Penting bagi praktisi HR untuk memahami perubahan dan perkembangan terbaru dalam dunia kerja yang kompetitif. Salah satu konsep yang mungkin penerapannya dapat bergeser adalah kompetensi kerja.
Bagaimanakah kondisi kompetensi kerja fresh graduate dibandingkan para karyawan yang telah memiliki pengalaman profesional bertahun-tahun? Artikel ini akan membahas secara definitif definisi kompetensi kerja dilengkapi data kompetensi kerja.
Apa itu Kompetensi Kerja?
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006, kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Dengan demikian kompetensi kerja lebih dari sekedar daftar checklist keterampilan yang harus dimiliki, namun mencakup pemahaman yang tepat tentang tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan.
Hal ini diperkuat oleh studi kasus yang dilakukan oleh Volvo Car Corporation dalam artikel yang dipopulerkan oleh Harvard Business Review. Studi tersebut menunjukkan bahwa para engineer di Volvo memiliki pandangan yang cukup beragam tentang check list apa yang membuat seorang engineer kompeten, namun mereka semua setuju bahwa engineer yang kompeten memahami secara utuh apa yang mereka kerjakan.
Mengapa Pemahaman Kerja Dibutuhkan?
Dalam konteks kompetensi kerja, pemahaman yang komprehensif tentang tugas dan tanggung jawab akan memungkinkan karyawan untuk melihat helicopter view dari pekerjaan mereka sehingga dapat memahami impact yang mereka berikan terhadap perkembangan perusahaan.
Pemahaman kerja yang menyeluruh juga memungkinkan individu untuk mengantisipasi perubahan dan tantangan dalam pekerjaan mereka, serta beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan kerja yang dinamis.
Baca juga: Agreeableness dalam Big 5 Personality: Definisi dan Data
Dengan memiliki pemahaman yang mendalam, individu dapat mengambil inisiatif, berpikir kritis, dan mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman kerja yang komprehensif menjadi faktor kunci dalam mengembangkan kompetensi kerja yang efektif dan sukses.
Dapatkah Data Kompetensi Kerja Dianalisis?
Sebelum masuk pada analisis, perlu diketahui terdapat beberapa indikator yang penting untuk dipertimbangkan sebagai kompetensi kerja, yaitu kemampuan problem solving (pemecahan masalah) dan adaptability (kemampuan beradaptasi).
Kedua indikator tersebut dapat dianalisis dan kesimpulannya diambil sebagai data kompetensi kerja. Data ini dapat dipergunakan sebagai informasi cara navigasi SDM bagi praktisi HR dan manajer seperti untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu, tren kompetensi di dalam tim dan perusahaan, serta kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki dengan standar yang telah ditetapkan.
Dalam menganalisis data kompetensi kerja,Analisis data problem solving akan membantu HR dalam memahami sejauh mana karyawan mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang muncul dalam konteks pekerjaan. Data ini dapat mencakup kemampuan karyawan dalam menerapkan strategi pemecahan masalah yang efektif, kreativitas dalam mencari solusi, serta kemampuan berpikir analitis untuk mengatasi tantangan yang kompleks. Dengan memahami tingkat kompetensi problem solving yang dimiliki oleh karyawan, HR dapat mengidentifikasi area pengembangan yang diperlukan dan memberikan pelatihan atau bimbingan yang sesuai.
Baca juga: Analisis Problem-Solving Skill di Dunia Kerja
Sementara itu, data adaptability akan memberikan wawasan tentang sejauh mana karyawan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja yang cepat dan dinamis. Data ini mencakup kemampuan karyawan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan baru, mengatasi resistensi terhadap perubahan, serta fleksibilitas dalam menghadapi tantangan baru. Dalam dunia kerja yang terus berubah, adaptability menjadi kualitas yang sangat berharga, karena karyawan yang dapat beradaptasi dengan baik cenderung lebih sukses dalam menghadapi perubahan dan mencapai hasil yang diinginkan.
Talentics Insight: Analisis Data Kompetensi Kerja
Data Kompetensi Kerja didapatkan melalui General Competency Test dan Campus Admission Test. Tes pertama diperuntukan untuk kandidat karyawan yang biasanya memiliki pengalaman kerja, sedangkan tes kedua merupakan tes seleksi kampus..
Sebanyak 44.103 data kompetensi kerja telah direkam dalam rentang waktu April 2022-Maret 2023. Setelah dianalisis secara demografis, ditemukan bahwa 86% populasi merupakan fresh graduate dan sisanya 14% merupakan individu dengan pengalaman kerja 12-36 bulan. Secara detail, temuan Talentics Insight mengenai kompetensi kerja adalah sebagai berikut:
1. Rata-Rata Skor Kompetensi Kerja Semua Data: 63/100
Data ini memberikan gambaran awal tentang tingkat kompetensi kerja dari populasi yang dianalisis. Rata-rata skor 63 menunjukkan adanya ruang untuk peningkatan kompetensi kerja di antara individu-individu tersebut.
