfilter kandidat manajer yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Kenali Jenis Asesmen dan Manfaatnya untuk Proses Rekrutmen Perusahaan
4. Lihat Potensi Karyawan Internal
Tergantung pada posisi yang dicari ukuran perusahaan saat ini, selalu ada potensi karyawan internal sebagai pemimpin yang cukup ideal. Mempromosikan dari dalam memiliki banyak manfaat bagi staf saat ini, namun harus tetap memperhatikan konflik internal yang mungkin timbul, terutama apabila ada kompetisi antara para karyawan.
5. Mulai Sesi Wawancara Secara Komprehensif
Menjalankan sesi wawancara yang komprehensif sangat penting dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan, terutama jika posisinya manajer katas. Sesi ini adalah kesempatan bagi HR, calon direct report, juga calon tim yang dipimpin untuk mengetahui lebih dalam mengenai calon manajer baru dan bagaimana mereka akan beradaptasi.
Sesi wawancara yang komprehensif mungkin bisa lebih dari 2-3 tahapan dan dapat melibatkan pertanyaan yang beragam, termasuk mengenai latar belakang profesional, pengalaman kerja, harapan dan motivasi, serta kemampuan dan keahlian tertentu.
Sesi Ini juga merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk mempromosikan lebih detail mengenai posisi, budaya organisasi, dan tugas harian yang akan diterima calon manajer agar mereka lebih tertarik untuk bergabung.
6. Cek Kontak Referensi dari Perusahaan Lama
Lakukan pengecekan dan konfirmasi dari kontak referensi yang diberikan calon karyawan. Perlu ditekankan bahwa proses ini merupakan salah satu proses terpenting dalam perekrutan posisi manajer sebagai validasi informasi. Tujuannya untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan atau penemuan hal hal yang bertentangan dengan hukum yang tentunya dapat merugikan perusahaan.
Proses ini juga dapat menjadi tahapan validasi hasil tes dan wawancara calon manajer yang telah dilakukan sebelumnya, karena datang dari sumber-sumber terpercaya dan orang-orang yang pernah bekerja langsung seperti pimpinan dan rekan kerja di perusahaan sebelumnya.
7. Mengirim Offer Letter
Dalam mengirim Offer Letter, HR dituntut untuk menyusun surat tawaran ini dengan jelas serta mencantumkan detail posisi, gaji, manfaat, dan jadwal kerja. Surat penawaran ini juga perlu dikirimkan secara profesional dan cepat setelah pihak perusahaan menetapkan bahwa kandidat tersebut adalah pilihan terbaik.
HR juga perlu memastikan bahwa surat tawaran diterima dan dibaca oleh kandidat secepat mungkin, beriringan dengan menjaga komunikasi dengan kandidat manajer agar penawaran segera disetujui dan hari pertama bekerja manajer baru dapat segera ditentukan.
Merekrut posisi manajer dapat menjadi sebuah proses yang mungkin rumit, menghabiskan anggaran perusahaan, membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan menguras energi namun akan sebanding dengan loyalitas dan ROI yang diberikan oleh kandidat manajer yang tepat.
Terdapat proses strategis lainnya yang perusahaan dapat implementasikan secara lebih holistik dengan perencanaan yang jauh kedepan, yaitu program management trainee. Program ini berperan sebagai salah satu solusi menemukan posisi manajer dan calon pemimpin perusahaan di masa yang akan datang.
Baca juga: Mendalami Program Management Trainee
Sumber: