Table of Contents

Jelajahi platform kami sekarang

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

Passion at Work

Apakah Passion at Work Menular?

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, ada dua jenis passion, yaitu harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah

Talentics Insight: Kemampuan Bahasa Inggris Jobseeker di Indonesia

Pembahasan data hasil tes para jobseeker di Indonesia sebagai wawasan yang lebih luas tentang bagaimana para praktisi HR dapat mengintegrasikan kebijakan di perusahaan

Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin pesat, kemampuan berbahasa Inggris telah menjadi aset yang cukup diperhitungkan dalam dunia kerja. Di Indonesia, dimana industri dan pasar kerja semakin terbuka untuk kerjasama internasional, bahasa Inggris bukan lagi hanya menjadi sekedar pelengkap dalam daftar keterampilan, tetapi sering kali menjadi kunci untuk membuka pintu peluang karir yang lebih luas. 

Artikel ini akan membahas data hasil tes para jobseeker di Indonesia untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana para praktisi HR dapat mengintegrasikan pemahaman tentang kemampuan berbahasa Inggris strategi yang dapat diimplementasikan di perusahaan.

Standarisasi Kemampuan Bahasa Inggris: CEFR

Perlu diketahui bahwa standarisasi kemampuan bahasa Inggris sekarang biasanya mengacu pada Common European Framework of Reference for Languages, atau yang lebih dikenal sebagai CEFR. Standar Ini merupakan kerangka kerja yang digunakan secara luas di seluruh dunia untuk mengukur dan menggambarkan kemampuan bahasa asing seseorang, termasuk bahasa Inggris. CEFR menetapkan enam tingkatan kemampuan bahasa Inggris, dimulai dari tingkat A1 (pemula) hingga C2 (mahir) dengan detail: 

  • A1 (Pemula): Seseorang dengan tingkat ini mungkin dapat mengikuti instruksi dasar dalam bahasa Inggris di tempat kerja. Mereka dapat melakukan tugas-tugas sederhana yang melibatkan bahasa Inggris, seperti mengisi formulir atau mengikuti pelatihan singkat.
  • A2 (Pemula Tingkat Menengah): Pekerja dengan tingkat ini dapat berkomunikasi dengan rekan kerja dalam situasi kerja yang sederhana. Mereka dapat menjelaskan pekerjaan mereka dengan bahasa Inggris yang lebih beragam, meskipun terkadang membutuhkan bantuan.
  • B1 (Pemula Tingkat Tinggi): Seseorang di tingkat ini mungkin dapat menghadiri rapat-rapat tim sederhana dalam bahasa Inggris. Mereka dapat berpartisipasi dalam percakapan sehari-hari di tempat kerja dan menghasilkan laporan sederhana.
  • B2 (Menengah): Pekerja dengan tingkat ini dapat berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Inggris dalam berbagai situasi kerja. Mereka dapat mengikuti presentasi, berkolaborasi dengan rekan kerja internasional, dan menulis laporan yang lebih kompleks.
  • C1 (Menengah Tingkat Tinggi): Seseorang di tingkat ini memiliki kemampuan bahasa Inggris yang hampir setara dengan penutur asli. Mereka dapat dengan percaya diri menghadiri konferensi internasional, berpartisipasi dalam diskusi akademis, dan menulis dokumen-dokumen profesional yang kompleks.
  • C2 (Mahir): Ini adalah tingkat tertinggi kemampuan bahasa Inggris. Pekerja dengan tingkat ini dapat menjadi penerjemah profesional atau berkarir di perusahaan multinasional di posisi yang memerlukan kemahiran berbahasa Inggris tingkat tinggi. Mereka dapat melakukan presentasi bisnis dengan lancar dan berinteraksi dengan beragam mitra global.

EF: Kemampuan Bahasa Inggris Penduduk Indonesia Masih Rendah

Menurut data terbaru yang dirilis oleh EF English Proficiency Index tahun 2022, tingkat kemampuan berbahasa Inggris penduduk Indonesia masih memperlihatkan tren yang rendah secara keseluruhan. Dalam indeks ini, Indonesia menempati peringkat 81 dari total 111 negara yang berpartisipasi dalam pengukuran ini.

