Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Neuroticism pada Big 5 Personality: Definisi dan Data

Pembahasan bagaimana Neurotisme dapat mempengaruhi kinerja dan hubungan sesama karyawan di tempat kerja melalui definisi, manfaat, dan data.

Dalam psikologi kepribadian, Teori Big 5 Personality menjadi kerangka umum yang digunakan untuk menjelaskan tentang kepribadian manusia. Teori ini mengidentifikasi lima sifat besar yang membentuk kepribadian seseorang, yaitu Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism, dan Openness to Experience.

Dalam dunia profesional, pemahaman tentang sifat Neuroticism dalam Teori Big 5 Personality memiliki relevansi yang cukup penting. Artikel ini membahas bagaimana Neurotisme dapat mempengaruhi kinerja dan hubungan sesama karyawan di tempat kerja.

Apa itu Neuroticism?

Neurotisme cenderung mencerminkan tingkat kecemasan, ketegangan, dan respons emosional seseorang terhadap tekanan dan situasi stres. Individu dengan tingkat Neurotisme yang tinggi mungkin lebih rentan terhadap stres, cemas berlebihan, dan mudah terpengaruh oleh emosi negatif.

Dalam konteks profesional, pemahaman tentang Neurotisme dapat membantu para HR profesional dan pimpinan perusahaan dalam mengenali kebutuhan, potensi, dan  tantangan yang mungkin dihadapi oleh karyawan dengan tingkat Neurotisme yang berbeda-beda.

6 Komponen Neuroticism secara Detail

Penting untuk dipahami bahwa Neurotisisme merupakan sebuah konstruksi multidimensional, dan individu dapat menunjukkan tingkat faset-faset ini dengan berbeda-beda. Sifat-sifat yang menjadi komponen didalam Neuroticism adalah Angry Hostility, Anxiety, Depression, Impulsive, Insecurity, Vulnerability.

Keenam komponen tersebut secara kolektif berkontribusi pada tingkat Neurotisisme seseorang secara keseluruhan dan dapat mempengaruhi pengalaman emosional, perilaku, dan mekanisme mengatasi individu dalam berbagai situasi.

  • Angry Hostility: Seseorang dengan sifat angry hostility/kemarahan yang tinggi cenderung mudah tersulut emosi dan sulit mengendalikan kemarahan mereka. Misalnya, ketika menghadapi situasi yang menantang di tempat kerja, mereka cenderung rentan terhadap luapan emosi yang terlalu meledak-ledak sehingga dapat mempengaruhi hubungan kerja dengan rekan tim atau atasan.
  • Anxiety: Karyawan dengan sifat anxiety yang tinggi cenderung lebih mudah cemas atau gelisah bahkan terhadap hal-hal yang mungkin tidak perlu dikhawatirkan secara berlebih, seperti adanya request projek baru dari atasan atau diskusi hasil penilaian kinerja, bahkan bisa juga disebabkan meeting pendek yang membahas update pekerjaan mingguan.
  • Depression: Seseorang dengan sifat depresi yang tinggi mungkin mengalami suasana hati yang rendah, kurangnya motivasi, dan perasaan putus asa. Mereka dapat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas, bekerja dengan produktif, atau menjaga motivasi di tempat kerja.
  • Impulsive: Impulsivitas melibatkan kecenderungan untuk bertindak secara spontan tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi. Contohnya, seseorang yang impulsif dalam konteks profesional mungkin mengambil keputusan tanpa melakukan analisis yang matang, membuat kesalahan yang dapat mempengaruhi proyek atau tim secara keseluruhan.
  • Insecurity: Perasaan ini mencakup perasaan keraguan diri, ketidaklayakan, dan kurangnya kepercayaan pada diri sendiri. Seseorang yang tingkat insecurity yang tinggi cenderung merasa sulit untuk mengambil risiko, mengungkapkan pendapat mereka, atau menghadapi tantangan di tempat kerja. Hal ini dapat membatasi pertumbuhan karier mereka dan hubungan kerja yang efektif.
  • Vulnerability: Bagian terakhir ini mengacu pada sensitivitas yang tinggi terhadap rasa sakit secara emosional seperti penolakan atau kritik. Seseorang dengan vulnerability yang tinggi mungkin akan sulit move-on dari feedback yang konstruktif atau kegagalan di proyek sebelumnya, sehingga menghambat kemampuan mereka untuk bangkit dan berkembang di lingkungan kerja.
    Baca juga: Analisis Problem-Solving Skill di Dunia Kerja

Mengapa Identifikasi Neuroticism di Big 5 Personality Penting?

Dalam dunia profesional, pemahaman terhadap neuroticism penting bagi pengusaha dan recruiter. Mengetahui sifat neurotisisme seseorang membantu dalam melihat kecenderungan bagaimana kandidat karyawan akan berperilaku dalam berbagai situasi atau bagaimana mereka dapat berkembang di dalam perusahaan.

Pimpinan perusahaan dan praktisi HR perlu berusaha memahami kesesuaian individu untuk setiap posisi yang dicari dan mempelajari sifat neurotisisme yang dapat mempengaruhi individu dalam berbagai jenis interaksi di tempat kerja, baik dalam hal fokus, pengambilan keputusan, ketidakpastian, maupun kecemasan.

Seperti pedang bermata dua, neuroticism memiliki sisi positif dan konstruktif. Namun, dengan pengelolaan yang tepat, neurotisisme juga memiliki keuntungan seperti sifat pemikiran yang mendalam, kesadaran terhadap masalah, kesadaran diri yang realistis, dan kedalaman emosional. Memahami neurotisisme membantu dalam mengidentifikasi peran yang sesuai dengan karakteristik positifnya dan memanfaatkannya secara efektif dalam lingkungan kerja profesional.

Talentics Insight: Skor Neuroticism Laki-Laki vs Perempuan

Berdasarkan hasil analisis dari praktisi Talentics yang memenuhi standar ISO 27001, ditemukan bahwa rata-rata skor neuroticism jobseeker di Indonesia adalah 47, yang termasuk dalam kategori rendah dari skala tertinggi 100.

Dalam penelitian ini, lebih dari 65 ribu individu unik telah mengikuti asesmen, dengan 50.3% dari mereka merupakan laki-laki dan sisanya 49.7% adalah perempuan.

Secara rata-rata, skor neuroticism laki-laki sekitar 1.3 poin lebih rendah dibanding perempuan dengan detail laki laki pada poin 46.6 dan 47.9 meskipun keduanya tetap berada pada kategori rendah. Secara umum para jobseeker di Indonesia memiliki respons emosional yang baik.

Secara lebih detail, pada individu laki-laki maupun perempuan, skor rata-rata untuk semua komponen neuroticism (Angry Hostility, Anxiety, Depression, Impulsive, Insecurity, Vulnerability) berada dalam kategori rendah hingga sangat rendah. Data Ini menunjukkan bahwa secara umum, para jobseeker di Indonesia yang datanya direkam oleh Talentics memiliki tingkat neuroticism yang rendah atau secara emosional dapat dikategorikan cukup stabil.

Baca juga Talentics Insight: Analisis Tingkat Emosi Generasi Z di Dunia Kerja

Kesimpulan

Dalam psikologi kepribadian, Teori Five Factor Models yang biasa disebut Big 5 Personality memberikan pemahaman tentang lima sifat besar yang membentuk kepribadian seseorang, termasuk Neuroticism. Neuroticism mencerminkan tingkat kecemasan, ketegangan, dan respons emosional terhadap stres. Dalam konteks profesional, pemahaman tentang Neuroticism membantu pengambilan keputusan dan manajemen stres di tempat kerja.

Neuroticism memiliki enam komponen yakni angry hostility, anxiety, depression, impulsive, insecurity, dan vulnerability. Pengenalan Neuroticism di Five Factor Models penting bagi HR dan pimpinan perusahaan untuk mengenali kebutuhan dan potensi karyawan. Dalam pengelolaan yang tepat, Neuroticism dapat memberikan manfaat, seperti pemikiran mendalam dan kesadaran diri yang realistis.

Hasil analisis Talentics menunjukkan bahwa skor Neuroticism jobseeker di Indonesia cenderung rendah, baik untuk pria maupun wanita. Data ini mengindikasikan bahwa secara umum, para jobseeker di Indonesia memiliki respons emosional yang stabil. Pemahaman ini membantu perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan efektif.

Pengetesan secara individu menggunakan pemahaman dan pengaplikasian teori psikologi yang mendalam akan dibutuhkan untuk benar-benar menganalisis secara detail kemampuan dan kelebihan setiap karyawan, terutama dalam sisi neuroticism.

Baca juga: Extraversion pada Big 5 Personality: Definisi dan Data

References:

Indeed – OCEAN Personality
Psychological Consultancy – The Bright Side of Neuroticism in the Workplace
Thomas [dot] Co – NeuroticismPersonality Trait

Talentics – Internal Data

Image Copyright – Andrea Picquadio via Pexels

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.