Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Conscientiousness dalam Big 5 Personality: Definisi dan Data

Pembahasan bagaimana conscientiousness dapat mempengaruhi kinerja dan hubungan sesama karyawan di tempat kerja melalui definisi, manfaat, sisi negatif, dan data.

Dalam bidang psikologi kepribadian, Teori Big 5 Personality menjadi kerangka yang cukup komprehensif untuk memahami kepribadian manusia. Teori ini mengidentifikasi lima faktor utama yang membentuk kepribadian seseorang, antara lain extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan openness to experience. Artikel ini akan mendalami faktor conscientiousness dan mengeksplorasi pentingnya faktor ini pada dunia kerja profesional.

Apa itu Conscientiousness?

Conscientiousness merujuk pada kecenderungan individu untuk menjadi terorganisir, bertanggung jawab, dan tekun dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban yang apabila diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia secara harfiah berarti “kesadaran diri”.

Karyawan dengan tingkat conscientiousness yang tinggi cenderung memiliki sifat-sifat seperti dapat diandalkan, memperhatikan detail, dan etos kerja yang kuat. Mereka biasanya disiplin, berorientasi pada tujuan, dan berusaha untuk mencapai keunggulan dalam pekerjaan mereka.

5 Komponen Conscientiousness

Conscientiousness terbentuk dari lima komponen yang secara kolektif berkontribusi membentuk sifat conscientiousness atau kesadaran diri. Dalam dunia kerja, kelima komponen ini memiliki peran dalam membentuk perilaku kerja seseorang karyawan dalam pengambilan keputusan, dan kinerja secara keseluruhan dalam berbagai situasi yang terkait dengan pekerjaan.

1.   Achievement Striving

Individu dengan tingkat achievement striving yang tinggi memiliki ambisi yang kuat, menetapkan tujuan yang menantang untuk diri mereka sendiri, dan berusaha mencapai keunggulan dalam pekerjaan mereka. Mereka termotivasi oleh keinginan kuat untuk sukses dan seringkali proaktif dalam mencari peluang pertumbuhan dan kemajuan.

2.   Competence

Competence merujuk pada keyakinan individu terhadap kemampuan mereka untuk berhasil melakukan tugas dan memenuhi persyaratan pekerjaan. Mereka yang mencetak tinggi dalam competence memiliki keyakinan pada keterampilan mereka dan umumnya dianggap mampu dan berpengetahuan dalam bidang masing-masing.

Baca juga: Catat 7 Tren Teknologi HR untuk Proses Rekrutmen 2023

3.   Dutifulness

Individu yang bertanggung jawab sangat memperhatikan pemenuhan kewajiban dan tanggung jawab mereka. Mereka memiliki rasa kewajiban yang kuat dan berkomitmen untuk memenuhi komitmen mereka dengan konsisten. Mereka dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

4.   Orderliness

Orderliness mencerminkan preferensi individu terhadap organisasi dan struktur. Mereka yang mencetak tinggi dalam orderliness menghargai pendekatan yang sistematis dalam pekerjaan mereka, menjaga ruang kerja yang rapi, dan memperhatikan detail. Sifat terorganisir mereka memungkinkan mereka menjadi efisien, fokus, dan teliti dalam pekerjaan mereka.

5.   Self-Discipline

Self-discipline adalah komponen penting dalam Kesungguhan dan mencerminkan kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri, memprioritaskan tugas, dan menahan distraksi. Mereka yang memiliki disiplin diri yang tinggi seringkali gigih dan bertekad dalam mengejar tujuan mereka, yang menghasilkan peningkatan produktivitas dan kesuksesan di tempat kerja.

Talentics Insight: Conscientiousness Jobseeker Indonesia

Lebih dari 65 ribu individu yang berstatus jobseeker telah mengikuti asesmen Talentics, dengan 50.3% dari mereka merupakan laki-laki dan sisanya 49.7% adalah perempuan. Hasil tes tersebut kemudian dianalisis oleh praktisi Talentics dengan proses memenuhi standar ISO 27001 dengan hasil sebagai berikut:

1.   Rerata Hasil Conscientiousness: Tinggi

Berdasarkan hasil analisis data, skor rata-rata conscientiousness pada data tersebut sebesar 72 dari skala tertinggi 100. Skor ini menunjukkan bahwa para jobseeker yang mengambil tes cenderung memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi, tentunya dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan.

2.   Orderliness menjadi Komponen dengan Skor Tertinggi

Orderliness, yang menggambarkan keteraturan dan kedisiplinan individu, memiliki skor rata-rata yang sangat tinggi sebesar 81 merupakan skor tertinggi dibanding rerata untuk Achievement Striving 69, Competence 76, Dutiful 63, dan self discipline 72. 

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa jobseeker di Indonesia sangat sistematis dan memiliki kedisiplinan yang cukup baik, dengan poin achievement striving dan dutiful yang masih perlu ditingkatkan.

3.   Rata-rata Skor Perempuan dan Laki-Laki cenderung Sama

Rata-rata skor conscientiousness antara perempuan dan laki-laki pada jobseeker di Indonesia cenderung sama dengan rata rata 72. Hal ini menunjukkan bahwa baik perempuan maupun laki-laki memiliki tingkat kesadaran diri yang sebanding dalam bekerja.

Baca juga: Perkembangan Wanita Karier di 2023

Adakah Sisi Negatif Dari Conscientiousness?

Sebagai seorang HR practitioner, penting untuk memahami bahwa conscientiousness dapat memiliki sisi negatif yang perlu diperhatikan dalam konteks dunia kerja. Meskipun sifat ini sering kali dianggap cukup positif dan diinginkan dalam lingkungan kerja, ada beberapa dampak yang dapat muncul jika conscientiousness tidak seimbang atau berlebihan dari Elemen Big 5 Personality lainnya.

Baca juga: Pentingnya Internship atau Magang bagi Perusahaan dan Masa Depan Dunia Kerja

Salah satu sisi negatif dari conscientiousness adalah perfeksionisme. Sifat ini dapat mendorong individu untuk selalu mengejar kesempurnaan dalam pekerjaan mereka. Meskipun semangat untuk melakukan yang terbaik dapat menjadi kualitas yang baik, perfeksionisme yang berlebihan dapat menghambat produktivitas dan menyebabkan stres yang berlebihan.

Selain itu, karyawan yang sangat conscientious mungkin kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan dan situasi yang tak kurang terprediksi. Mereka cenderung memegang teguh pada aturan dan rutinitas yang telah ditetapkan, sehingga cenderung sulit bagi mereka untuk beradaptasi dengan perubahan yang diperlukan dalam dunia kerja yang terus berubah.

Kesimpulan

Conscientiousness merupakan faktor penting dalam dunia kerja profesional. Karyawan dengan tingkat conscientiousness yang tinggi cenderung memiliki sifat-sifat seperti dapat diandalkan, memperhatikan detail, dan etos kerja yang tinggi. Mereka memiliki ambisi yang kuat, keyakinan pada kemampuan mereka, rasa kewajiban yang tinggi, menghargai organisasi dan struktur, serta disiplin diri yang baik.

Menariknya, hasil analisis data dari jobseeker di Indonesia menunjukkan bahwa conscientiousness memiliki skor rata-rata yang tinggi, dengan komponen orderliness menjadi yang tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa jobseeker di Indonesia cenderung memiliki keteraturan dan kedisiplinan yang baik.

Namun demikian, penting bagi HR practitioner untuk menyadari bahwa conscientiousness juga memiliki sisi negatif. Perfeksionisme yang berlebihan dan kurangnya flexibility dalam menghadapi perubahan dapat menghambat produktivitas dan keseimbangan kerja-hidup.

Perlu ditekankan bahwa conscientiousness merupakan salah satu dari 5 big five personality yang perlu secara detail diidentifikasi namun tetap perlu diperhatikan kompleksitasnya dengan 4 personality lain yaitu extraversion, agreeableness, neuroticism, dan openness to experience untuk melihat gambaran sifat yang lebih komprehensif.

References:

HRDqStore – 8 Excellent Examples of Conscientiousness in The Workplace 
Indeed – What Is Conscientiousness? (With Characteristics and Jobs)
Mindtools – How to Be Conscientious 

General Competency Test – Talentics Dataset

Image Copyright Fauxels via Pexels 
 

 

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.