Ketika dilihat dari perspektif regional, Indonesia terletak di peringkat ke-15 dari total 24 negara di wilayah Asia. Meskipun demikian, tingkat kemampuan berbahasa Inggris di Indonesia masih terpaut jauh di bawah beberapa negara tetangga seperti Singapura, Filipina, dan Malaysia. 

Meskipun begitu, Indonesia masih mampu bertahan di atas beberapa negara ASEAN lainnya seperti Myanmar, Kamboja, dan Thailand dalam hal kemampuan berbahasa Inggris. Penting untuk diakui bahwa tingkat kemampuan berbahasa Inggris penduduk suatu negara memiliki dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia kerja. 

Data Kemampuan Bahasa Inggris Jobseeker Indonesia

Talentics Sebagai platform untuk melakukan pengetesan kandidat  secara komprehensif memiliki tes kemampuan Bahasa Inggris yang standarnya telah diselaraskan dengan level CEFR. 

Lebih dari 12.000 jobseeker  yang mengikuti  tes ies ini pada periode Oktober 2022 – Agustus 2023 memberikan dengan kesimpulan data yang menarik:

90% dari Jobseeker berada pada Level B1 atau Lebih Rendah

Dalam analisis yang mendalam terhadap data kemampuan berbahasa Inggris para jobseeker, hasil menunjukkan bahwa hanya sekitar 10% dari seluruh data yang memperoleh tingkat CEFR B2 (Menengah) atau lebih tinggi. Hasil distribusi kemampuan bahasa Inggris jobseeker dapat dirinci sebagai berikut: 

CEFR

% Jobseeker

C1

0.4

B2

9.6

B1

38.8

A2

46.4

A1

4.9

Jobseeker Laki-Laki Sedikit Lebih Mahir

Ketika data ini dibandingkan antara laki-laki dan perempuan, terlihat bahwa laki-laki memiliki sedikit keunggulan dalam tingkat kemampuan bahasa Inggris:

CEFR

% Female

% Male

C1

0.3

0.4

B2

8.7

10.6

B1

39.0

38.5

A2

47.7

45.0

A1

4.3

5.5

Pendidikan Tinggi Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris

Selanjutnya, data menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berbahasa Inggris para jobseeker. Secara keseluruhan, mereka yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi, terutama hingga tingkat pasca sarjana (S2), cenderung memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik. Perincian data menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:

CEFR

% SMA

% Diploma

% Sarjana

% Pasca Sarjana

C1

0.8

0.0

0.4

0.4

B2

6.8

1.2

9.6

13.2

B1

17.6

21.7

39.2

46.1

A2

59.2

67.0

46.4

35.8

A1

15.6

10.1

4.5

4.4

Kesimpulan

Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jobseeker di Indonesia masih memiliki kemampuan berbahasa Inggris pada tingkat proficiency pemula tingkat menengah (A2). 

Praktisi HR perlu merespons data ini dengan pendekatan yang komprehensif. Pertama, integrasikan pemahaman tentang kemampuan berbahasa Inggris dalam strategi pengembangan bakat perusahaan. Hal Ini berarti merencanakan program pelatihan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan individu untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris yang relevan dengan pekerjaan mereka.

Kedua, dalam proses rekrutmen, HR dapat lebih selektif dalam memilih kandidat dengan tingkat kemampuan bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, terutama jika posisi tersebut melibatkan interaksi global atau komunikasi internasional. Data ini juga menunjukkan bahwa pendidikan tinggi berkontribusi positif terhadap kemampuan berbahasa Inggris, sehingga HR dapat memberikan prioritas pada kandidat dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Kesimpulannya, HR harus menggabungkan pemahaman tentang kemampuan berbahasa Inggris dengan upaya pengembangan bakat dan pemilihan kandidat terbaik untuk memastikan perusahaan memiliki tim yang siap bersaing dalam lingkungan bisnis global yang semakin terhubung.

References:

Cambridge English – About the Common European Framework of Reference for Languages
EF – The world’s largest ranking of countries and regions by English skills

Image © Mikhail Nilov via Pexels 

Apakah artikel ini membantu?
YaTidak

Share:

Leave a Reply

On Key
Scroll to Top

Talentics

PT. Semesta Integrasi Digital.