Rata-Rata Skor Kompetensi Kerja 63/100
Rata-Rata Skor Kompetensi Kerja Laki-Laki 64/100
Rata-Rata Skor Kompetensi Kerja Perempuan 63/100
Perlu diperhatikan bahwa hasil diatas merupakan hasil gabungan antara fresh graduate dan individu dengan pengalaman kerja. Meskipun pada proporsinya, fresh graduate memiliki andil yang lebih signifikan dalam keseluruhan populasi yang dianalisis.
2. Kompetensi Kerja akan Naik Seiring Bertambahnya Pengalaman Kerja
Skor Rata Rata |
Fresh Graduate |
Pengalaman Kerja 1-3 Tahun |
Semua Data |
61 |
70 |
Laki-Laki |
61 |
70 |
Perempuan |
60 |
68 |
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terlihat adanya peningkatan skor rata-rata kompetensi kerja seiring dengan bertambahnya pengalaman kerja. Fresh graduate memiliki skor rata-rata kompetensi kerja sebesar 61, sedangkan individu dengan pengalaman kerja 1-3 tahun memiliki skor rata-rata sebesar 70.
Analisis ini menunjukkan bahwa adanya korelasi positif antara pengalaman kerja peningkatan kompetensi kerja seseorang, analisis lebih dalam untuk pembuktian kausalitas antara kompetensi kerja dengan pengalaman kerja dibutuhkan sebagai sarana validasi. .
Dalam menyikapi hasil analisis ini, HR yang berencana merekrut kandidat fresh graduate idealnya memiliki strategi yang berfokus pada peningkatan kemampuan kerja secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengembangan yang tepat kepada karyawan baru sejak sesi onboarding, sehingga mereka dapat mengembangkan kompetensi kerja mereka lebih cepat dan efektif.
Baca juga Talentics Insight: Siapkah Fresh Graduate dengan Dunia Kerja?
3. Kompetensi Kerja Perempuan dan Laki-Laki Tidak Berbeda Jauh
Untuk fresh graduate, Skor rata-rata kompetensi kerja perempuan adalah 60, sedangkan skor rata-rata kompetensi kerja laki-laki adalah 61. Sedangkan untuk mereka yang memiliki pengalaman kerja, 68 dan 70.
Hal ini menunjukkan bahwa baik perempuan maupun laki-laki memiliki potensi dan kemampuan yang kurang lebih sama dalam mengembangkan kompetensi kerja. Gender tidak menjadi faktor penentu utama dalam menentukan keberhasilan dan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Perlu dicatat bahwa analisis ini hanya berdasarkan data kompetensi kerja dan belum memperhitungkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja individu secara komprehensif seperti kepribadian, preferensi pekerjaan, serta faktor lingkungan.
Oleh karena itu, penting untuk tidak membuat asumsi umum bahwa perempuan atau laki-laki memiliki keunggulan atau kelemahan tertentu dalam kompetensi kerja, karena setiap individu memiliki potensi yang unik dan dapat mengembangkan kompetensi mereka melalui upaya dan pengalaman kerja apabila diarahkan secara terukur dan terstruktur.
Kesimpulan
Kompetensi kerja tidak hanya terbatas pada daftar keterampilan yang harus dimiliki, melainkan juga mencakup pemahaman yang akurat tentang tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan. Keterampilan dan pemahaman tersebut dibutuhkan untuk mengantisipasi perubahan dan tantangan yang muncul serta beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis.
Berdasarkan analisis data kompetensi kerja, ditemukan bahwa rata-rata skor kompetensi kerja dari fresh graduate adalah 61, sedangkan mereka yang telah berpengalaman kerja 70. Hasil ini menunjukkan bahwa kompetensi kerja merupakan satu hal yang dapat dilatih dan akan terus meningkat beriringan dengan bertambahnya pengalaman kerja professional. Praktisi HR perlu memastikan bahwa perusahaan memiliki program pelatihan yang mumpuni, terutama bagi fresh graduate.
Baca juga: 5 Strategi Merekrut Fresh Graduate bagi Praktisi HR
Analisis juga menunjukkan bahwa pengalaman kerja berhubungan positif dengan peningkatan kompetensi kerja, dengan skor rata-rata yang meningkat dari 61 untuk fresh graduate menjadi 70 untuk individu dengan pengalaman kerja 1-3 tahun.
References:
Indeed – What Are Competencies? (With Examples and a Guide)
Kemenkeu – Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006
Jörgen Sandberg – Understanding Competence at Work via Harvard Business Review
Image Copyright – Hai Nguyen via Pexels
Image Copyright – Mikael Blomkvist via Pexels