Salah satu poin penting yang menjadi perhatian bagi para jobseeker saat melamar pekerjaan adalah expected salary. Menjadi hal yang cukup sensitif dan terkadang canggung untuk disampaikan secara gamblang, ada banyak faktor yang mempengaruhi nominal yang disebutkan seperti kemampuan yang dimiliki, pengalaman pada posisi atau bidang yang dituju, sampai kondisi talent pool yang sedang kebanjiran tenaga kerja yang baru saja terkena badai tech layoff yang semakin sering terjadi selama beberapa bulan terakhir ini. Artikel ini akan membeberkan data perbedaan expected salary pada tahun 2021 dan 2022 yang telah diolah oleh praktisi Talentics.
Apa Itu Expected Salary?
Expected salary merupakan nominal gaji yang diharapkan oleh seorang calon karyawan dalam melamar pekerjaaan yang biasanya diberikan dalam kurun waktu bulanan. Expected salary merupakan bagian penting dari proses rekrutmen karena memberikan informasi kepada perusahaan tentang apa yang diharapkan oleh calon karyawan dari sebuah pekerjaan.
Pada pelaksanaannya, proses bertukar informasi tentang gaji yang diharapkan ternyata bekerja secara dua arah. Bagi calon karyawan, expected salary memberikan informasi tentang apa yang diharapkan dari posisi yang dilamar, serta membantu mereka dalam menentukan apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka. Bagi perusahaan, expected salary memberikan informasi tentang apa yang diharapkan oleh kandidat karyawan dari sebuah lowongan pekerjaan, serta membantu perusahaan dalam menentukan apakah tawaran yang akan diberikan kepada calon karyawan sesuai dengan harapan mereka atau tidak.
Kondisi Ekspektasi Gaji 2021 vs 2022
Data yang diolah oleh praktisi Talentics menemukan bahwa ada penurunan expecated salary sebesar 9.36% dibanding tahun 2021. Dari total 208.822 data yang dihimpun selama dua tahun terakhir, rata-rata gaji yang diharapkan pada tahun 2021 berada pada angka Rp 5,949,680 namun merosot sampai Rp 5,392,773. Dapat disimpulkan bahwa ada penurunan sebesar Rp 556,907 ekuivalen 9.36%.
1. Expected Salary Pada Laki-Laki Turun 9.48%
Penurunan expected salary paling drastis terjadi pada laki-laki. Pada tahun 2021 rata-rata gaji yang diharapkan mencapai nominal Rp 6,480,045 namun turun sebesar Rp 614,836 atau setara dengan 9.48 persen sehingga menjadi Rp 5,865,209 saja pada tahun 2022.
2. Expected Salary Pada Perempuan Turun 6.96 %
Tak hanya terjadi pada laki-laki, tren penurunan gaji yang diharapkan para jobseeker juga terjadi pada perempuan. Berada pada nominal rata-rata Rp 5,145,430 pada tahun lalu, terjadi penurunan sebesar Rp 358,154 hingga menyentuh angka Rp 4,787,276 dengan persentase penurunan sebesar 6.96%.
3. Tren Expected Salary Menurun Terjadi Sejak Januari 2022
Apabila data yang tersedia diperhatikan secara lebih granular sejak Juli 2021 sampai dengan November 2022, terjadi tren penurunan expected salary yang belum usai sejak Januari 2022 sampai dengan bulan ketika laporan ini ditulis baik secara nominal rata-rata maupun nilai tengah..
Data yang ada dapat dibandingkan dengan beberapa eksternal data yang kredibel. Dari laman Statista, terjadi lonjakan mass layoff khususnya pada industri teknologi sejak quartal pertama tahun 2022.
Dari dalam negeri, laman Ecommurz menyatakan bahwa terjadi layoff yang tiada henti pada tech startup di Indonesia mulai bulan Februari 2022 yang setidaknya telah berimbas pada lebih dari 4500 pekerja di Indonesia.
Baca juga: 3 Langkah Mencegah dan Menanggulangi PHK bagi perusahaan dan Divisi HR
7 Faktor yang Mempengaruhi Besaran Expected Salary
Dikutip dari Business Insider, ada 7 faktor yang mempengaurhi besaran expected salary. Semua faktor trsebut bersinergi satu sama lain untuk memperngaurhi kecil ataupun besarnya nominal gaji yang diharapkan setiap kandidat
- Ukuran perusahaan: Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi faktor-faktor seperti tingkat pengalaman yang dibutuhkan, tingkat persaingan di pasar tenaga kerja, fasilitas dan benefit, serta kesempatan berkembang. Mempertimbangkan ukuran perusahaan dapat membantu dalam menentukan gaji yang realistis dan sesua
- Situasi keuangan perushaan: Situasi keuangan perusahaan dapat mempengaruhi besaran gaji yang kompetitif dan sesuai dengan kualifikasi para kandidat.Jika perusahaan memiliki posisi keuangan yang baik dengan runway yang lebih sustainable, mereka mungkin lebih mampu untuk menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain dibawahnya.
- Industri: Salah satu riset yang dapat dilakukan oleh praktisi HR maupun para kandidat adalah membandingkan data yang tersedia pada laman khusus seperti Glassdoors. Akan tersedia gaji yang nominalnya terus diperbaharui sesuai dengan industri yang dijalani oleh perusahaan.
- Pendidikan terakhir Kandidiat: Pendidikan calon karyawan dapat mempengaruhi tingkat keahlian dan kompetensi yang dimiliki, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi nilai yang ditawarkan oleh perusahaan. Pendidikan yang lebih tinggi biasanya dianggap seringkali dinilai linier dalam mendapatkan gaji yang lebih tinggi peluang untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
- Lokasi Bekerja: Faktor lokasi tempat kerja dapat mempengaruhi tingkat gaji yang ditawarkan oleh perusahaan karena dapat mempengaruhi biaya hidup dan tingkat permintaan tenaga kerja di wilayah tersebut. Wilayah dengan biaya hidup yang tinggi atau tingkat permintaan tenaga kerja yang tinggi biasanya akan menawarkan gaji yang lebih tinggi untuk posisi yang sama. Dengan mempertimbangkan lokasi tempat kerja, seseorang dapat menetapkan tingkat gaji yang realistis dan sesuai dengan harapannya.
- Jenis pekerjaan: Jenis pekerjaan dapat mempengaruhi tingkat gaji yang ditawarkan karena dapat mempengaruhi tingkat persaingan di pasar tenaga kerja dan tingkat kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi dan pengalaman yang tinggi biasanya akan menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi dan pengalaman yang lebih rendah.
- Tanggung jawab: Level senioritas yang berbeda dapat memiliki tanggung jawab yang berbeda meskipun jenis pekerjaannya masih sama. Penentuan gaji yang sesuai dengan tanggung jawab yang diemban sangat penting untuk menghargai pekerja yang telah bekerja dengan tanggung jawab yang lebih besar. Selain itu, penentuan gaji yang tepat juga dapat meningkatkan motivasi pekerja dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa telah terjadi mass layoff pada tech industry di Indonesia yang berdampak pada lebih dari 4500 tenaga kerja pro serta penurunan ekspektasi gaji sampai yang nyaris mencapai 10% pada periode yang sama. Riset lebih dalam untuk menetukan korelasi dan kausalitas kedua hal tersebut dibutuhkan agar dapat memvalidasi dua kejadian ini.
Baca juga: Fenomena Career Cushioning: Dampak Tech Layoff?
Sumber: