Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Reno Rafly: Mendobrak HR melalui “Curiosity”

Perjalanan karir Reno Rafly mulai dari New York, melanjutkan gelar master, sampai berkontribusi untuk negeri sendiri setelah sukses berkarir di Amerika Serikat.

Reno Rafly yang saat ini menjabat sebagai Direktur Catalyst Global Consulting telah menginspirasi banyak wanita karir lainnya dengan menunjukkan bahwa kesuksesan dalam dunia profesional dan menjadi seorang ibu bukanlah hal yang saling bertentangan.

Beliau membuktikan bahwa dengan memahami diri sendiri dan selalu curious, siapapun dapat mencapai keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan melalui work smart.

Simak perjalanan karir Reno Rafly mulai dari New York, melanjutkan gelar master, sampai berkontribusi untuk negeri sendiri setelah sukses berkarir di Amerika Serikat.

Memulai dengan Self Awareness

Self-awareness atau memahami diri sendiri adalah elemen kunci yang telah membantu Reno Rafly mencapai kesuksesan dalam karirnya di industri HR selama kurang lebih 16 tahun, termasuk didalamnya 10 tahun berkarier di negeri Paman Sam.

Mengambil jurusan Psikologi pada jenjang S1 di York College, Reno cukup tertarik dengan mata kuliah Industrial Organizational Psychology, dimana beliau dapat melihat bagaimana manajemen SDM yang baik dapat memberi nilai positif kepada perusahaan untuk bisa terus berkembang dan mencapai hasil terbaik.

Tak berhenti belajar meskipun telah bekerja sebagai HR Generalist di Parsons Brinckerhoff, beliau melanjutkan studi master di New York University untuk mendalami ilmu Organizational Behavior, di mana beliau berhasil lulus dengan indeks prestasi tertinggi di program tersebut.

Innovation through Curiosity

Berinovasi melalui rasa ingin tahu merupakan konsep berikutnya yang terkait erat dengan pengembangan diri dan pertumbuhan karir Reno Rafly. Beliau menerapkan prinsip ini dalam perjalanannya menuju kesuksesan di bidang HR selama berkarir di Amerika Serikat dan Indonesia.

Reno menjelaskan ada tiga poin penting yang dapat dilakukan praktisi HR supaya bisa terus membantu akselerasi pengembangan SDM di Indonesia.

Pertama, Reno menekankan bahwa sumber daya manusia di Indonesia tidak kalah saing dengan Amerika Serikat. Namun, para profesional dalam negeri dapat memperbaiki strategi komunikasi yang lebih efektif dan menambah rasa percaya diri dalam mencoba hal-hal baru.  Hal ini diperlukan untuk menumbuhkan kolaborasi dan inovasi di dalam perusahaan. 

Kedua, curiosity secara umum akan membawa pada inovasi yang eksponensial. Tidak dipungkiri bahwa gaya ketimuran dimana perubahan yang terjadi di perusahaan sering  dilaksanakan secara top-down, sehingga mengurangi kesempatan karyawan untuk berpendapat dan melahirkan ide-ide baru. Pada dasarnya, setiap karyawan memiliki curiosity yang perlu terus diasah. Perusahaan yang ingin mengedepankan inovasi idealnya memberi ruang untuk komunikasi yang lebih terbuka, sehingga akan terjalin trust dan psychological safety atau rasa aman untuk berpendapat.

Baca juga: Pembahasan Interpersonal Skill di Dunia Kerja

Yang ketiga adalah membuat strategi HR yang localized supaya solusi yang didapatkan bisa lebih relevan dan bisa selaras dengan kebutuhan di area tersebut.

Jika ketiga hal ini dilakukan, lambat laun akan bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi SDM untuk bekerja dan berinovasi secara maksimal.

Pesan Reno untuk Praktisi HR Indonesia

Di dalam dunia bisnis yang serba cepat dan dengan kondisi yang tidak menentu, Reno menekankan diperlukannya praktisi HR yang bisa terus mengikuti perubahan dan bisa melakukan inovasi-inovasi baru dalam pengembangan organisasi dan SDM. Artinya, setiap praktisi HR harus terus belajar dan juga mengerti ilmu di luar HR, termasuk ilmu bisnis dan teknologi. Sehingga perubahan yang akan dilakukan bisa sesuai dengan kebutuhan bisnis kedepannya.

Dengan adanya teknologi-teknologi baru seperti Chat GPT, praktisi HR juga perlu menelaah lebih jauh tentang bagaimana teknologi bisa digunakan untuk membawa dampak positif bagi SDM. Oleh karena itu, menurut Reno, rasa keingintahuan atau curiosity menjadi skillset manusia yang tidak bisa tergantikan oleh teknologi apapun. Melalui curiosity, manusia akan menangkap lebih baik bagaimana teknologi yang disruptif ini bisa menjadi terapan yang relevan dan mengakselerasi sistem kerja SDM yang ada sekarang.

Dengan jumlah pekerja Indonesia yang akan memasuki demografi bonus, tentunya harus diperkuat dengan SDM yang berkualitas. Kedepannya, praktisi HR harus terus bekerjasama dan berkontribusi dalam pengembangan SDM. Sehingga nantinya bisa membawa bangsa Indonesia ke dunia melalui SDM yang berkualitas dan inovasi yang unggul.

It’s time to bring Indonesia to the world.

Baca juga: Catat 7 Tren Teknologi HR untuk Proses Rekrutmen 2023

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.